ALASAN utama
saya memberi judul pada sampul blog di bawah nama diri dengan sebutan PENULIS
& NARABLOG (padanan kata dalam bahasa Indonesia untuk blogger) bukan
tanpa sebab. Dari dulu saya mermasuki dunia menulis untuk dikirim ke media
massa cetak dan daring, dengan harapan bisa ditayangkan jika lolos seleksi. Karena
itu, saya merasa sebagai penulis. Sampai saya beroleh kesadaran baru berkat
interaksi yang intens dengan sesama narablog lain, yang pada mulanya saya temui di grup Facebook. Narablog bukan sekadar hobi, melainkan bisa jadi
profesi!
Terlalu
banyak kelebihan blog yang saya rasakan sejak awal tahun 2014. Sayang terpaksa
berhenti karena suatu hal, tepat di tengah-tengah lomba blog. Itu kenangan
menyedihkan karena pencapaian yang baru saya mulai beberapa bulan secara pesat
harus dihentikan hal di luar kuasa: pindah rumah dengan paksa ke tempat susah
sinyal, lalu sarana dan prasarana rusak, ditambah masalah pribadi yang bikin
depresi, selain kesulitan finansial yang mengubah hidup keluarga kecil kami.
Tentu
saya terpuruk dalam masa hiatus itu.
Hanya bisa jadi penulis untuk media massa cetak yang terbatas. Intensitas karya
jelas menurun drastis, tak produktif tanpa sarana dan prasarana di rumah. Hanya
bisa bersabar sampai keadaan membaik. Hal berbelit-belit yang rumit pada akhirnya
usai, karena Allah tak akan membebani hamba-Nya di luar batas kemampuan.
Saya
belajar bahwa sarana dan prasarana yang baik bisa menunjang kinerja seseorang.
Apa artinya semangat dan kreativitas jika tak ada saluran yang memudahkan?
Teknologi tetap memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Kita hidup di
zaman digital, dan harapan hidup lebih baik sebenarnya terpentang lebar asal
ada niat dan tekad untuk diupayakan.
Sarana Apa Saja yang Harus
Saya Miliki?
1. Komputer,
netbook Acer Aspire One Pro ’10.1 yang diperoleh sebagai amanat dari seseorang
sejak Agustus 2009, telah menunjang kinerja saya. Meski sempat alami kerusakan
dan harus diservis 2 kali dengan kalkulasi biaya senilai harga netbook baru, 2
jutaan lebih. Sekarang juga alami kerusakan lagi dan harus diservis ringan
untuk tombol power serta pemasangan keyboard baru, plus instal ulang karena
sistem alami kerusakan akibat malware.
Semoga ada rezeki untuk perbaikan
2. Semula
saya pakai modem Telkomsel Flash dengan kartu Simpati tahun 2017, namun lokasi
rumah yang terpencil di lembah melandai ke bawah dan di tengah ladang,
benar-benar menyulitkan penerimaan sinyal. Bahkan modem Smartfren lama (yang
rusak) pun tak bisa bekerja dengan baik di lokasi rumah baru, saya harus
mengungsi sebentar ke rumah sahabat demi internetan kencang. Sampai, alhamdulillah, ada rezeki untuk beli
ponsel ANDROMAX PRIME yang harganya murah dan kinerjanya bagus sebagai hotspot portabel. Lega rasanya bisa
bekerja keras lagi tanpa hambatan. Teknologi 4G LTE telah memudahkan kinerja
saya agar optimal.
3. Dukungan
anak dan suami. Percuma punya niat dan tekad yang kuat jika keluarga dekat tak
mendukung. Saya bersyukur mereka memahami dunia ajaib ini. Ada harapan akan
kehidupan yang lebih baik di masa mendatang. Saat ini suami masih bekerja keras
sebagai buruh tani dan bangunan harian demi penopang keluarga, saya bahagia
bisa sesekali bantu suami dengan menulis berkat honor pemuatan dari media
massa. Kami saling sokong dan berbagi beban agar tak berat sendiri. Ada rasa
tanggung jawab terhadap anak.
Tiga
hal di atas adalah penguat. Bagi seseorang yang bekerja di ranah digital, butuh
kemudahan aksebilitas. Alat dan dukungan orang dekat adalah hal utama selain
kapasitas. Karena saya penulis lepas yang berupaya bisa menulis apa saja (cerpen,
esai, puisi, esai bahasa, ulasan buku, dan opini), maka saya terbiasa mengisi
blog dengan ragam tulisan dan gaya.
Saya
mengunjungi blog rekan narablog
lain dan belajar banyak. Bagaimana cara menulis ulasan film dan produk, acara
dan pengalaman personal, teknologi dan blogging,
berikut hal-hal lain yang berkaitan dengan pengembangan diri sebagai narablog.
Ada Hal-hal Aktual Narablog Zaman Sekarang:
1. Jika
ingin profesional dan menjaga jenama (branding)
diri, maka penting untuk punya blog dengan TLD (Top Level domain). Belilah pada penyedia jasa layanan domain dan hosting yang tepercaya. Zaman sekarang
blog bisa menghasilkan uang asal tahu cara dan etikanya. Insya Allah, klien akan berdatangan untuk bekerja sama asal ada
konsistensi dari kita.
2. Selalu
ikuti perkembangan terkini tentang dunia blog, untuk menambah wawasan juga
jaga-jaga dari hal yang tak diinginkan. Dunia bergerak cepat, apa gunanya
merasa menggenggam dunia dengan adanya teknologi jika tak menguasai ilmu dasar dan
antisipasi sebagai narablog.
Blogwalking membantu kita agar paham
pergerakan dunia dan tren terkini.
3. Isi
atau konten blog menentukan akan dibawa ke mana arah blog kita. Maka penting
memiliki perencanaan sejak dini untuk menentukan konsep blog kita bagaimana,
secara luar-dalam. Jangan asal isi dan tayang. Rapikan tampilan blog. Lebih
bagus juga jika punya template yang
sesuai. Saya belum sampai tahap template.
Harus belajar sambil jalan agar paham.
Tiga
hal di atas adalah cara agar narablog
bisa lebih profesional. Belajar dari sesama dan pantang menyerah kala alami
hambatan. Selalu ada jalan asal mau melangkah ke depan.
Saya
melihat ada banyak media massa cetak (koran, majalah dan tabloid) yang tumbang.
Saatnya era digital. Jangan khawatir, jalan rezeki tak menyempit. Berkat
kemajuan teknologi, ruang bagi penulis mana pun terbuka lebar asal jangan fokus
pada satu bidang saja, lebih bagus jika menguasai beragam bidang. Bidang yang
saya maksud adalah penguasaan materi dan cara penulisan.
Lalu
apa harapan saya ke depannya, terutama pada tahun 2019 sekarang?
Azam
atau niatan diri (karena saya telah menulis esai bahasa “Lagi-lagi Resolusi”), butuh kerja nyata agar bisa terwujud.
Reka Ulang Azam Narablog 2019
1. Satu
hari satu tulisan. Terserah untuk blog atau media massa cetak dan daring.
Menulis secara rutin setiap hari sebenarnya bagus, bisa melatih kita agar fokus
dan terarah sekaligus produktif dalam karya. Bagusnya lagi jika sebagai penulis
dan narablog bisa
menulis masing-masing satu untuk blog dan media massa, namun jangan dipaksakan
jika waktu dan situasi belum memungkinkan.
2.
Setiap hari blogwalking pada teman-teman narablog lain. Selain silaturahmi juga bisa
meningkatkan trafik blog kita. Saya belajar etika blogwalking berupa mengunjungi blog teman sambil meninggalkan jejak
komentar, berkat grup Blogger Energy
yang ketat dan konsisten sejak tahun 2014. Untuk itu saya harus rajin isi paket
data Smartfren, 20 ribu untuk 2 pekan (14 hari). Saya sangat terbantu dengan
ponsel dan kartu CDMA ini karena meleluasakan gerak tanpa batas. Tak perlu
khawatir kehabisan kuota sebelum masa aktif paket data habis Eh, maaf, kesannya malah ngiklan, ya? Saya pemakai lama
Smartfren, sih, jadi merasakan
kelebihannya. Yah, jaringan bagus untuk daerah saya.
3.
Baca buku cetak dan digital setiap hari.
Percuma punya buku demikian, hasil beli atau pemberian teman jika tak
dimanfaatkan. Membaca mencegah kepikunan. Demensia digital adalah “penyakit”
masa kini bagi para pengguna gawai aktif. Saya kerap alami kesulitan mengingat
sesuatu gara-gara interaksi aktif dengan beragam media sosial. Oke, saya baca
blog dan situs, namun jika disela sahabat dekat agar baca yang lain dengan
kirim tautan untuk bahan tulisan di WhatsApp,
lalu jika saya malah klik itu padahal harus fokus dulu pada satu topik yang
hendak ditulis dan jangan meloncat pada topik lain, maka saya bisa kehilangan
hasrat untuk melanjutkan ide tulisan lama. Bahkan tulisan baru pun belum tentu
saya selesaikan. Malah bisa loncat pada tulisan lain lagi karena lebih
meminatinya, daripada urus dua hal bersamaan yang memusingkan. Inilah kelemahan
mendasar saya, memanajemen diri! Membaca
buku cetak lebih nyaman di mata, dan diharapkan bisa mengurangi demensia
digital yang saya alami sejak entah kapan.
Setelah
Azam Lalu Target Blog 2019 Apa?
1.
Beli tablet tetap yang utama. Uang honor
menulis dari media massa kemarin dipinjam suami dulu untuk modal menanam jagung
di kebun bagi hasil. Saya mengincar tablet layar 10 agar bisa menulis dan blogging di mana saja. Semoga usai panen
suami bisa balik modal dan ada keuntungan lumayan. Logikanya harga tablet baru
lebih murah daripada netbook baru
yang di atas 3 jutaan sekarang. Jadi saya beli yang terjangkau dulu untuk modal
awal.
2.
Kalau tabungan bertambah berkat honor menulis
dan pemasukan dari blog baru ini, maka saya harap bisa beli netbook baru. Untuk itu harus rajin
menulis beragam tulisan ke beragam media berhonor jelas pembayarannya. Semoga
saja ada perusahaan atau agensi yang mengajak saya kerja sama untuk job review dulu sebagai penambah
tabungan.
3.
Jika kedua hal di atas telah tercapai, saya
ingin bisa servis netbook Acer karena
ada segi kenangan di dalamnya. Dan saya tak suka menyepelekan amanah. Semoga
bisa diperbaiki agar Palung pun punya komputer pribadi dan tak ganggu mamahnya rebutan
netbook karena pengen main gim Friv.
Sepertinya
tiga hal di atas adalah target pencapaian berkat blog. Yah, itulah harapan saya
sebagai narablog.
Menghasilkan hal lain di luar tulisan. Bahwa tulisan pun bisa menjadi alat
mencari rezeki. Sebagai penulis dan narablog, saya juga harus jeli melihat peluang. Ikuti banyak lomba
yang ada, siapa tahu menang dan beroleh hadiah.
Berkompetisi
adalah hal baik bagi narablog,
ada semangat juang yang disalurkan. Saya memasuki dunia menulis sejak tahun
1999 dan tak boleh menyerah, maka ciptakan harapan lain bahwa kehidupan bisa
berubah lebih baik asal doa dan ikhtiar dibarengi silaturahmi dengan banyak
orang dari beragam kalangan.
Jadilah insan positif dan buang hal
negatif yang pernah menyelubung!
Selamat
melangkah.
Cipeujeuh, 1 Januari 2019
Artikel ini disertakan untuk
#KompetisiBlogNodi #NarablogEraDigital
#LombaBlog #TulisanLomba #Narablog
#Digital #NodiHarahap #SHSTJanuari1 #2019
~Foto hasil jepretan kamera ponsel ANDROMAX
PRIME, gambar hasil paint sendiri dan
desain Canva buatan Mutiara Aryani yang semula untuk sampul blog.
(1.499 Kata)
sukses mbak...
BalasHapussemoga menang ya :D
Aamiin. Terima kasih. Mbak Dita juga ikutan, ya?
Hapussemoga tercapai yang di cita citakan ya mbak... tulisannya sagat menginspirasi saya untuk belajar lebih jauh lagi dalam hal menulis.. saya masih kencur sekali dalam hal ini :D
BalasHapusTerima kasih. aamiin. Jngan merasa kencur dalam dunia blog, mari belajar agar bisa berkembang lebih baik.
HapusSalut dengan perjuanganmu, mbak. Pantang menyerah untuk berkarya. Semoga semakin sukses kedepannya ya :)
BalasHapusAlhamdulillah, kadang bisa ke warnet jika ada rezeki kala komputer belum lalu sudah diperbaiki. Bagaimanapun butuh internet meski harus menempuh jarak jauh. Sekarang masa berat itu telah lewat dan ada nikmat untuk dikenang, bahwa upaya jangan berhenti meski situasi tak mendukung. Tetap sabar dan bertahan sambil menunggu hingga ada peluang.
HapusTerima kasih dukungan Mbak Enny. Sukses juga untuk Mbak. Salam.
Terima kasih atas artikelnya yang sangat inspiratif, Mba. Saya doakan semoga apa yang jadi target bisa dicapai. Amin Ya Rabb.
BalasHapusTerima kasih telah berpartisipasi dalam Kompetisi Blog Nodi. Saya senang sekali.
Salam hangat.
Terima kasih dukungan dan doanya. aamiin. Alhamdulillah jika bisa menginspirasi, dan yang harus saya lakukan setelah ini adalah konsisten menjalaninya. Termasuk belajar mengatur urusan rumah tangga agar tetap keurus.
HapusSalam hangat juga, Mas Nodi. Senang bisa berpartisipasi dalam kompetisi blog yang Mas adakan. Itu jadi pemicu semangat.
Salut ama konsistensi menulisnya dan target2 blognya mba.. semoga yaaa di 2019 ini mba bisa lebih banyak dapet kerjaan menulis dan bisa memperbaiki acer nya.. Aku sendiri utk blog bikin target supaya bisa konsisten update seminggu sekali... kalo sehari 1 tulisan, sepertinya aku nyerah :D.. ga mungkin bisa krn ada kerjaan kantor yg harus aku utamain.. seminggu sekali itu juga butuh niat yg kuat banget siih :D.. semoga aku bisa lebih konsisten dan mengatur waktunya :D
BalasHapusAamiin, terima kasih, Mbak Fanny. Soal target blog Mbak, tenang, tiap orang punya kapasitas masing-masing. Karena saya ibu rumah tangga waktu penuh, maka harus anggap menulis di rumah adalah kegiatan ngantor juga. Sama kerjanya kayak Mbak, cuma beda lokasi saja. Kita sama-sama kerja untuk cari nafkan, maka ada target dan skala prioritas.
HapusPokoknya tetap semangat dan konsisten saja agar bisa menulis setiap pekannya demi blog. Mari berjuang sama-sama dan saling dukung dari jauh dengan silaturahmi ala bloggwalking ini. Salam.
saya juga lagi ngincer tablet 10" yg hp ini mau dipakai suami ajalah. lebih enak lebih leluasa buat ngetik tulisan di blog.
BalasHapusSemoga terkabul punya tabletnay, Mbak Dita. Asyik ngeblog pakai tablet, bisa sambil di mana saja . Lebih mobilitas dan nyaman di mata. Mari kita wujudkan impian manisnya. Bismillah.
HapusSemoga sukses mbak
BalasHapusPengen rasanya bisa konsisten dalam menulis di blog,tpi belum bisa
Terima kasih. Soal konsisten, jika belum hisa sebaiknya jangan dipaksakan. Yang penting senang dan ajngan sampai tertekan. Namun tetap urus blog agar tak jadi sarang laba-laba. Soalnya sayang.
Hapusketika narablog sudah masuk ke dalam kehidupan, maka otomatis akan sama dengan kehidupan itu perlu dan penuh dengan perjuangan hingga ke puncak yg kita inginkan. Semangat ya mba, semoga berkah selalu content blog mu, good luck!
BalasHapusBetul, Mbak Fitri. Dunai nyata dan maya hanyalah masalah ruang dan waktu namun aktivitasnya membuat kita sama-sama bergerak. Untuk berjuang pastinya tak mudah, akan ada aral dan hal-hal lain yang harus dikorbankan. Bagi saya, narablog adalah profesi, maka sama saja dengan kerja lainnya, namun lebih fleksibel dan leluasa.
HapusTerima kasih dukungannya. Senang dapat tambahan energi positif agar tetap bersemangat. Tanggapan pembaca tulisan blog saya selalu meninggalkan kesan mendalam.
rasanya saya tidak pantas mengeluh mengenai kesulitan menjalankan blog karena sinyal yang tidak bersahabat. meski harus bersabar karena sinyal yang hilang timbul, perjuangan saya masih belum seperti mbak. semoga saya juga bisa menulis setiap hari.
BalasHapusSaya harap semoga Mbak Utari tetap sabar dan bersemangat dalam kerja. Masalah jaringan memang kendala utama yang harus dihadapi banyak narablog di mana pun berada, terutama yang tinggal di pelosok atau tempat yang tak oke penyediaan jaringannya.
HapusPenyedia jasa provider di Indonesia semoga saja kian maju dan didukung pemerintah agar bisa membangun jaringan secara merata di seluruh Indonesia. Tidak semua tempat bisa dijangkau menara BTS. Bahkan Tiara, sahabat saya di Batusangkar terpaksa pakai kartu 3G padahal ponselnya canggih, jaringan 4G LTE belum tersedia di Batusangkar. Sudah pasti itu merepotkan. Yang di Pulau Jawa, mah, tak masalah mau pilih kartu apa asal jaringannya tersedia dengan baik. Itu juga bergantung kondisi geografis wilayahnya.
Semoga kelak daerah Mbak bisa bagus jaringannya. Saat ini teknologi kita masih belum canggih secara merata, butuh waktu namun semoga disegerakan. Kita hidup di era digital.
makasih sharingnya, memang banyak kendala ya kalau kita memang punya niat dan harapan
BalasHapusBegitulah hidup, Mamah Tira. Bekerja dan berbuat akan ada kendalanya, namun itulah yang membuat kita tetap bersemangat karena ada tujuan.
HapusAku seneng banget bacanya. Terharu pula, jadi ikutan energi semangatnya. Terima kasih sudah menginspirasi yaa
BalasHapusAlhamdulillah jika bisa menginspirasi. Turut senang dan terharu juga. :) Terima kasih juga sudah singgah dan berkenan meninggalkan jejak komentar persahabatan. Salam kenal.
HapusSukses selalu. Silakan berkunjung juga di blog kami.
BalasHapusTerima kasih. Siap. Nanti saya kunjung balik seperti biasanya. Dari tadi siang ada masalah teknis dengan komputer (malware bikin deg-degan lagi karena mengubah sistem sehingga aplikasi wireless network connection mendadak hilang), lalu mati lampu jadi telat isi blog dan balas komen.
HapusInsha Allah pasti bisa mba.
BalasHapusKeren banget, baru mulai lagi, tapi sebenarnya udah mastah ya mba hehehe.
Saya yakin, dengan kemauan keras semua impian mba segera terwujud, karena mba udah punya potensi dasar yang hebat.
Kalau saya malah hanya bermodalkan suka nulis, tapi gak pandai menulis yang bagus hahaha
Ada banyak teman-teman yang berkali-kali saling kunjungan balik dengan saya, tapi mba satu2nya yang paling mencuri perhatian karena unik banget.
saya rasa, tidak perlu waktu lama untuk mengejar semua ketertinggalan mba dulu.
Semangat selalu yaaa :D
Duih, Mbak Rey, hangat banget hatimu sehingga kalimat di atas bikin meleleh yang bacanya. Jangan bilang tak pandai menulis. Modal suka menulis dengan rasa ikhlas dan keyakinan itu sudah bagus, akan membentuk karakter Mbak Rey.
HapusAda banyak orang pandai bermain kata, namun apalah artinya jika isi kosong belaka. Saya justru menemukan sesuatu dari isi blog Mbak Rey, benar-benar berbagi sesuatu yang menyenangkan namun ada faedah dan ilmu yang disebarkan. Yang baca juga senang karena isinya tak kering,
Makanya saya suka jika dapat dukungan semangat dari Mak Rey juga. Soal mastah, sebenarnya saya malah bingung kala pertama kali baca istilah itu. Mungkin lain kali harus menulis esai bahasa mengenai arti mastah. Yang jelas saya orang gaptek yang khawatir mulai lumutan, hi hi.
Hatur nuhun pisan sudah dukung saya dan ngasi pom-pom semangat.
hahahaha, maafkan mbaaa, zaman sekarang, pemakaian kata-kata memang semakin jauh dari kaidah (eh kaidah atau kaedah ya? :D) menulis yang benar.
HapusMakanya saya senang banget bisa kenal blog seperti ini, jadi kayak penyeimbang banget bagi saya dalam dunia menulis.
Agar saya bisa selalu di tengah.
Maksudnya saya tetap mengerti kata-kata milenial yang aneh-aneh tersebut, juga saya nggak melupakan bahasa Indonesia yang benar.
Dan karena blog ini pula, saya bangga menjadi segelintir orang yang paham kata-kata yang biasa mba Rohyati gunakan dalam follow loop.
Terus terang banyak yang masih belum ngeh, karena pemakaian kata-katanya beda dengan lainnya.
Tapi jadi bagus karena akhirnya memaksa orang untuk belajar bahasa Indonesia yang benar :)
Aku terharu baca perjuangan Teteh untuk tetap menulis. Semoga segala perjuangan Teteh berbuah hasil yang indah. Semangat menulis terus, Teh.
BalasHapusTerima kasih, Teh Acha Sayang. Aamiin.
HapusSemangat mba semoga keinginan untuk membeli tablet tercapai ya, saya masih belum pede ikutan kontes narablog yang ini, bahasa saya masih acak acakan hehe :)
BalasHapusJangan minder, dong. Ikutan itu bagus, bisa memperdalam kemampuan menulis. Saya juga di awal mula masuk dunia menulis mulainya dengan hasil acak-acakan. Tetap semangat belajar sampai bisa rapi. Sekarang juga masih belajar, kok. Mari berjuang, Mbak Yani!
HapusHalo Mbak, ini adalah kali pertama ku berkunjung ke blognya mbak.e
BalasHapusSalam kenal ya
.
Jangan patah semangat mbak, karena usaha tak akan pernah mengingkari hasil. Insyaallah yakin, jika perjuangan mbaknya bisa sampai pada harapan yang sudah mbak lambung kan.
.
Sukses dan semangat ya mbak. Semoga diijabah oleh-Nya. Amin
.
Btw kata-katanya bagus mbak heheee
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusSalam kenal juga, Mbak Khorur, terima kasih sudah singgah ke blog saya dan salam kenal juga. Alhamdulillah, dapat dukungan lagi dari teman baru. Inilah manfaat terbesar dari blog, membentuk jaringan silaturahmi dan saling berbagi kisah lewat blog masing-masing, lalu menyemangati dengan komentar yang menghangatkan hati. Hatur nuhun pisan.
HapusInsya Allah, saya akan tetap upayakan yakin dengan langkah ini meski ada saat tak mudahnya.. Terima kasih sudah mengaminkan doa. Dan malu rasanya jika ada yang memuji soal kata-kata yang saya pilih, soalnya masih banyak teman narablog lain yang bagus mengolah kata dan rasa, serta bernas pula penjabarannya.
Sukses terus ya Mba.
BalasHapusAamiin. Hatur nuhun, Mbak Denik. :)
HapusMenginspirasi sekaligus mengharukan baca kisah perjuangan kak Rohyati, gigih membantu perekonomian keluarga dengan terus aktif menulis.
BalasHapusTerus semangat ya, kak.
Kudoakan menang kompetisinya.
Terima kasih doanya, Mas Hino. Kita saling kirim doa yang baik sebagai cara silaturahmi. Menulis juga sebagai bagian dari pekerjaan dan panggilan jiwa, kita yang sedunia tahu pasti bagaimana itu. Tetap semangat juga, Mas.
HapusIya, kak tetap semangat :)
HapusSemoga menang ya, artikrlnya bagus sekali.
Menginspirasi.
hatur nuhun pisan, Mas Hino. Aamiin. Semoga,.
HapusBlogger baru juga tah mba?? Wah sama nih kayak saya hhe, salam kenal ya mba
BalasHapusTerima kasih, Mas Bepe. Salam kenal juga. Semoga kita sama-sama bisa berkembang dengan baik, ya? Aamiin.
Hapus@ mas Bepe =
HapusKak Rohyati ini blogger senior, mas. Bukan blogger baru.
Udah 9 tahun konsisten jadi penulis.
Keren banget kaaan ...
Yuk, kita angkat jempol buat kak Rohyati.
Terima kasih, Mas Hino. Jadi malu saya padahal sayanya sempat menghilang lama kala berupaya merintis jalan sebagai narablog. :) Tepat di tengah lomba maraton Pameran Buku Bandung, hu hu.
HapusSami-sami, kak Rohyati.
HapusNgga apa-apa sempat menghilang sesaat.
Dan sekarang aktif kembali menjadi narablog itu tandanya semangat kak Rohyati tinggi dan patut jadi contoh penyemangat.
Aduh, kita saling menginspirasi dan mernyemangati lewat blog sebagai sarana ekspresi dan berbagi, ya, Mas? Saya rasa berhenti selama 3 tahun lebih ada hikmahnya juga. Membuat saya seperti ini dan beroleh banyak kaean baru, selain harus menyambung silaturahmi dengan kawan lama. Sekali lagi, hatur nuhun pisan.
HapusSalam kenal, Mbak..tulisan yang sangat inspiratif. Semoga terpilih sebagai pemenangnya, ya :)
BalasHapusSalam kenal juga, Mbak Muyas. Terima kasih doanya. Semoga kita saling membawa manfaat kepasa sesama berkat blog.
HapusSemoga Blognya dapat terus berkembang, dan bermanfaat bagi banyak orang yang mbak.
BalasHapusAamiin. Terima kasih, Mas Alek. Kita sebagai narablog selalu punya harapan demikian karena punya tujuan jangka panjang ke depan. Salam.
HapusModalnya hampir lengkap ya mbak untuk jadi narablog. Semoga tabletnya tercapai. Aamiin.
BalasHapusAlhamdulillah, yang penting niat baik dan ikhtiar dengan sabar dan tekun saja, Mbak. Terima kasih dukungan doanya. Terharu dapat banyak doa dari pembaca blog saya yang berkenan singgah.
HapusSaya jadi makin termotivasi, semangat terus ya mba!
BalasHapusAlhamdulillah, jika bisa memotivasi. Mari berkarya. Terima kasih.
HapusSemangat mba menulisnya, semoga segera Tercapai apa yg diidam2kan, sukses buat Kita semua dan terima kasih sharing inspirasinya :-*
BalasHapusInsya Allah, Mbak Sera. Terima kasih dukungan semangatnya. Aamiin.
HapusSemoga langkah kita dimudahkan Allah dan doa kita diijabah. Senang bisa berbagi lewat blog, bisa menambah jaringan pertemanan dan silaturahmi. Juga bahwa apa yang dibagi ada manfaatnya bagi pembaca. Alhamdulillah.
semangat ya mba aku sekarang lagi masa duh kok ga maju2 eta PV jadi bikin malas wkwkwk
BalasHapusDuh, Mbak Herva, untuk maju butuh ketekunan dari usaha. Yang penting fokus pada tujuan utama kita sebagai narablog untuk apa? Blog Mbak sudah bagus, sayang jika jarang produktif di blog. Mari berbagi dan tetap semangat. PV akan meningkat dengan usaha ekstra seperti rajin isi blog dan tetap menjalin silaturahmi dengan blogwalking. Insya Allah semua akan ada peningkatan.
Hapussalam knl mba, ini kunjungan pertama saya,dan saya baru tahu arti dr narablog dr tulisan ini:)semoga tercapai apa yg menjadi impiannya
BalasHapusTerima kasih telah berkunjung, Mbak Rahmi. Terima kasih juga telah disemangati dengan harapan baik. aamiin. Senang pada akhirnya kata narablog bisa populer padahal baru beberapa bulan ini saya gunakan. Berkat adanya kompetidsi blog Nodi. :)
HapusSaya sedang berjuang agar bahasa Indonesia pun dihargai penuturnya. Makanya senang menulis esai bahasa mengenai itu.
Keren ihh.. Pantang menyerah. Aq jd ikut termotivasi buat terus ngeblog. Sukses terus ya mbak
BalasHapusKalau kita sering jatuh terpuruk, harus ada saatnya untuk tetap bangkit dan yakin melangkah lagi. Pergaulan yang baik pun bisa menjadi penyemangat. Makanya saya suka jadi narablog. Bisa beroleh banyak teman. Terima kasih, Mbak Wiwied Mari ngeblog dan bangga dengan itu.
HapusSetuju mbak. Pergaulan yang baik bisa bkin termotivasi lagi.. senang bisa kenalan ama mbak
HapusMotivasi merupakan kebutuhan dasar kala hendak melakukan sesuatu. Terima kasih, saya juga sama senang bisa berkenalan dengan Mbak Wiwied.
HapusHalo mbak Rohyati ������ Waaah keren sekali semangat dan perjuangan mbak selama ini. Oooh jadi begitu ceritanya... Ga apa2 mbak namanya kehidupan ya jatuh bangun. Aku pun pernah demikian. Yang penting dukungan suami dan anak2 dlm passion menulis mbak ini adalah nomor wahid kan.
BalasHapusYah, jatuh-bangun, Teh Nurul. Pahit memang, namun insya Allah badai pasti usai hanya harus sabar dan tetap ikhtiar yang dibarengi doa. Alhamdulillah, keluarga memang penguat kita. Tanpa mereka rasanya hampa. Meski sekarang saya hanya mengandalkan anak dan suami sebagai pondasi kekuatan jiwa, namun saya bahagia. Di luar sana ada banyak teman yang bisa berbagi dan saling mengisi diri. Itu yang saya suka dari blog dan blogwalking. interaksinya yang bisa intens. :) Hatur nuhun, teh nurul.
HapusHai lagi, mb Rohyati :) Betul2 karena support paling besar itu beasal dari suami dan anak2 termasuk orangtua kita ya. Nulis kalo ga ada dukungan juga hampa rasanya. Senang kalo abis jalan2 ada tulisanku dan foto2 kita lalu mereka pada baca. Jadi bikin memori ga terlupakan. Apalagi kalo tulisan yg bermanfaat buat pembaca, happy deh.
HapusBetul, Teh. Kita sebagai ibu dan istri tentunya butuh dukungan keluarga. Mereka bikin kita kian semangat bekerja dengan karya, pun kita juga beroleh kepercayaan agar bisa menjalin relasi dengan banyak orang. Kepercayaan dari keluarga itu penting banget karena merupakan pintu pembuka jalan.
HapusMelawan lupa dengan tulisan hanya itulah yang kita bisa. Ada banyak momem manis dalam hidup kita, alangkah sayangnya jika tak diabadikan. Kita juga jadi termotivasi agar apa yang ditulis bisa berfaedah bagi pembaca. Semoga jadi amal jariah, ya, Teh Nurul.
Semoga bisa terwujud keinginanya mbak, apalagi soal netbook itu paling penting sih, atau media lain seperti tab yang sudah mbak sebutkan. Karena prasarana ini yang mendukung untuk menjadi narablog...
BalasHapusmalah saya berharap mbak bisa menang di kontes ini agar keinginannya lebih cepat tercapai...
Setiap perjuangan tidak akan pernah mengkhianati hasil
Aamiin. Terima kasih, Bang Sabda. Yah semoga saja. Saya serahkan pada Allah karena Dialah Maha Pengatur Segala. Tablet lebih terjangkau meski dari segi ketahanan yak seawet komputer. Namun bisa leluasa dipakai dalam perjalanan atau di tempat umum tanpa menarik perhatian. Itu yang paling dibutuhkan para pegiat blog. Lebih bagusnya lagi jika tabletnya dilengkapi kartu untuk memudahkan kinerja tanpa perlu terhubung pada perangkat lain.
HapusHai Mbak, salam kenal ya dari saya,
BalasHapusternyata untuk mencapai titik dimana seorang narablog nyaman dengan posisinya harus berjuang ya mbak, aku ada di posisi itu tuh, masih butuh banyak bimbingan, Thx artikelnya mbak
Salam kenal juga, Mas Aldhi. Betul, teman narablog lain juga begitu. Malah mereka yang dulunya blog gratisan dan baru mulai sekarang sudah berkembang maju berkat ketekunan. Mereka juga banyak belajar dan bertanya kala interaksi dengan sesama narablog lain. Saya juga sekarang gitu, berupaya mengembangkan diri setelah lama tertinggal jauh.
HapusBanyak blogwalking dan lakukan interaksi personal dengan teman narablog lain, insya Allah, mereka akan bantu dengan senang hati.
Mari kita sama-sama melangkah dengan terus memperbaiki diri dan belajar.
Terima kasih juga.
Semangat dan sukses buat ibu cantik. Saya banyak belajar dari ibu ini. Mau berbagi ilmu.
BalasHapusTerima kasih, Teh Atin. Mari kita saling berbagi pengalaman dan pengetahuan lewat blog dan persahabatan dengan blogwalking. Salam. :)
Hapussukses selalu, semoga menang dan menjadi penulis hebat
BalasHapusTerima kasih, Maschun. :) Aamiin. Semoga Mas juga. Salam kenal dan terima kasih sudah berkenan singgah. :)
HapusKendala sinyal memang kendala terbesar bagi pekerja online. Saya pernah hampir nyerah jadi admin medsos karena masalah yang sama. Tapi semangatmu luar biasa mbak untuk bangkit dan mengatasi kendala itu. Semoga menang ya mbak��
BalasHapusBetul, Mbak, apalagi jika tak semua pembangunan jaringan merata. di Garut sudah masuk jaringan 4G, entah daerah lain. Makanya, semoga pemerintah dan para penyedia jasa provider bersinergi meningkatkan layanannya. internet sangat dibutuhkan masyarakat luas, pun ketersediaan sinyal yang baik.
HapusTerima kasih sudah singgah, Mbak aamiin.
Kak.. tipsnya sip banget...
BalasHapussaya sih udah ngeblog dari thun 2013, tapi blm bisa konsisten dalam menulis.. rencananya tahun 2019 ini saya mau buat blog baru buat tema yang udah saya tentukan dari awal, dan mencoba istiqomah lah.. ehhee
Duh, makasih banyak, Mbak. Soal konsisaten itu harus dilakukan dengan senang hati dan ikhlas. Juga ada harapan dan tujuan ke depannya.
HapusBlog Mbak sudah bagus, meski menmgkhususkan diri pada kuliner dan keluarga, menurut saya kategorinya masih bisa ditambah dalam blog itu. Kategori yang diminati.
Mari istiqomah. :)
wahhh ceritanya menginspirasi sekali mbak. btw saya anak kampung yang kadang-kadang emang susah buat berkarya lebih karena keterbatasan jaringan. hihi
BalasHapusJaringan adalah masalah utama para pekerja digital , semoga saja Indonesia maju dalam hal pengelolaan jaringan agar tiada lagi gangguan. Saya paham bagaimana rasanya karena teknologi yang belum berkembang membuat kita tertinggal dan menjadi hambatan utama untuk melangkah maju. Semoga saja di tempat Mas bisa lebih baik lagi jaringannya. Butuh perhatian dari provider dan pemerintah daerah. Semangat, ya. Jadikan itu tantangan.
HapusWah, cerita yang sangat menarik mbak, semoga saja ke depan makin baik dan mendapatkan imbalan yang setimpal dari blog.
BalasHapusTerima kasih, Mas. Saya senang bisa mengenal blog anda. Sudah senior dan paham banget dunia blog karena tempaan waktu dan kegigihan dalam belajar. Semoga saya juga bisa belajar banyak dari blog Anda. Nuhun.
HapusSalut Mbak... Good luck!
BalasHapusTerima kasih. Aamiin.
HapusEh, saya baru tahu bahasa Indonesia-nya 'blogger' itu 'narablog'. Wkwkwkwkwkwkwk.
BalasHapusAgak susah kalo mau pake domain TLD, semuanya pada bayaaaaarrrrr :v.
Sementara itu, Adsense ane ditolaaakkkk :v.
Huaaaaaa :v.
Sukses selalu buat mbaknya! :D
Saya baru tahu beberapa bulan kemarin. Praktikin secara konsisten karena sayanya sok idealis mengenai bahasa Indonesia. Yah, semula ragu pasang domain TLD karena harus bayar, namun akhirnya setelah didorong Kang Nata saya putuskan beli domain sebagai investasi awal agar perusahaan dan agensi melirik blog saya.
HapusMas jangan pesimis, dong. Terus berjuang agar adsense diterima dan perhatikan saran dari teman narablog lain yang sukses diterima Adsense. Masih ada jalan lain, 'kan?
Terima kasih. Sukses juga bagi Mas. Aamiin.
Sebelumnya saya baca juga tentang narablog ini di blog sebelah, baru tahu juga dengan istilah ini mbak...
BalasHapusBlog Mbak Iidyanie, ya? Mari kita pakai narablog saja agar lebih menghargai bahasa Indonesia. Butuh kerja sama dari narablog lain untuk memopulerkan suatu kata yang sangat penting artinya. Menyangkut penyebutan diri yang berkaitan dengan identitas kebangsaan. Terima kasih.
HapusMasyAllah bun perjuangannya biar bisa ngeblog itu. Luar biasa. Kalai saya selama ini ngeblog lewat hp bun. Soalnya baru buka laptop aja anak udah nangis. Saya nulis suka di hp jadinya. Karena lebih praktis. Eh jadi keterusan. Bumda semoga resolusi bunda tercapai ya. Semangattt. Oh ya blog yg ini lebih bagus tampilannya daripda yang kemarin. ��
BalasHapusPonsel ANDROMAX PRIME ada keterbatasan, tak bisa copas tautan untuk dibagikan di grup FB. Juga akun gmail saya ada dua, untuk blog lama dan baru. Sayangnya ponsel malah menolak buka akun blog baru. Entah galat atau apa. Jadinya saya tak mungkin blogwalking pakai ponsel, Bunda Erysha, akunnya yang lama dan akan menyulitkan. Belum lagi layarnya kecil, 2.4 inci bikin mata saya lelah jika harus baca ponsel lama.
HapusYah, saya senang kita tetap silaturahmi meski saya harus pindah ke blog baru.
Meski saya harus kehilangan trafik darii blog lama, setidaknya tetap bisa menambah teman baru. Mulai lagi dari awal. Terima kasih sudah berkenan singgah lagi. Salam.
Melalui blog walking pula yang semula temannya tidak banyak,bisa menjadi banyak yah dan bisa pula saling mengenal. Termasuk kita mbak, salam kenal dari daku #SemangatCiee
BalasHapusLewat blogwalking dan interaksi aktif, justru bisa mengasah potensi serta membangun kepercayaan diri karena kita ternyata bisa juga bergaul dan membaur dalam lingkungan narablog meski secara maya.
HapusBukankah menyenangkan bisa kenal banyak orang dan beberapa jadi teman yang saling kunjung dengan komentar hangat serta penuh dukungan. Saya merasa lebih baik sekarang daripada dulu.
Salam kenal dan terima kasih juga, Mbak Fenni.
Sukses mba dan semoga menang, yaa.
BalasHapusAku udah lama bercita-cita jadi penulis tapi belum kesampaian, jadinya nulis di blog aja deh sbg media untuk nulis.
Terima kasih, Mbak Icha. Aamiin. :)
HapusAnggap blog sebagai media pengembangan diri, justru dengan blog seorang penulis bisa tumbuh matang karena ditempa pengalaman interaksi serta intensita menulis. Blog mah bikin kita leluasa menulis apa saja sesuai minat dan hasrat.
Semoga cita-cita Mbak Icha untuk jadi penulis kesampaian. Aamiin.
Mbak, terharu banget bacanya. Perjuangan menjadi seorang penulis dan narablog itu besar juga ya. Salut banget sama mbak yang bisa bertahan dengan segudang prestasi. Semoga bisa ikut belajar sama mbak dalam dunia blog ini. Salam kenal mbaak..
BalasHapusSalam kenal juga, Mbai Irra. Terima kasih banyak. Hidup pasti ada perjuangannya, dalam bidang apa pun. Saya hanya berupaya serius memilih jalan pedang, eh, menulis, maka berbuat dan berjuang adalah langkah saya.
HapusMari kita lanjutkan.
Salam kenal mbak, saya Nanik dari Sidoarjo. 😊
BalasHapusMbak Rahyatisofjan pasti orangnya sabar. 😊
Ngebayangin rasanya saat kita lg bersemangat2-nya nge-blog kendala yg teramat krusial menghampiri, susah signal, laptop bermasalah.
Tapi mbak terus berjuang dan tak patah semangat.
Bismillah bisa terlewati semua masalah ya mbak.
Bismillah menang mbak. 😊😘
Salam kenal juga, Mbak Nanik. Sidoarjo berarti bisa jumpa Mbak Reyne Raea, dong? He he. Saya bahkan belum punya teman sekota yang intens komunikasi dengan blog.
HapusSaya jadi tersipu malu bacanya, Mbak Nanik. Tak ada pilihan selain sabar, dan bersyukur karena masih bisa bekerja di rumah lewat menulis dengan blog sebagai mediumnya. Meski sarana dan prasarana jadi masalah, namun Allah masih memberi kesempatan. Terima kasih doanya, Mbak Nanik. Aamiin.
Mbak Rohyati semangatmu, Mbak...semoga menulariku ya..
BalasHapusKeren banget...! Terus berusaha ya Mbak, Allah enggak akan beri cobaan di luar kemampuan hamba-Nya. Pasti ada hikmah di baliknya.
Semoga apa yang diniatkan bisa dimudahkan. Insya Allah ada jalan.
Sukses jadi penulis, lancar jadi narablog.
Enggak semua yang bisa nulis mampu menjalani keduanya. Tapi Mbak sukses melakoninya.
Barakallah untuk Mbak sekeluarga.
Insya Allah, semangat positif bisa menular kepada yang sungguh-sungguh ingin demikian juga. Saya aminkan doa dan harapan Mbak Dian agar tetap istiqomah. Mbak sudah bagus pencapaiannya. Cara menulis Mbak juga apik karena mau belajar di komunitas seperti IIDN dan lainnya, itu merupakan pondasi awal yang kokoh.
HapusAamiin dan terima kasih, Mbak Dian. Semoga saya pun tetap istiqomah. Barokallahu juga untuk Mbak Dian dan keluarga.
You rock mbak! Jadi narablog atau penulis media cetak butuh perjuangan. Ada hati-hari terberat yang harus dijalani dan Mbak berhasil melewati. Peluk dari jauuuh!
BalasHapusPeluk dari jauh juga, Mbak Afin. Terima kasih banyak.
HapusBidang kerja apa pun selalu butuh perjuangan, cuma karena bidang yang kita pilih adalah menulis, maka lebih mudah dalam interaksi dengan sesama narablog sehingga proses belajar pun jadi menyenangkan. Sebaran informasi mudah diakses.
Kita bisa tahu bahwa masih banyak di luar sana yang punya kisah dengan porsi masing-masing.
PR sekali ini, blog saya masih berantakan , semoga bisa mengikuti jejak dirimu bikin blog yang rapi dan lebih baik lagi
BalasHapusAamiin. Ayo semangat, Mbak Ria. Bebenah agar blog pun bisa tampil lebih baik secara isi maupun penampilan. Kuncinya banyak belajar. Saya juga banyak tengok blog lain untuk tahu panduan. Sering bingung karena rasanya mulai alami penurunan daya ingat jadi tulalit jika berkaitan dengan bahasa teknis, hi hi. Saya pelan-pelan saja.Sambil jalan.
HapusMasya Allah perjuangannya ya mba. Dunia menulis - entah bikin buku, kirim tulisan ke majalah, maupun di blog, ternyata bisa untuk membantu keuangan keluarga juga ya. Saya pun nggak bisa ngebayangin mba, andai terdampar ke daerah yang nggak bisa pasang indihome, haha... terlebih lagi kalau sinyalnya susah. Karena memang internetan dan kerja mengandalkan indihome sih.
BalasHapusMoga makin berlimbah rezeki di tahun ini, biar kebeli semua penunjang kepenulisan dan blognya ya.
Justru senang rasanya jika bisa bnatu suami, soalnya suami yang tegar juga terkadang butuh bantuan dari istrinya agar kembali semangat kerja karena beban yang dipikul insya Allah, ada yang meringankan. Yang terberat bagi suami hanyal;ah masa depan. Jadi dulu kami hanya menalani hari demi hari tanpa kepastian, sekarang sang istri mau berjuang bersama.
HapusSetiap keluarga ada dramanya, Mbak.
Aamiin. Terima kasih banyak.Semoga Allah sayang kita semua, ya, Mbak Nita.
Swlertinya jarus aku tiru. Selama ini aku cm.nulis aja gak pernah pake target dan masih sesukanya
BalasHapusSilakan, Mbak Farichatul, menulis dengan target itu bagus. Memaksa kita kerja keras karena ada tujuan. Mari.
HapusSemoga tetap konsisten ngeblognya ya mbak, kadang yang berat tetap konsisten. Impiannya buat blog juga semoga tercapai satu-persatu.
BalasHapusAamiin. Terima kasih. Yang berat memang konsistensi. Niat butuh disiplin diri.
HapusSaya terharu dan salut dengan perjuangan Teteh. Bersama kesulitan ada kemudahan. Semoga semakin tangguh dan Allah senantiasa membukakan jalan..
BalasHapusTerima kasih, Teh Sugi. Aamiin. Mari berjuang dengan blog. Bagi saya jalan itu bisa berupa silaturahmi, peluang, bahkan kemudahan untuk mengerjakan sesuatu yang sesuai dengan hasrat dan minat.
HapusDulu waktu masih tinggal di Ambon sering bngt kesulitan sinyal, klo mba tinggal di Timur Indonesia pasti ngerti betapa amit2nya si sinyal, tapi dulu saya ttp ngeblog, klo hari ini g bsa diposting ya besoknya aku posting.. pokoknya jgn menyerah aja
BalasHapusPemerataan pembangunan di wilayah Indonesia timur semoga saja lebih baik sekarang. Sedih jika saudara narablog lain yang tinggal di wilayah itu tak bisa akses internet secara leluasa. 3G saja sudah dianggap mewah, padahal di ujung barat Pulau Jawa sudah 4G dianggap biasa.
HapusSaya harap jaringan 4G menyebar luas sampai wilayah di pelosok terpencil sekalipun.
Yah, butuh semangat dan kesabaran agar tetap ngeblog dengan situasi demikian. Salut pada Mbak Manda.
Salam kenal, mba..
BalasHapusTulisannya bagus bangetttt...
dan sangat inspiratif.
Sukses selalu ya mba..
semoga menang di kompetisi ini :)
Salam kenal juga, Mbak Wiwin. Terima kasih.
HapusAlhamdulillah jika bisa menginspirasi. Berkat blog bisa berbagi. Semoga bisa membawa manfaat bagi sesama meski hanya sekadar kisah pribadi. Terima kasih doanya. aamiin.
Luar biasa perjuangan dan kesabarannya mbak. Menginspirasi dan bikin semangat. Semoga target blognya lekas tercapaik yaa mbak.
BalasHapusKalau nulis untuk media massa biasanya nulis apa mbak?
Aamiin. Semoga. Terima kasih banyak doanya. Saya biasa menulis macam-macam. Mulanya puisi karena lebih mudah, lalu merambah cerpen, kemudian esai sastra dan opini, lalu resensi buku. Sekarang lebih fokus pada esai bahasa, soalnya ada hasrat di sana, kayaknya asyik mengulas bahasa dan fenomenanya dalam masyarakat Indonesia. Saya bersyukur memasuki lingkungan yang mendukung di WAG KLINIK BAHASA, lalu ada banyak teman peminat bahasa yang sebelumnya saya kenal di dunia nyata, mereka bisa jadi kawan diskusi yang asyik dengan membagikan pengetahuannya lewat Facebook.
HapusKeren mba, bisa menulis satu artikel per hari. Aku kagum. Diri ini masih ditahap berjuang untuk bisa menulis satu artikel setiap pekan. Juga mulai kembali menyemangati diri untuk sering-sering blogwalking.
BalasHapusAlhamdulillah,, meski tak mudah karena akan alami gangguan teknis meski sudah meniatkan untuk itu. Kemarin saya sibuk restart komputer melulu kala sedang balas komen di sini sekaligus blogwalking. Belum sempat menulis karena ingin tenang dan selesaikan ini dulu, eh, malah mati lampu pukul 5 sore sampai 8 malam. Butuh waktu lama untuk menyalakan komputer namun tombol powernya ngadat. Ya, sudah, saya lelah jadi ditinggal tidur saja. Seperinya saya harus atur jadwal menulis, lebih baik pagi dulu agar tak alami kasus seperti kemarin. Soalnya saya ini suka menulis spontan.
HapusMari sering blogwalking, Mbak. Itu bagus untuk meningkatkan trafik blog. Nilai DA/PA bisa bertambah berkat baclink yang otomatis akan ada kala kita berkomentar di blog teman. Blogwalking itu bagus juga untuk menambah silaturahmi dengan siapa saja.
Alhamdulillah,, meski tak mudah karena akan alami gangguan teknis meski sudah meniatkan untuk itu. Kemarin saya sibuk restart komputer melulu kala sedang balas komen di sini sekaligus blogwalking. Belum sempat menulis karena ingin tenang dan selesaikan ini dulu, eh, malah mati lampu pukul 5 sore sampai 8 malam. Butuh waktu lama untuk menyalakan komputer namun tombol powernya ngadat. Ya, sudah, saya lelah jadi ditinggal tidur saja. Seperinya saya harus atur jadwal menulis, lebih baik pagi dulu agar tak alami kasus seperti kemarin. Soalnya saya ini suka menulis spontan.
HapusMari sering blogwalking, Mbak. Itu bagus untuk meningkatkan trafik blog. Nilai DA/PA bisa bertambah berkat baclink yang otomatis akan ada kala kita berkomentar di blog teman. Blogwalking itu bagus juga untuk menambah silaturahmi dengan siapa saja.
Saya Juga pengen beli laptop sendiri hasil uang jadi narablog. Kata suami...itu juga sebagai bentuk rasa syukur dan penyemagat
BalasHapusItu niat yang bagus, Mbak Artha. rasa syukur dan penyemangat akan membuat Mbak Artha lebih produktif menulis untuk blog. Semoga tercapai, ya, Mbak. Bisa beli laptop idaman. Aamiin. :)
HapusYang paling penting dari poin-poin di atas adalah niat dan konsiten mba, masalah tema/template, domain, laptop masih bisa menggunakan yang sudah ada atau seadanya dulu. Yang paling penting ide untuk kedepannya apa saja, sehingga bisa posting terus :D
BalasHapusIya, terima kasih sarannya, Mas Ficri. Saya akan urus penampilan blog di kala senggang, prioritas utama isi dulu. Soal sarana, semoga ke depannya bisa beroleh yang baru. Jalani saja sekarang dengan harapan komputer ini tetap bertahan lama dan tetap bisa digunakan.
HapusMenjadikan blog sebagai sumber penghasilan atau sebagai media pengembangan karya pribadi, blogger memang harus tahu hal-hal teknis seperti yang mbak sampaikan ya. Biar hasilnya maksimal
BalasHapusBetul, Mbak. Untuk menghasilkan sesuatu yang terbaik butuh tahap-tahap proses dan pengerjaan.
HapusSemangat mbak. Aku salut dengan perjuanganmu mbak. Dimana pun berada tetap menulis dan berkah. Semoga segera tercapai resolusinya. Aamiin.
BalasHapusAamiin. Terima kasih, Mbak Nur. Mbak juga meski kita sama tinggal di tempat yang jauh dari akses kota besar.
HapusSukses ya mbak. Motivasi tinggi sudah nilai lebih.
BalasHapusTerima kasih banyak. Menjaga motivasi itu tak mudah, akan ada pasang-surutnya, namun haruis bangkit seperti yang pernah saya alami.
HapusSalut ama perjuangannya sebagai penulis maupun narablog. Semoga menang ya lombanya...
BalasHapusTerima kasih, Mbak Tri. Aamiin.
HapusMantap mbak, semoga sukses ya mbak ngeblognya. Keep semangat berbagi yg bermanfaat utk orang banyak.
BalasHapusAamiin. Semoga, Mbak Elva. Terima kasih.
Hapussemoga sukses ya, mbak dengan resolusinya. memang kalau mau menyebut diri kita penulis harusnya aktivitas menulis itu menjadi kegiatan sehari-hari yaa
BalasHapusBetil, Mbak Antung. Menulis itu kerja jadi harus ditekuni dengan serius, jangan asal-asalan. Kerja untuk tujuan jangka pendek danm panjang. Terima kasih banyak.
HapusWah... hebat euuy..., kamau saya baru pemula. Masih belajar mengenal blog
BalasHapusSaya juga berawal sebagai pemula. Hanya seiring waktu dan karapan demi kehidupan yang lebih baik maka lalui tahap demi tahap belajar secara sendirian.
HapusKang Jhon juga pasti bisa, kok.
Semangat menulis dan menginspirasi mba walaupun dengan alat seadanya :) saya pun awalnya nulis blog hanya bermodalkan hp tapi Alhamdulillah bisa lancar
BalasHapusTerima kasih, Mbak Seftina. Semoga apa yang seadanya bisa dimaksimalkan karena barusan saya konsul ke Ai Ghina anak sahabat untuk menangani masalah koneksi internet yang disable mulu. Komputernya sudah uzur dan berkarat di bagian dalam maka driver kena, dan memengaruhi kinerjanya. Alhamdulillah, saya bisa internetan lagi berkat bantuan Ai yang utak-atik rumit dengan bantuan googling juga. Semoga tak disable lagi, ya, Mbak. Saya terpaksa tak blogging selama 3 hari karena gangguan.
HapusSemangat bunda... makin termotivsi nulis nih
BalasHapusTerima kasih, Bunda Dzakiyah. Mari menulis dengan motivasi yang lebih baik. Salam.
HapusNarablog emang menguntungkan banget, apalagi kalau sudah pernah menulis sejak lama. Menulis di blog selain untuk diri sendiri mengenang masa masa dlu juga bisa bermanfaat untuk orang lain sebagai pengalaman, suka banget :D
BalasHapusBetul, Mas. Bagi penulis yang terbiasa menulis lepas di media massa blog bisa membantu untuk mengembangkan diri agar selalu lebih baik. Ada sarana pribadi yang leluasa untuk disambangi sekaligus diiisi dengan beragam hal.
HapusKenangan justru mampu membuat kita menyadari bahwa hari ini kelak akan jadi kenangan di masa mendatang, maka alangkah baiknya jika diabadikan dalam tulisan. Karena kenangan akan lekang jika tak dituliskan, ingatan kita memiliki kapasitas penyimpanan terbatas, sedang blog membantu merangkumnya agar selalu ada.
Sangat menginspirasi. Saya suka sekali dengan penyampaian tulisannya, Mbak. Padahal saya jarang baca tulisan sepanjang ini tanpa saya melewatkan beberapa kalimat atau bahkan beberapa poin. Untuk yang satu ini saya baca secara utuh, Mbak. Saya juga mendapat beberapa tambahan kosakata baru untuk saya catat. Semoga azamnya bisa tercapai, Mbak. Salam hangat dan semoga sukses selalu.
BalasHapusTerima kasih, Mbak Isna. Alhamdulillah, saya bersyukur bahwa tulisan ini bisa menginspirasi pembaca dan yang utama adalah dibaca sampai tamat. Lega sekali.
HapusSemoga azam saya bisa tercapai, terima kasih sekali lagi. Senang ada yang turut mendukung dengan harapan positif dan doa. Aamiin. Salam hangat juga dari saya dan semoga Mbak Isna pun beroleh kesuksesan yang baik.
susah gak kak untuk mengatur waktu antara nulis untuk buku dengan nulis untuk blog, apalagi misalkan kalau pas sedang banyak lomba sedangkan diluar sana ada editor yang siap memburu kita?
BalasHapusSaya belum tahap pada menulis buku, baru media massa cetak dan daring saja. Meski saat ini saya sedang bergairah menulis esai bahasa daripada lainnya, jujur menulis esai bahasa saja sudah sulit karena harus lakukan riset (yang kebanyakan googling dan diskusi di WAG peminat bahasa Indonesia). kalau blog mah bebas, mau serius dan pakai riset dulu atau santai dan gaya curhat.
HapusSoal lomba, butuh persiapan juga, namun karena saya baru aktif ngeblog kembali maka jelas tertinggal banyak dibandingkan dengan narablog lain.
Hem, pengen juga ngerasain gimana diburu editor agar segera menyelesaikan naskah buku, ha ha. Namun saat ini belum terpikirkan menulis buku. Harus memperbanyak tulisan dulu, berikut penjenamaan diri (personal branding) agar tulisan lebih dikenal khalayak luas. Terima kasih, Mas Ilham, mari menulis dengan semangat yang lebih baik namun jangan terlalu membebani diri, ya.
Masya Allah kak, salut sama semangatnya. Aku pun spt nya blm sanggup kalau nulis media dan blog secara konsisten, inspiring kak ceritanya :)
BalasHapusSaat ini karena komputer sedang bermasalah maka kinerja saya lambat, terutama untuk blogging. Jadi saya fokus dulu pada blog karena lebih asyik melakukan kegiatan interaksi positif dengan menulis di blog dan jelajah blog (blogwalking). Sedang untuk media, saya sedang fokus pada esai bahasa dulu karena cenderung lebih berhasrat mengulas bahasa dan fenomenanya dalam masyarakat kita.
HapusTerima kasih, Mas Joe. Konsisten butuh perjuangan, namun ada kendala yang akan menyertainya. Mari berjuang dengan sukacita saja karena itu kunci utama agar kegiatan blogging tak hambar. Saya bersyukur kenal blog, blog membuat saya bersemangat jadi penulis. Jauh berbeda dengan dulu pada tahun 2000, merasa terasing sebagai penulis yang menyasar media massa cetak saja.
Keren, Teh. Baru come back langsung menang lomba :)
BalasHapusAlhamdulillah, Teh Eno. Hatur nuhun pisan sudah berkenan singgah.
HapusTrimakasih Teh udh sharing artikel yang sangat menginspirasi dan pemberi semangat,.. ternyata menulis itu menyenangkan dan bisa menjadi sarana utk meraih impian indah. Sukses selalu Teh.
BalasHapusTerima kasih juga sudah berkenan singgah. Senang jika bisa menginspirasi.
HapusAku kenal Mbak malah dari IG,ya?
BalasHapusDari Ig lalu ke Blog.
Emangmasing-masing orang ngeblog bisa memiliki tujuan dan goal sendiri dan semua bisa dilihat dari isi atau content blog masing-masing.
Untuk penulis seperti Mbak, tulisannya emang selalu berbobot abot dan sarat akan informasi di setiap paragraf-nya.
Kalau saya kan nulis cuma sarana aja daripada nyetatus di FB kata suami, wakkakak. Karena perempuan memiliki fitrah yang ahrus mengeluarkan kurleb 25rb kata perhari, jadilah blog saranya biar ga kebanyakan nyonyir di Medsos dan ngedumelin suami atau anak, konon.....hahhahaha
Saya dan suami emang suka membahas hal-hal serius setengah bercanda.
Aku awalnya nulis buku, tapi sekarang malah lebih banyak ngeblog. Pengen nih mulai nulis buku lagi...
BalasHapusArtikel ini jagi pengingat nih, sudah waktunya mulai menulis buku lagi. Harus cari tema dulu nih...