HEBOH
berkat selebrasi buka baju yang dilakukan Jonathan Christie (Jojo) kala menang
atas lawannya pada final bulu tangkis
Asian Games 2018, telah mencuatkan kembali istilah six pack dengan beragam penafsiran dan reaksinya. Histeria
kaum hawa ketika melihat postur ideal khas atlet bisa saja karena euforia kemenangan, lantas mereka memuja-muja
Jojo dan penampilannya yang terasa seksi. Maka komentar ngawur bernada erotis pun berhamburan secara terbuka.
Perempuan
pun bisa berpikir seksis jika menafsirkan tubuh ideal Jojo dalam beragam
fantasi yang berkaitan dengan diri mereka sendiri. Seperti istilah rahim hangat, ovarium meledak-ledak dan
sebagainya; karena melihat dada kotak-kotak alias six pack Jojo.
Namun
apakah mereka akan melakukan histeria massal usai menonton drakor (drama Korea)
yang ada adegan pemain prianya buka baju dan memperlihatkan dada kotak-kotak
ala six pack (bahkan
eight pack), lantas menguarkan aneka fantasi ajaib di beragam media
sosial?
Itu
lain soal. Drakor barangkali kalah pamor jika menyangkut nasionalisme bercampur
gairah penonton. Dan makin asyiklah kaum hawa kala beroleh kebebasan
mengekspresikan hasrat mereka dalam media sosial, tak peduli apakah berstatus
lajang atau sedang terikat lembaga perkawinan. Tiada rasa risih kalau dianggap
sah-sah saja dan didukung secara massal.
Kumparan
pendukung semacam itu adalah arus dari dinamika perubahan sosial yang selalu
bergerak ke arah tak terduga. Penonton yang melakukan aksi nyata berkat aksi six pack
Jojo, akan menghasilkan penonton aktif sebagai pendukung atau pencela aksi
penonton histeris. Atau malah menghasilkan juga penonton pasif yang heran dan
masa bodoh karena tak terkesan atau penganut asas EGP (emang gue pikirin). Kita abaikan penonton pasif yang tidak seru
diulas. Saya tertarik mengulas fenomena yang berkaitan dengan bahasa saja.
Apakah Six Pack Itu?
Dalam
bahasa praktis, diartikan sebagai bentuk tubuh yang kotak-kotak dengan otot
menjulang ideal di bagian dada. Maka six
pack cukup disebut kotak-kotak saja
jika ada tambahan dada atau badan di depan kata demikian. Dada kotak-kotak, uhuy!
Namun
six pack juga melebar ke dalam analogi lain semisal penggilasan cucian
bahkan roti sobek (karena bentuk dada demikian
kotak-kotak seperti roti kasur). Sebentar, mengapa roti sobek?
Roti
sobek adalah jenis roti kasur yang ada isinya, bisa apa saja. Sedang roti kasur
adalah roti berbentuk kotak-kotak saling yang menempel satu sama lain dan tak
ada isiannya, rasa bisa tawar atau manis. Singkat kata, roti sobek lebih
menggiurkan karena berisi.
Apakah
mengartikan bentuk ideal tubuh Jojo sebagai roti sobek merupakan pelecehan
seksual?
Barangkali
bahasa yang menyiratkan fantasi kaum hawa bisa membingungkan kaum adam juga.
Kesetaraan status beroleh tempat untuk disuarakan lewat media sosial, ketika
dunia berada dalam genggaman berkat adanya gawai, ketika arus informasi mudah
diakses dan disebarkan tanpa mengenal batas demografi maupun gender.
Selain Roti Sobek, Ada Juga Istilah Penggilasan Cucian
Info
ini saya peroleh dari Bang Hasan Aspahani dalam WAG (Whats App Group)
KLINIK
BAHASA, tempat nongkrong asyik bagi
peminat bahasa.
Membandingkan
suatu benda berupa papan untuk
menggilas cucian dengan bentuk bergerigi di permukaannya versus bentuk otot di permukaan badan lelaki terasa lucu. Coba
bayangkan kalau para istri butuh papan untuk menggilas atau menyikat cucian,
tinggal pakai dada suami yang six pack.
Pada
dasarnya penutur bahasa menggunakan bahasa dalam tataran pragmatis (bersifat praktis
dan berguna bagi umum), karena itu pergeseran semantis (menyangkut makna) akan
selalu ada sepanjang zaman, barangkali hanya berakhir jika alam dunia telah
kiamat.
Analogi
six pack dalam beragam bentuk yang merujuk pada kata benda menyiratkan
sifat benda pula. Dari segi tekstur, rasa, sampai fungsi. Maka makanan sampai
papan penggilasan ibarat penyambung kiasan yang cukup menggambarkan tentang
betapa seksinya bentuk kotak-kotak itu.
Di
sini pancaindra bekerja kala memilih suatu kata untuk dianalisis dan
dibandingkan. Maka bentuk sederhana yang akrablah akan terpikirkan dalam otak
penutur bahasa ketika respons stimulus telah sampai pada titiknya.
Kita
lihat bentuk roti kasur, mengapa dinamai roti kasur? Satu loyang roti dengan
bentuk kotak-kotak saling sambung itu diibaratkan kasur saja, agar lebih unik
dan mudah dibedakan dengan roti kotak lainnya yang terdiri dari satuan kecil.
Lalu
roti kasur beroleh jenisnya dengan sebutan roti sobek kalau cara makannya
tinggal disobek atau dicuil dalam potongan besar atau kecil, serta ada isian
agar tak monoton dari segi rasa.
Maka
pengamat pertubuhan memandang bahwa roti ini pun ideal untuk disandingkan
dengan bentuk tubuh six pack. Singkat kata, roti sobek telah
menjadi bagian dari bahasa gaul generasi milenial. Suatu kata kode tertentu
yang tak semua orang paham.
Bahasa Kode
Hal
ini berkaitan dengan sosiolinguistik (hubungan dan saling pengaruh antara perilaku
bahasa dan perilaku sosial). Roti sobek dan penggilasan cucian adalah bahasa
kode yang dianggap lazim dan populer penyebarannya berkat media sosial.
Menurut
Masmimar Mangiang dalam diskusi di WAG KLINIK BAHASA, kala menanggapi
pertanyaan saya, “Six pack itu adalah satu set otot (rectus abdominis) yang berkembang
dan berbentuk akibat latihan fisik teratur. Tampaknya istilah itu
diambil dari tampilan satu set minuman yang dijual dalam paket setengah lusin
atau enam kaleng botol.”
Tambahnya
lagi, “Orang sering salah paham dengan mengarti six pack sebagai enam pak
padahal itu sebetulnya adalah 'paket enam'. Satu paket berisikan enam unit
(biasa dikenal dalam penjualan barang oleh pabrik dan toko.”
Menanggapi
soal eight pack, menurut Pak Masmimar. “Dalam paket penjualan barang, rasanya
tidak dikenal 'paket berisikan delapan'. Lazimnya adalah satu gross, satu kodi (20 buah), selusin, setengah lusin.”
Lalu
eight pack, delapan tonjolan yang dimaksud adalah dua payudara lelaki di
kiri kanan, yang besar karena hasil latihan otot ala binaragawan.
Bahasa
selalu memiliki penjelasan dalam mengartikan suatu istilah, sebab istilah
adalah bagian dari cara komunikasi efektif di kalangan tertentu yang menyebar,
bergantung kepopulerannya untuk diterima masyarakat.
Karena
itulah, kita tanggapi dengan wajar histeria kaum hawa terhadap roti sobek atau
penggilasan cucian Jojo. Barangkali akan mendorong sebagian kaum adam agar
beroleh porsi tubuh ideal ala six pack dengan latihan keras. Karena, one pack (yang menonjol satu perut buncit) itu barangkali
tidak nyaman.[*]
Rohyati
Sofjan, narablog di https://www.rohyatisofjan.com. Mukim di Balubur Limbangan, Garut.
Karyanya banyak tersebar di media massa cetak dan daring sejak tahun 1999.
Antologi buku terbarunya ODE TO ROY,
Kisah para Pembaca Balada Si Roy (Epigraf, 2018) dan Bergerak Tak Berasap (2019).
~ Dimuat di H.U. Riau Pos pada rubrik ALINEA, 6 Januari 2019
#Bahasa #Linguistik#RotiSobek #PenggilasanCucian #Jojo #SixPack #Alinea #RiauPos #KlinikBahasa #HasanAspahani #MasmimarMangiang #2019
~Foto hasil tangkapan layar dari Mutiara Aryani
Wah, ulasannya tentang roti sobek panjang juga mbak apalagi dikait-kaitkan dengan istilah six pack dan eigh pack, memang tubuh idaman para lelaki tuh😁
BalasHapusIya, banyak yang suka jika bentuk tubuhnya ideal gitu, meski mewujudkannya tak mudah. Butuh kerja keras. Lucu, ya, fenomena berbahasa itu, ha ha.
HapusSaat sekola dulu sepetrtinya ada di pelajaran bahasa indonesia ya mbak, bukan tidak mungkin kewajiban seorang blogger harus mengingat ingat pelajaran yang notabene sangat dasar sekali. Kedepannya aku juga bakal ngikutin saran mbak untk sering buka2 PUEBI. hehehe
BalasHapusKalau lupa masih ada PUEBI dan KBBI yang bisa diunduh garatis di internet, kok, Mas. Justru saya senang Mas aldhi mau belajar untuk meningkatkan diri. Bahasa Indonesia itu menyenangkan, loh. Kalau kita terbiasa dengan bahasa yang baik, maka otomatis akan ikut tertular dalam membiasakan diri dengan menulis secara baik. Nanti isinya bisa ditingkatkan.
HapusSukses selalu. Jika ada waktu luang silakan mampir ke blog saya https://www.khazanah-anam19.blogspot.com. Untuk domain lama sudah tidak dipakai lagi. Terima kasih.
BalasHapusIya, Mas. Terima kasih. Saya insya Allah akan ke sana. Sayang memang domain lama itu malah tak bisa diubah kembali ke blog awal.
HapusWakakakkaak ngakak juga saya baca ini, waktu pas viral berita ini saya beneran eneg baca komen-komen orang yang berseliweran di beranda saya.
BalasHapusTapi bener juga ya, hal tersebut sangat bisa dijadikan motivasi ataupun penyemangat kaum adam buat membentuk badannya untuk lebih sehat.
Karena sering terjadi, para kaum adam sibuk protes istrinya kok gendut, mereka lupa kalau laki dengan perut buncit itu kayak orang cacingan wakakaka
Kalau wanita kan wajar ya, udah pernah ada bayi di dalam perutnya, makanya melar, lah kalau pria ?
Hahahah... Mbak Rey.. Mbak Rey... untung perut saya ngak buncit.
HapusKalau buncit, saya pasti demo di blog Mbak krn tersungging...eeee tersinggung.
Yaa, Mbak Rey. Kita senasib. Perut saya juga melar usai melahirkan Palung. Tak bisa langsung pakai gurita agar perut kencang karena luka bekas bedah caesar 'kan nyeri banget, apalagi jika dibebat pakai kain ketat. Akibatnya sampai sekarang perut saya buncit sampai sering disangka hamil lagi. Hu hu.
HapusHem, sebenarnya kalau kita mau usaha, mungkin bisa singsetin perutnya, namun kalau melart habis melahirkan itu susah. Otot perutnya sudah turun, nih.
Ha ha, Kang Nata. Sabar, Kang. Mbak Rey memang selalu terbuka, kok dalam mengutarakan apa yang dipikir dan rasakan. Hem, syukurlah Akang punya body ideal. Pasti idaman kaum hawa juga, Kayak Mas Himawan Sant, ha ha. Betul-betul tenyata doi body six pack kala nampang di tepi kolam renang dengan pakai sarung dan telanjang dada. Wow! Ha ha.
HapusRoti sobek 😂 haha. Tapi nih kak, kalau 6 Packs banget saya tidak berminat *LOL*
BalasHapusUnik dan kreatif, ya, yang pertama kali bikin istilah itu. Entah siapa. Mungkin doi penggemar roti lalu menyandingkan roti sobek kegemarannya dengan dada kotak-kotak kaum adam yang menawan. Kekar dan jantan. Ha ha.
HapusBagus banget tulisannya mbah Rohyati, maksud dan poinnya dapet. Ada kalanya kaum hawa juga kelepasan melepaskan fantasi dari yang dilihatnya ya mba hehe.. Sayang saya mah bukan roti sobek, tapi bolu pisang yang kebanyakan tepung (jadi mbleduk perutnya) hahaha
BalasHapusAlhamdulillah, terima kasih, Mas. Meski pada mulanya kala hendak nulis ini saya bete banget karena komputer galat berat sehingga tak dipakai. Saya terpaksa menulis di catatan dalam ponsel lalu kirim ke sahabat untuk diubah ke dalam bentuk word. Syukurnya komputer normal lagi dengan sendirinya.
HapusSyukurnya lagi diterima media tujuan yang memuat rubrik bahasa setelah melanglang dalam penolakan media lain dulu.
Ha ha, baru kali ini saya tahu analogi bolu pisang yang kebanyakan tepung. Mas Irsyad lucu juga, ha ha.
Keren tulisannya.
BalasHapusTerima kasih. :)
HapusWow ulasan tentang alih bahasa yang menarik. Kalau dibilang roti sobek sih agak paham karena memang mirip. Tapi kalau disebut papan penggilasan bingung juga miripnya di mana dengan bentuk otot perut six pack.
BalasHapusMenarik, Mbak ..
BalasHapusTapi roti kasur ... mungkin mirip dengan kasur kapuk jaman old ya ... sekarang sudah banyak yang menggunakan kasur spring bed yang lebih lurus.
teh aku bacain tulisan teteh berasa lagi kuliah sama profesor aku yang jurusannya antropologi atau temanku yang jurusan filsafat semuanya tentang sebuah makna, aku bacanya ampe pelan-pelan banget takut salah tafsir yang dimaksud heheheh, to be honest saya baru tahu sih istilah istilah itu kecuali yang Six Pack itu memang sudah umum
BalasHapusKalau roti mah saya suka segala jenis roti, dari yang paling praktis tinggal beli seperti roti tawar, atau roti danish yang digilas berulang ulang.. kalau six pack, dulu pernah punya cita cita .. tapi nggak sempat ngelakoninya karena ternyata susah ya..
BalasHapusInfo yang bermanfaat. Banyak banget ternyata istilah untuk mengartikan itu.
BalasHapusBaru denger bentuk dada six pack sama dengan papan penggilesan ..wkwk ngebayangin nya aja bingung aku mbak..tp sinonim bhsa emang unik ya..hehe
BalasHapusRoti sobek masih bisa nyambung sama dada kotak-kotak. Kalau istilah penggilasan cucian itu yang aku enggak kebayang 😁 Mungkin fenomena ini mirip pada masa 1990-an ketika muncul istilah dada berontak, kali ya. Dada berontak ini disematkan pada kaum hawa. Jadi semacam eufemisme tapi sebenarnya liar, untuk menggambarkan bentuk tubuh hawa. Menarik diskusi bahasanya. Aku suka baca yang seperti ini.
BalasHapusRupanya saya belum pernah komentar di post ini ya, tapi post sebelumnya..Memang roti sobek ini mewakili banget imajinasi cowo perut kotak2 sampe ada banyolan kalau gak kotak2 perutnya tempeli roti sobek aja wkwk
BalasHapus