Sabtu, 05 Januari 2019

Ada Banyak di DAMN! I LOVE INDONESIA



FASHION bukan lagi sekadar pelengkap melainkan kebutuhan masyarakat untuk menunjang identitas diri mereka. Fashion atau bahasa serapannya ‘fesyen’ berubah-ubah seiring laju dinamika masyarakat dalam menghadapi perubahan masa. Tren boleh berganti, dan Daniel Mananta dengan brand (jenama) DAMN! I LOVE INDONESIA, menawarkan beragam fesyen produknya yang berupaya up to date, bahkan cenderung anti mainstream menciptakan, tren tersendiri sesuai visi dan misi idealisme perusahaan.

Saya pernah baca kisah Daniel di suatu majalah, lama sekali. Ia cenderung idealis, berupaya mengenalkan produk buatan Indonesia sebagai barang berkualitas dengan brand­-nya.

Mengapa harus label DAMN! I LOVE INDONESIA?

DAMN, bisa jadi inisial nama Daniel Mananta sendiri, bukan kata makian seperti damned. Namun bisa juga sebagai bahasa slang anak muda damn-nya untuk sesuatu yang meledak-ledak, seperti semangat patriotisme yang dituangkan dalam bentuk produk.

Namun yang sebenarnya DAMN adalah singkatan dari PT. Dinamika Anak Muda Nasional, sebuah perusahaan yang didirikan pada tanggal 28 Oktober 2008.

Wow, itu, ‘kan, hari Sumpah Pemuda! Keren banget Bang Daniel dengan DAMN! I LOVE INDONESIA mewujudkan semangat patriotismenya sebagai anak muda bagi anak muda Indonesia.



Mari kita mengenal profil perusahaan tersebut.

Cara setiap orang bikin maju Indonesia berbeda-beda, ini cara Damn! I Love Indonesia! Pakaian bisa jadi petunjuk identitas seseorang, sekaligus pesan berjalan buat masyarakat luas. Kita mau buat orang sadar kalau jadi orang Indonesia adalah super membanggakan. Dari sana, orang akan bisa lebih menghargai, menjaga, dan memajukan negara yang punya begitu banyak harta ini. Dan semua itu bukan lagi terasa seperti kewajiban, tapi suatu kesenangan. Senang mencintai Indonesia! (Daniel Mananta, Founder & CEO)

Setiap produk Damn! I Love Indonesia dibuat dengan perhitungan penuh: ada unsur budaya tradisional, pop culture, trend kontemporer dan modernisasi untuk kaum urban yang juga hidup di lingkungan 'complex'! Tapi itu intinya, wherever, whenever, dan whoever yang pakai produk kita, akan ingat kembali untuk cinta Indonesia! Lalu dari rasa cinta Indonesia itu, membuat semua orang Indonesia yang meski berbeda-beda, bisa makin cinta satu sama lainnya. (Win Satrya, President Director)

Masih banyak orang yang menganggap produk buatan Indonesia punya kualitas yang tidak bagus. Itu salah satu dorongan buat semua tim Damn! I Love Indonesia untuk terus work the best & do the smartest dalam menghasilkan setiap produknya dan membawanya ke masyarakat. Di samping itu, kita senang sekali begitu banyak dukungan dari masyarakat dalam perjalanan kita selama ini, cinta kalian buat Indonesia jadi motivasi untuk Damn! I Love Indonesia memberikan kembali dalam bentuk yang lebih baik. Let's love Indonesia more, TOGETHER! (Martina Halim, Director)




Tentu ada banyak insan hebat lainnya di balik layar DAMN! I LOVE INDONESIA sehingga tumbuh kembang sebagai perusahaan besar sampai sekarang. Memiliki banyak gerai. Dan toko daring utamanya adalah www.damniloveindonesia.com.

Melongok toko daring tersebut, kita akan dibawa menjelajahi semangat fesyen lewat beragam produk urban wear khas anak muda sekarang.

Tokonya juga disusun dengan pengategorian yang memudahkan kita mencari dan memahami. Seperti MALE, FEMALE, EXPLORE, COLLECTION, JUNIOR, LOOKBOOK, HOW TO ORDER, OUTLETS, dan SPOTLIGHT.



Jika kita sorot dan ketuk MALE, misalnya, maka akan muncul beragam pilihan produk untuk pria muda dan dewasa berupa tees, polo shirt, shirt, hoodies & sweater, jacket, caps, pants, dan accessories.

Begitu pun dengan FEMALE.



Yang jelas, situsnya selalu diperbarui dengan ragam produk baru, dan jika stok habis maka akan ada pemberitahuan berupa tulisan empty di halaman yang kita ketuk.

Kisaran harga produk pakaian di DAMN! I LOVE INDONESIA rata-rata di atas 200 ribu rupiah, ada juga di bawahnya. Dengan segmen kelas menengah ke atas tidak bisa dikatakan mahal karena mengedepankan kualitas produk (bahan dan desain). Cocok bagi anak muda urban terkini yang mengedepankan fesyen sebagai bagian dari identitas: bangga sebagai orang Indonesia!



Ada banyak toko cabang alias outlet DAMN! I LOVE INDONESIA di berbagai kota besar Indonesia. Memudahkan pelanggan untuk melihat langsung produknya seperti apa. Dari Jakarta, Bandung, Surabaya, Bali, Makassar, dan Manado.

Ayo, kita cintai produk Indonesia seperti idealisme DAMN! I LOVE INDONESIA sendiri.
Cipeujeuh, 21 Maret 2018
#DAMN!ILoveIndonesia #Fashion #DanielMananta #Brand #Jenama #TokoDaring #Outlet
~ Foto dan sumber tulisan dari situs www.damniloveindonesia.com
  

8 komentar:

  1. Wayang, satu desain awal kemunculan brand ini membuat aku saat itu langsung kepincut.

    Diluaran memang banyak kaos yang juga mengusung desain wayang, tapi pengerjaannya terlihat kurang apik.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Rupanya kita sesama pencinta wayang, Mas. Yup, wayang mesti dieksplorasi desainnya. Dari segi bentuk dan bahan. Juga bagaimana keseluruhan busana dengan desain wayang apakah akan bagus mutunya.
      Bahan tak mudah luntur dan melar, gambar atau desai yang menempel dalam busana terlihat apik dan unik. Itu bisa jadi nilai lebih.

      Hapus
  2. Syukurlah bukan Damn yg itu karena nanti cara bacanya jadi beda seperti orang lagi kesel padahal maksudnya bangga wkwk, oiya mengenai harganya lumayan juga ya buat saya kaum pas pasan, lebih murah baju yang bermerek Dagadu Jogja dan sejenisnya, atau mungkin memang segmen pasar DAMN ini buat anak muda menengah keatas yang lagi seneng2nya make produk impor ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. He he he, Bang Daniel memang kreatif bikin jenama (brand). Saya juga sempat bingung mengapa namanya harus gitu, setelah tahu bahwa Damn! merupakan akronim namanya, baru ngeh. Namun nama pilihannya memang menarik pasar karena unik. Cuma, meski untuk kelas menengah atas, sebaiknya kualitas pun premium. Dengan itu jenama pun bisa berkibar demi bersaing dengan produk luar,, bahwa yang lokal pun tak kalah keren. Yah, sasarannya memang kelas menengah ke atas yang diharapkan cinta produk dalam negeri, Mbak Yani. :)
      Saya juga mana bisa beli, bantu promosiin saja, he he. Latihan mengulas produk dengan harapan beroleh kepercayaan dari pihak perusahaan dan agensi.

      Hapus
  3. oH Rupanya DAMN! I LOVE INDONESIA ini adalah nama / brand sebuah produk yach... ? benar ngak sich Mbak, soalnya dari tadi saya binggung, heheheheh...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, Kang. Banyak yang tak tahu soal itu rupanya. Kurang promosi kali. Saya bantu promoin, hi hi.
      Tenang, Kang. Saya jarang banget memaki. Peace.

      Hapus
  4. Wakakakak, serius mbaaa, saya dong baru tau kepanjangan dari DAMN itu, saya pikir kayak kata dari konotasi yang itu tuhhh hahaha
    Ternyata sudah lama banget ya berdirinya, di Surabaya juga ada mba storenya, cuman saya belum pernah masuk sih hehehe
    Saya pecinta kaos, tapi masih mikir-mikir kalau kudu beli kaos dengan harga fantastis, nanti deh kalau uang saya udah berlebihan hehehe

    Bahkan yang di bali, apa tuh ya, Djoger ya? saya belum pernah beli, yang pernah tuh yang di Jogja, Dagadu ya kalau ga salah, itupun belinya yang kualitas biasa wakakak :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, Bang Daniel pandai memilih merek dagangnya yang senama dengan diri sendiri. Itu semacam penjenamaan diri (personal branding) pula. Apalagi doi sebelumnya beken sebagai seleb.
      Eh,. coba, deh jika ada uang berlebih. Apa kausnya akan cocok bagi Mbak Rey. Bahan kausnya juga apakah akan awet dan tak melar. Setidaknya harga sesuai dengan mutu produk. Soalnya bahan premium itu susah.
      Kerap kali saya kecewa dengan kaus yang merek bagus dan harga mahal meski tak semahal DAMN!, warnanya luntur lalu kaus melar seiring masa pemakaian. Terutama di bagian leher. Ngecewain banget. Atau sayanya salah cuci, ya? He he.

      Hapus

Terima kasih sudah singgah, silakan tinggalkan jejak komentar sebagai tanda persahabatan agar saya bisa lakukan kunjungan balik. Komentar sebaiknya relevan dengan isi tulisan. Nama komentator tidak langsung mengarah ke URL pos blog agar tidak menambah beban jumlah link pemilik blog ini. Jangan sertakan link hidup dan mati, apalagi iklan karena termasuk spam.Terima kasih banyak. Salam. @rohyatisofjan

Disabilitas Mengelola Komunitas

Arti disabilitas adalah keterbatasan aktivitas dan partisipasi akibat  ketidakmampuan mental atau fisik. Hal itu bisa menjadi stigma dalam m...