Jumat, 25 Januari 2019

“Two Lights Relumino”, Film Iklan Virtual Reality yang Menawan







MATA adalah penghantar kita mengenali wujud benda. Wujud adalah rupa dan bentuk yang bisa diraba, sesuatu yang nyata adanya untuk kau lihat dan rasakan. Namun bagaimana jika mata telah kehilangan fungsinya? Hanya buram atau hitam kelam. Segala benda dan rupa di sekitar seakan mengabur, atau tiada gatra yang berjejak selain gelap. Lalu bagaimana dengan kehidupan insan yang alami masalah penglihatan? Apakah hanya melulu kepedihan semata karena netra tak bisa memindai ruang dan penghuninya, sampai warna dan perubahan cahaya? Saksikanlah film “Two Lights Relumino”, agar kita bisa belajar menghargai apa yang sudah ada, dan rasa syukur kala kehilangan yang berharga. Buta bukan berarti akhir dunia. Ada hidup yang harus dilanjutkan dan itu sangat berharga!



Saya suka film pendek itu, sebenarnya itu merupakan film iklan untuk produk Virtual Reality (VR) bernama Relumino, alat bantu penglihatan canggih untuk orang-orang yang alami masalah penglihatan, diproduksi Samsung, perusahaan besar dari Korea Selatan. 
Disutradarai oleh Heo Jinho. Rilis pada tahun 2017, film itu menawarkan sisi lain kehidupan yang dijalani oleh insan dengan masalah penglihatan. Hidup memang berat dan sangat sulit bagi yang kehilangan fungsi panca indranya, namun bukan berarti hidup selalu suram dan muram. “Two Lights Relumino” menggambarkan sisi positif, bahwa mata adalah hal yang sangat berharga, sekaligus sikap optimisme meski mata telah kehilangan fungsinya secara sempurna; karena ada alat VR yang canggih bisa membantu mereka. Relumino. 

BACA JUGA: On Your Wedding Day",  Cinta Pertama yang Tak Kesampaian

Menjadi orang separuh buta bukan berarti tak bisa melakukan sesuatu seperti hobi. Ada kelas fotografi khusus untuk yang punya masalah penglihatan. Meski mereka tak bisa melihat objek untuk dibidik secara jelas, namun diajak bisa merasakan.

Demikianlah di kelas fotografi khusus itu, Seo In Soo (Park Hyung Sik) bertemu dengan Ahn Soo Young ( Han Ji Min). In Soo yang tampan itu sudah 3 tahun alami retinitis pigmentosa yang membuat penglihatan tepinya berkurang. Retinitis pigmentosa (RP) adalah istilah untuk beberapa penyakit mata yang menyebabkan kebutaan, biasanya karena faktor genetis (sumber: www.guesehat.com). 

BACA JUGA:: "A Moment to Remember", Ada Penghapus di Kepalaku

Di kelas itulah In Soo berkenalan dengan peserta lain, pasangan suami istri yang sama buta namun tetap mesra, remaja SMP yang didampingi kedua orang tuanya sepenuh kasih sayang, seorang ibu yang sama alami masalah RP namun masih bisa membedakan siang dan malam, lalu Ahn Soo Young yang ditemuinya di aula gedung kelas fotografi tadi.

Soo Young telah kehilangan penglihatan pada satu matanya sejak kecil sehingga tampak juling, sedang mata lainnya mulai rabun. Namun gadis cantik itu tetap ceria. Ia bekerja sebagai peracik parfum.
Yang menarik dalam kelas fotografi itu, kala belajar di luar ruangan, pembimbing mereka, Profesor  berkata, “Ayo ambil foto sekarang. Kamu bisa menyentuh objeknya, dan kamu bisa menggunakan indra lainnya selain penglihatan. Selain penglihatanmu untuk mengambil gambar, kamu harus belajar bahwa tidak perlu matamu untuk melihat keindahan.”
Meski film iklan, namun iklan itu disampaikan dengan indah dan mendalam. Produk VR Relumino Samsung memang menjadi pokok bahasan utama, bahwa alat itu bisa membantu mereka yang alami masalah dengan netranya agar tetap punya kualitas hidup yang lebih baik.



In Soo yang bekerja sebagai penyetem piano, memainkan piano sepenuh perasaan. Dan dia sangat terbantu dengan Relumino karena bisa kembali membaca notasi musik sambil main piano. Film iklan yang menggabungkan banyak hal, sentuhan emosi, kelembutan hubungan, kasih sayang orang tua pada anaknya, dan utamanya bagaimana alat VR Relumino itu bisa membantu insan yang alami masalah penglihatan, agar bisa melihat objek dengan lumayan jelas.

BACA JUGA: "Leave No Trace", Perjalanan Menmghindari Keramaian
Sebuah terobosan teknologi yang mengagumkan, dan disampaikan dengan film sebagai mediumnya, agar seisi dunia tahu inovasi terbaru Samsung.
Jika tertarik untuk tahu seperti apakah Relumino itu, silakan cari lebih jauh di laman resmi Samsung. Bahwa inovasi teknologi mestinya bisa menyentuh berbagai aspek kehidupan, sehingga yang alami masalah dengan netra tetap bisa beraktivitas sebagaimana biasanya seperti orang berpenglihatan normal. 

Omong-omong, saya suka pertanyaan Soo Young pada In Soo kala mereka menyusuri pantai berduaan. “In Soo, apa kamu bisa melihat di mimpimu?” Dan ketika beroleh jawaban bahwa lelaki dengan mata indah itu masih bisa melihat dalam mimpi, Soo Young melanjutkan, “Kamu masih sangat baru. Aku hanya bisa mendengar saat bermimpi.”
Jujur, bahkan saya saja sudah lama lupa memori bunyi, makanya mimpi pun sunyi. Jika pun ada yang bicara secara lisan dalam mimpi, biasanya saya memahami dengan gerakan mulut atau oral sign. Kebanyakan yang bicara di sekitar saya dalam mimpi adalah gerak, mereka berkata namun tiada bunyinya.

Ah, mengapa saya bahas ini, namun saya sangat suka aspek yang menyentuh dari film “Two Lights Relumino”. Ada harapan bahwa kemajuan sains dan teknologi pun bisa membantu manusia untuk meningkatkan taraf hidupnya agar bisa lebih baik lagi.


Saya salut pada film iklan yang digarap dengan cara indah dan menyentuh seperti “Two Lights Relumino”. akting pemainnya pun natural.  
Mari menontonnya agar paham. Film itu cenderung menggambarkan sisi manis kehidupan seakan getir janganlah terlalu dominan.
Salam.
Cipeujeuh, 25 Januari 2019
#TwoLightsRelumino #Relumino #Samsung #VirtualReality #RetinitisPigmentosa #ParkHyungSik #HanJiMin #Ulasan #FilmIklan #Korea  #SHSTJanuari24
~Foro hasil capture dari film “Two Light Relumino

34 komentar:

  1. bunda... aku coba cari filmnya. lagi nulis novel banyak make virtual reality. duyh br tahu sklrg ahahaha
    Btw itu "Baca juga : bla bla" itu otomatis apa buat manual? keren

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alat virtual reality-nya memang canggih, bisa membantu yang punya masalah penglihatan agar bisa melihat dengan jelas. Menawarkan keajaiban bahwa hidup masih ada harapan.
      Makasih, Teh Shirei. Semoga novelnya bisa diselesaikan dengan baik.
      Saya baru tahu bahwa VR bisa untuk yang punya masalah penglihatan, biasanya VR cuma untuk hal lainnya.
      Soal tambahan BACA UGA, itu bikin sendiri. Di bagian kolom untuk ngetik 'kan ada LINK, maka saya pakai itu untuk internal link. Bisa juga ke eksternal link. Cuma internal link mah kita tulis BACA JUGA: Bla-bla, lalu sorot tulisannya, agar ke-copy, lalu klik tombol LINK di atas ruang ngetik, maka akan muncul jendela baru yang menunjukkan bahwa JUDUL sudah terisi, tinggal isi URL. Kita buka tab baru yang mau dicopas URL-nya, lalu masuikkan ke dalam jendela tersebut. Simpan. Beres.
      Semoga bisa bantu, mudah, kok. Kalau belum paham, nanti saya kirim tangkapan layarnya.

      Hapus
  2. Bagus juga konsep iklannya. setahu saya VR untuk pelengkap game 3D saja, samsung inovatif sekali ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Samsung rupanya berinovasi agar VR pun bisa dimanfaatkan bagi yang punya masalah dengan penglihatan, sejauh tak buta total.

      Hapus
  3. Aku penasaran dengan fungsi VR apa betul-betul sanggup membantu penglihatan untuk penyandang tuna netra atau hanya sebatas kepentingan iklan ya, kak ...

    Kalau terbukti benar kemampuan tekhnologinya sejauh itu, penyandang tuna netra bisa sangat terbantukan dengan adanya penemuan tekhnologi dari Samsung.
    Semoga betulan adanya, ya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Harus ditelusuri lebih jauh soal itu. Produk VR Relumino jelas berbeda dengan VR untuk game. Ada fitur tertentu yang membedakannya, terutama pilihan lensa dan pencahayaan.
      Sebenarnya Relumino hanya bisa digunakan pada yang belum buta total, jadi itu bisa membantu mereka beroleh ketepatan cahaya pada objek yang dituju
      Saya juga berharap Relumino yang inovatif harganya terkangkau dan mudah didpat di Indonesia.

      Hapus
    2. Semoga kak produk VR Relumino benar terbukti untuk membantu penglihatan para penyandang tuna netra, meski saat ini masih berfungsi untuk yang belum buta total.
      Nantinya berharap tehnologinya bisa lebih setingkat dari yang sekarang.
      Dan sebagai produsen besar tergerak untuk kegiatan sosial meringkan penjulan VR Relumino dengan harga terjangkau.

      Hapus
    3. Semoga, Mas Hino. Soalnya itu masih berkesan ekslisif padahal penyandang masalah penglihatan di dunia kian banyak saja. Saya juga berharap demikian seperti Mas Hino. Betapa mata sangat besar artinya bagi manusia agar bisa menjalani hidup secara normal.
      Semoga saja produsennya membuat Relumino benar-benar bisa dimanfaatkan beragam lapisan masyarakat, terutama yang kurang mampu namun usia produktif. Harga terkangkau adalah harapan banyak orang.

      Hapus
  4. Lagi seneng nonton gegara Memories of the alhambra apalagi ada teknologi kek gini, tfs lho

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya baru tonton 2 episode. Keren juga drakornya. Futuristik gitu, bagaimana lensa kontak bisa menciptakan virtual game yang seakan nyata. Cuma, dalam kenyataannya entahlah apa bisa ada demikian.
      Teknologi semacam ini mestinya bukan cuma untuk kesenangan semata. Ilusi tak akan membawa kepuasan abadi.

      Hapus
  5. Dari dulu pingin nyobain VR, penasaran sama sensasinya hehe. Tapi iklan yang ini inspiratif banget, VR bukan melulu buat main game, sekarang juga berfungsi buat hal2 beruguna lainnya ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. VR emang bikin penasaran, mestinya buikan hanya untuk game dan militer saja, melainkan untuk medis. Itu lebih manusiawi, bahwa mesin dan kecanggihan teknologi bisa digunakan untuk hal kemanusiaan.

      Hapus
  6. Mba... saya pernah nonton iklan ini di youtube dan ngga mampu skip, bagus banget :"(
    Cuma masih sedikit skeptis dengan produk VR Relumino ini, karena sifatnya belum terapeutik dan bisa membantu pemulihan. Kalau bentuknya agak sedikit mini da handy mungkin akan menambah kelebihan dari produk ini ya....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Soal teurapetik dan pemulihan, itu sangat sulit karena berkaitan dengan sistem dalam tubuh yang telah kehilangan sebagian fungsinya. tak bisa regenerasi atau operasi untuk kasus dalam film di atas. Mata adalah indra yang bekerja dalam satu-kesatuan yang saling menunjang. Makanya jika ada gangguan dalam salah satu fungsi, maka akan merembet pada yang lain. Relumino hanya membantu untuk sedikit memperlihatkan wajah dunia lewat jatuhan cahaya yang tepat dalam alatnya.
      Semoga saja harapan Mbak Tiara bisa terwujud, dalam hal terapeutik dan membantu pemulihan. Kita hanya perlu menunggu waktu yang cukup lama sampai para ahli sains bisa menciptakan alat demikian. Terima kasih, Mbak. Semoga saja pihak Samsung baca ini. I hope.

      Hapus
    2. Aaamiiin, semoga didengar oleh pihak Samsungnya yaa hehe

      Hapus
    3. Aamiin. Leganya jika pihak Samsung baca ini. :)

      Hapus
  7. Zaman kian canggih ya, Kak Rohyati. Iklan itu sudah membuktikan bahwa dengan VR, orang-orang yang mengalami dalam hal penglihatan dapat sangat terbantu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul, Nonamuda. sesuatu yang bahkan belum pernah saya bayangkan di kala remaja, kala dewasa kerap menonton film yang futuristik, harapannya ituy berwujud untuk membantu dunia medis bukan semata diperuntukkan hiburan dan militer saja.

      Hapus
  8. VR ini memang bagus sih, walopun aku blm tahu apa ada beda VR relumino ini ama VR2 yg lain. nanti aku browse juga ttg relumino. di korea waktu itu, aku dtg ke themepark yg wahananya memakai vr. jd naik rollercoasternya berasa jauuuuh lbh seru seolah kita ga hanya ngerasain naik rollercoaster biasa :D. nagih banget aku. makanya segala sesuatu yg memakai teknologi VR aku seneng nyobainnya :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wow, Mbak Fanny asyik atuh bisa jalan-jalan ke Korea. Yah, selamat mencari lebih detail tentang Relumino.
      VR untuk militer dan hiburan berbeda untuk medis. Syukurlah ada alat VR seperti Relumino. Saya belukm coba yang untuk mainan, he he. Sensasinya asyik juga dan pengen coba,

      Hapus
  9. Wahhh rada rada ke kapop kapopan gitu yaaa, jadi inget si doi :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ehm, Mas Bepe lagi nostalgiaan. Pasti pernah jalan-jalan di pantai bareng doi. Asyik! Saya malah belum pernah bareng suami dan anak, ha ha.

      Hapus
    2. Wahahaha jadi malu saya mba, tapi itu dulu sih mba sekarang dah ganti orang wuehehe

      Hapus
  10. Relumino untuk membanatu orang yang bermaslah penglihatan ternyata.
    terobosan baru untuk sebuah iklan,
    otewe nonton dulu ah, di youtube ada kan ya? hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul, Mas. Ada banyak film Relumino di Youtube. Bahkan gosip juga ada. Habis Park Hyung Shik memang ganteng. Ha ha.

      Hapus
    2. waduh aku gak tau mbak tentang per korea an haha
      istriku aja tuh tiap mlm hobinya nonton drakor. kok bisa ya pada suka gitu hehe

      Hapus
    3. Kayaknya kaum hawa doyan nonton drakor karena segi baper yang ditonjolkan dalam drakor, ha ha. Cuma hipotesis.

      Hapus
  11. Waaooo, kecanggihan zaman now bikin selalu ternganga yaa..
    Teknologi berkembang sangat cepat, rasanya baru aja bisa membeli teknologi terbaru, eh teknologi lebih baru 2 kali lipat keluar lagi.
    makanya saya malas beli hape mahal2, karena dijamin bakalan nyesal karena hanya sebentar bakal ketinggalan zaman :D

    Btw keren banget ya kalau iklan dibuat kayak gini, menyentuh banget dan melekat dalam ingatan masyarakat, semoga teknologi2 tersebut bisa diberdayakan untuk hal medis, memberi kesempatan bagi yang membutuhkannya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ha ha, iya. Teknologi adalah dinamika sendiri, makanya beli gawai dengan harga terjangkau saja namun menunjang kinerja karena harga mahal di masa sekarang akan tergantikan sesal sebab ada yang lebih baik lagi di masa mendatang.
      Saya juga berharap kemajuan teknologi bisa menyejahterakan masyarakatnya karena akan ada yang sangat terbantu. Seperti relumino itu. Apa jadinya dunia tanpa Relumino? Semoga harganya kian terjangkau dan lebih baik lagi.
      Iklan memang mesti dibuat lebih baik lagi sesuai kemajuan teknologi sendiri. Iklan tak cuma menyajikan informasi tetapi hiburan yang meninggalkan kesan mendalam.

      Hapus
  12. Acting mata dijuling2in gtu pasti cape banget itu matanya. Sumpah total bngt ini film. Tapi secanggih2nya VR nggak bisa menandingi ciptaan Allah ya mba

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, artisnya pasti lelah banget atau pakai lensa kontak khusus yang membuat matanya tampak juling. Sedang yang cowok punya mata yang indah banget selain tampan. Saya menyadarinya kala pertama kali nonton drakor "Hwarang".
      Ciptaan Allah justru sangat sempurna dan tak bisa tergantikan.

      Hapus

Terima kasih sudah singgah, silakan tinggalkan jejak komentar sebagai tanda persahabatan agar saya bisa lakukan kunjungan balik. Komentar sebaiknya relevan dengan isi tulisan. Nama komentator tidak langsung mengarah ke URL pos blog agar tidak menambah beban jumlah link pemilik blog ini. Jangan sertakan link hidup dan mati, apalagi iklan karena termasuk spam.Terima kasih banyak. Salam. @rohyatisofjan

Disabilitas Mengelola Komunitas

Arti disabilitas adalah keterbatasan aktivitas dan partisipasi akibat  ketidakmampuan mental atau fisik. Hal itu bisa menjadi stigma dalam m...