INGIN menu yang praktis
untuk sahur karena waktu masak mepet atau alasan lain? Sebaiknya utamakan juga sayur
dalam menu sahur agar ada serat makanan yang membuat kita tak cepat lapar. Maka
saya rekomendasikan menu sederhana dan ngasal
ini. Yah, ngasal karena tak ribet
pakai macam-macam bumbu agar enak. Cara masaknya praktis, kok. Yang penting bisa dimakan dan layak tampil. Ha ha.
Kemarin
saya beli sawinya dari ibu-ibu tetangga yang suka jual sayur keliling kampung,
hasil nanam di kebun. Sayuran segarnya berupa bayam, sawi, terong, dan cabai
rawit. Harga masing-masing sayuran seribu per ikat. Terong ungu seribu per
buah, dan cabai rawit seribu lima ratus per bungkus. Saya cuma beli dua ikat
sawi dan dua buah terong. Cabai rawit, mah, masih ada di pekarangan.
Sawi
hijaunya masih muda dan ukuran kecil, seperti beda bibit dengan yang dulu
pernah dijajakannya. Saya bersyukur bisa beli sayuran murah. Tanaman kacang
panjang di pekarangan depan rumah sudah menguning. Harus menanam bibit baru
namun sekarang hujan jarang datang.
Aaah,
hujan, datanglah. Air keran saja sudah berhari-hari tak ngocor.
Maafkan
lanturan ini, lanjut pada acara masak.
Dini
hari tadi saya terjaganya jam 1 lebih, urus ini-itu sebentar sebelum masak.
Yah, saya ini kalau baru bangun tidur bawaan pasti menyalakan komputer. He he.
Nasi
liwet di kastrol didahulukan. Saya belum punya magic com, sih. Yang lama
rusak. Lantas urus sayur sawi untuk dibikin menu seperti di atas. Soal
bertelur, abaikan saja, sawinya bukan bertelur benaran melainkan dikasih telur
agar lebih mantap. He he.
Baiklah,
mari kita bahas cara masaknya.
Bahan:
·
Seikat
sawi hijau segar yang daunnya pada hijau royo
·
Sebutir
telur ayam, bebas mau telur apa, bebek juga boleh karena lebih banyak volumenya
·
Bawang
daun secukupnya, saya sepotong saja sudah cukup
·
Bawang
putih setengah siung
·
Dua
lembar daun salam sebagai penyedap rasa alami
·
Royco
rasa bebas secukupnya
·
Garam
secukupnya, paling saya ini sejumput saja, ha ha
·
Merica
bubuk secukupnya
·
Minyak
goreng agak banyakan dikit namun tak terlalu banyak karena untuk menggoreng
telur dulu
·
Sedikit
air agar sayuran cepat matang dan layu kala ditumis
·
Kompor
atau tungku kayu bakar (hawu)
·
Wajan (wajib ada, habis mau masak pakai apa?)
Cara
memasak:
·
Bersihkan
sawi pakai air mengalir bagusnya, cuma di saya air keran tak ngocor jadi pakai
wadah berulang-ulang.
·
Potong-potong
sawi sesuai selera.
·
Bersihkan
telur (dengan cangkangnya).
·
Iris
bumbu daun bawang dan bawang putih.
·
Panaskan
wajan dan tuang minyak goreng ke dalamnya.
·
Pecahkan
telur dan goreng orak-arik sebentar sampai berserabut.
·
Masukkan
bumbu duo bawang ke dalam telur yang berserabut, aduk-aduk. Tambahkan daun
salam. Tunggu sampai harum.
·
Masukkan
sawi lalu aduk-aduk sampai bumbu dan telur merata.
·
Tuang
sedikit air agar sayur bisa cepat layu dan matang plus rasa bumbu menyebar.
·
Tambahkan
garam dan Royco secukupnya, aduk-aduk lagi sampai layu dan matang.
·
Ketika
hampir matang seluruhnya, jangan lupa taburkan merica bubuk agar rasa lebih
mantap.
·
Setelah
matang benar, sajikan ke dalam piring.
Nah,
semoga resep saya bisa memberi gambaran bahwa ada banyak hal yang bisa diakali
kala masak. Seadanya dan sederhana. Tak perlu ribet dengan sekian bahan dan
bumbu karena waktu sahur kita terbatas.
Sisa
waktu sahur yang ada bisa dipakai untuk makan camilan kue atau buah-buahan. Ngeteh atau ngopi juga sempat jika suka. Apalagi minum susu (bagi Palung).
Karena
waktu sebelum imsak masih banyak, maka saya bisa makan dengan santai. Menu sahurnya
sederhana, kok. Pakai tempe goreng sisa kemarin dan sambal. Plus naget ayam
yang baru digoreng. Semoga kami tak lemas sampai waktu berbuka tiba. Namun saya
kalau sudah di depan komputer suka lupa makan jadi tak masalah, paling
mengantuk karena mata lelah.
Selamat
mempraktikkannya jika suka dan berkenan.
Terima
kasih sudah mampir baca. Maaf jika menayangkannya siang-siang. Tiada maksud
menggoda iman. Lebih bagus lagi jika baca resep masakan kala jelang buka atau
saat sudah buka agar tak geregetan, he he.
Selamat
siang.
Nuhun.
Punten.
Cipeujeuh, 20 Mei 2018
#ResepMasak #SawiHijau #Telur #Menu #Sahur #Praktis
~Foto hasil jepretan ponsel
Andromax Prime~
Saya sukanya sawi yang ditumis dan dibuat agak pedas. Memang tidak pas santap sahur karena beresiko perut mules mules.
BalasHapusBiasanya istri akan membuatnya untuk makan siang atau malam.
Enak.. apalagi kalau dicampur dengan ikan asin yang tipis-tipis digoreng kering.. nyammm.. ehh jadi lapar bacanya..
Saya belum coba tumis sawi pakai ikan asin yang diiris tipis, pengen bikin juga. Ha ha, malah balas lapar baca komentar Pak Anton.
HapusIni aritikel tahun kemaren yach Mbak... ? saya suka makan sawi, apalagi yang pahit, tapi kalau direbus sich,,,kalau ditumis kurang suka.
BalasHapusMasih tahun 2018 ini, Kang. Cuma ditulis pas ramadhan kemarin. Praktik masak saya asal saja. Saya juga suka sawi rebus dalam bakso campur. Bikin semangat dan mengenyangkan. Ah, tahun baruan malah lapar pengen ngebakso. Ha ha.
HapusResepnya maknyus ini, Kak. Terimakasih hahaha bakal dicoba. Semoga puasanya selalu lancar ya, Kak. Saya masih belum bisa ini puasa di luar Bulan Ramadhan :( hiks.
BalasHapusHa ha, itu resep puasa bulan ramadhan. Semoga tahun depan bisa coba.
HapusResep gampang begini berguna banget sih buatku :D. Secara ga Jago masak, apalagi kalo mba asisten sdg mudik. Pusing lgs nyari resep2 gampang mba :). Bisa nih aku praktekin resepnya pas lg buru2 Dan ga tau masak apa . Udh lgs komplit, sayurnya ada, protein Dr telur ada :)
BalasHapusSilakan dicoba, Mbak. Orang sibuk baiknya masak yang praktis saja namun tetap sehat dan mengenyangkan karena ada serat campur protein.
HapusSaya banget nih suka masak masakan praktis gini, tapi ternyata telur dulu baru bawang ya, saya biasanya kebalik, bawang dulu baru telur hahaha.
BalasHapusBiasanya juga dikasih tambahan udang, tambah bumbu jahe, gak pakai daun salam, saya kurang suka aroma daun salam di sayur.
Biasanya daun salam buat masak lauk aja bukan sayur hihihi
Sengaja telur diorak-arik dulu sampai berbusa, lalu tambahkan bawang arat tak tenggelam ditimbun telur, he he. Masak nasi goreng telur juga gitu caranya.
HapusBelum coba tambahan udang, harga di pasar mahal dan saya tak punya kulkas. Pengen juga masak udang lagi. Jika ke pasar, pengen beli udang,
Kalau dauin salam, yah, saya ini doyan banget. Susah ngilangin kebiasaan pada harus ada daun salam pada masakan tertentu, he he.
Kalau bawang dulu, biasanya bawangnya dibungkus ama telur orak ariknya ya mba hahaha.
HapusKalau nasi goreng biasanya saya pisah sih,
Saya orak arik telur dulu, baru saya sisihkan, setelah nasi gorengnya masak, baru deh saya campurkan di wajan :D
Tumis sawi salah satu masakan yang kukuasai karena aku memang ngga jago masak hahaha ...
BalasHapusPernah aku memasaknya, praktis tinggal dimasukin bumbu2nya.
Tapi hasil rasa masakanku tentu ngga seenak hasil masakan kak Rohyati.
Ha ha, masak yang praktis adalah kesamaan minat kita. Bumbu dan cara sajinya juga cepat. Saya malah penasaran pengen ngerasain hasil masakan Mas Hino, belum tentu kalah rasa daripada saya. Bisa saja lebih lezat. Semangat!
Hapus