DALAM melangkah, setiap
orang punya cara dan tujuan akan dibawa ke mana langkahnya, juga bagaimana dan
mengapa. Hal demikian berlaku dalam dunia blog. Karena itulah ada pemisahan
kategori berupa narablog hitam dan narablog putih. Apaan pula? Bagi saya
kategori semacam itu dibedakan karena secara realitas ada dua kubu dalam dunia
blog.
Saya
baru tahu sejak beberapa hari kemarin setelah baca tulisan teman-teman narablog
lain yang dirugikan ulah copaser (copy-paste isi blog lain ke dalam
blognya). Narablog hitam pada dasarnya dibutakan tujuan sehingga menghalalkan
segala cara, dan menjerumuskan diri sebagai tukang merugikan orang lain demi
keuntungan pribadi.
BACA JUGA: Tahun 2018, Tahun Terbaik Saya dengan Blog
BACA JUGA: Tahun 2018, Tahun Terbaik Saya dengan Blog
Mereka
ada di sekitar masyarakat dan tak peduli etika. Uang dan popularitas (blog)
telah mengaburkan nilai-nilai kemanusiaan. Menganggap pekerjaannya hal wajar
karena tak bisa menghargai proses dan kerja keras, tak memahami hak cipta
karena miskin ide untuk berkarya. Menjadi pencuri karya orang lain sepertinya
lebih mudah dan akan membuat mereka kecanduan untuk terus berada dalam kumparan
demikian, sebab ada beragam kemudahan yang melenakan. Pada dasarnya mereka tak
hanya merugikan orang lain, mereka telah merugikan diri sendiri. Menjadi
parasit yang sudah jelas nirfaedah.
Saya
tak suka dengan blog yang ternyata isinya hasil copas karya orang. Apalagi jika copas-nya
pakai trik “ilmu hitam” yang tak dibenarkan webmaster
dan narablog putih. Menguasai ilmu demi merugikan pihak lain bukanlah tindakan
terpuji. Kerugian yang ditimbulkan pada pihak lain kelak akan balik
menghantamnya, entah dalam kasus apa pun, namun kerja tak berkah itu hanya
menghasilkan comberan kotor yang menodai jiwa narablog hitam.
Ewa Febri memaparkan bagaimana isi blognya dicuri pemilik blog lain yang berpraktik
“ilmu hitam”. Puluhan artikelnya di-copas
insan berjiwa maling, parahnya tanggal tayang artikel curian di blog maling itu
dimajukan seakan lebih awal.
Saya
tak tahu bagaimana cara memajukan tanggal penayangan hingga narablog hitam yang
menguasai ilmu hitam web bisa
berkibar di halaman utama mesin pencari dan artikelnya berada di atas urutan
pemilik blog asli. Hal demikian akan membuat artikel dan blog pemilik asal
tenggelam secara SERP (search result
engine page). Artinya dalam hasil halaman pencarian mesin pencari, pemilik konten
blog asal berada di urutan paling bawah.
Karena apa? Ya, karena pemajuan data tanggalnya yang dimanipulasi. Untuk lebih jelasnya
tahu apa itu SERP main saja ke situs Dumet School, www.dumetschool.com. Di sana
ada banyak ilmu mengenai dunia web
dan desain.
Lalu
apa yang akan terjadi pada blog milik Mbak Ewa? Saya tidak tahu. Seharusnya Google bisa menutup celah penyalahgunaan
macam itu. Susah memang menghadapi orang dengan niat jahat. Saya sangat paham bahwa serakah tak bisa dicegah.
Perkiraan
saya, isi artikel dalam blog milik malingnya merupakan tulisan dengan tanggal
lama, lalu dia hapus isinya dan ubah dengan isi dari blog orang lain. Semacam
edit. Dengan demikian tanggalnya tetap lama namun isi beda. Yah, bedalah, sudah
hasil colongan yang melanggar hak cipta, narablog hitamnya niat banget jahatnya
sampai upaya demikian dilakukan.
Itu
analisis saya. Kalau hal mengakali Google
dengan memajukan tanggal penayangan, saya tak tahu bagaimana caranya secara
kode. Bikin template blog saja saya belum bisa, apalagi paham cara gimana bisa melindungi blog sendiri dari
cyber crime ala narablog hitam.
Jangan
salah paham, cyber crime tak cuma
menyangkut ujaran kebencian, pelecehan, hoax, SARA, p****grafi, penipuan saja.
Pencurian right alias hak cipta atas
karya orang lain pun termasuk kategori itu. Segala bentuk yang merugikan
kehidupan.
Penulis
memang rentan untuk jadi korban cyber
crime, kejahatan siber. Menulis dianggap semacam upaya berbagi yang
cuma-cuma, maka bagi yang kalap jiwanya akan melegalkan cara yang pada
dasarnya ilegal. Mbak Ewa Febri bukan hanya satu-satunya korban yang saya
kenal, ada lagi Mbak Reyne Raea (Rey) dan Mbak Leyla Hana dengan kasus berbeda.
Kalau
Mbak Rey, isi blognya di-copas, meski
namanya tak diganti namun tautan (link)
yang ditujukan malah mengarah ke Forex dan situs judi. Benar-benar mencemarkan nama
baik. Itu ternasuk kejahatan juga karena melanggar UU ITE. Susahnya, pemilik
blog hitam itu tak jelas kontaknya. Biasa, ngumpet karena sadar banget sudah
jadi orang jahat maka takut ditangkap.
Kalau
Mbak Leyla, foto anaknya yang dipajang di blog untuk keperluan lomba, malah
dicuri dan disalahgunakan orang tak bertanggung jawab untuk minta sumbangan di
media sosial. Duh, lagi-lagi pencurian dan pencemaran nama baik. Akun dan foto
si pelaku entah apakah asli atau bukan. Dunia digital memungkinkan orang untuk
bersembunyi di balik anonimitas. Banyak banget kasus yang saya temui soal
kepengecutan sang anonim yang menyalahgunakan anonimitasnya untuk kepentingan
pribadi sampai rasa berkuasa sebagai pihak mahabenar
atau perisakan.
Pada
hakikatnya, narablog hitam lihai memanfaatkan celah untuk mewujudkan hasratnya
yang cenderung mengedepankan kepentingan sendiri, egomaniak parah. Entah sampai
kapan mereka sadar dan bertobat. Godaan untuk melakukan perbuatan ilegal itu telah
membutakan nurani, mereka menjelma robot yang terprogram dengan sekian
tujuan dan rencana sesat.
Jika
di atas bahas narablog hitam, bagaimanakah narablog putih itu? Kebanyakan
narablog putih jadi korban dari kejahatan narablog hitam. Terutama pencurian
konten alias isi. Sudah tentu itu sangat merugikan narablog putih sendiri.
Narablog
putih sudah bekerja sangat keras demi mencapai tujuannya, dan dengan cara legal
serta penuh etika. Halal adalah tujuan utama agar tak merugikan pihak mana pun.
Salah
satu kelebihan narablog putih yang tak bisa dimiliki narablog hitam adalah
kualitas dan pengembangan diri. Mereka tak henti belajar agar bisa lebih baik
lagi daripada sebelumnya. Mereka pada mulanya tak tahu apa-apa tentang ilmu
blog dan segala hal detail lainnya yang menyangkut teknik. Salutnya mereka mau
usaha sendiri agar bisa maju tanpa merugikan orang lain. Konten atau isi blog
yang mereka tulis juga diupayakan orisinal serta bertanggung jawab. Lebih
banyak tulisan mereka adalah hasil eksplorasi diri sendiri. Mereka telah coba
dan uji dalam beragam kasus serta permasalahan kehidupan. Bahkan teknik dasar
penguasaan ilmu blog pun merupakan hasil belajar dengan sabar.
BACA JUGA: Menjadi Penulis Sekaligus Narablog? Pasti Bisa!
BACA JUGA: Menjadi Penulis Sekaligus Narablog? Pasti Bisa!
Narablog
putih adalah insan beruntung daripada narablog hitam yang sudah merugikan orang
lain diri sendiri pun rugi.
Saya
suka baca tulisan narablog putih. Mereka mewakili diri lewat blog secara
personal. Memaparkan pengalaman dan keilmuan. Mereka berbagi dan beroleh banyak
lewat apa yang dibaginya. Keberkahan, insya
Allah, akan menyertai hidup mereka.
Jadi
narablog itu adalah pilihan, memilih jalan hitam dan putih pun pilihan. Namun
masing-masing tetap harus bertanggung jawab atas pilihan yang diambil. Pun
segala risiko dan buah hasil.
Saya
lebih suka jadi narablog putih. Aman, damai, dan menenteramkan. Saya juga lebih
suka bergaul dengan sesama narablog pitih; karena, apakah narablog hitam layak
dipercaya jika sudah memampangkan sikap penuh khianat lewat blog hitam mereka?
Selamat
merenungkan jalan pilihan. Salam.
Cipeujeuh, 2 januari 2019
#Narablog #Hitam #Putih #Blogging #Copas #SERP #PencurianKonten #SHSTJanuari2
~Foto hasil jepretan kamera
ponsel ANDROMAX PRIME, gambar hasil paint
sendiri
Wah, keren mbak...
BalasHapusjadi bertambah wawasan, dan jadi tahu tentang narablog hitam & putih...
Dan nanti bisa waspada mengantisipasinya, ya. Mending kita jadi narablog putih saja. He he.
HapusKejahatan di Dunia Maya itu ada sama halnya seperti kejahatan di Dunia nyata, tinggal kitanya sendiri harus waspada.
BalasHapusWaspadalah...waspadalah... kejahatan mengincar blog2 original dan bertrafik menengah ke atas.
So.. jangan di takutkan tapi pertambah saja ilmu blogging, nanti semuanya akan berlalu....
Masalah hadir bukan tanpa hikmah, melainkan ada sesuatu yang akan bertambah dari kita,salah satunya Ilmu.
Blog2 mereka itu sepertinya terkena auto Blog, untuk mengatasinya, coba cek di google " cara mengatasi blog Agc " sehingga kita bisa menutupi kelemahan blog kita.
Betul, Kang, saya juga harus perdalam ilmu blogging. Saya sudah baca saran Akang di blog Mbak Rey dan sudah baca artikel Juragan Cipir. Mumet juga bacanya karena itu harus sambil dipraktikkan. Baru sebatas baca dan belum sepenuhnya paham. Nanti saya baca ulang setelah tak suntuk. Kondisi fisik yang tak fit membuat saya kerap gagal fokus. Jadi hal berat itu harus diatasi dengan tenang dulu. Ke depan saya sadar blog ini bisa naik trafiknya dengan kerja keras, dan akan diincar penyuka ilmu hitam di dunia maya.
HapusTerima kasih sarannya, Kang.
Hahahahah...pas masuk ke artikel ini, saya kaget kok saya nemu koment saya, ternyataaa..oh ternyata....artikel lama yang dipromokan ulang yah, hahahah...#cerdik bangetz, hahaha......
Hapussaya tunggu artikel lombanya mbak. :)
Wahh terus terang saya baru tahu nih tentang dua kubu narablog ini, mba. Sepertinya kita sebagai narablog memang harus dituntut memperdalam ilmu lagi ya, nggk cuma hanya berbagi lewat tulisan saja, tp harus tau mencegah kejadian2 kayak gini
BalasHapusDunia blog itu menantang untuk dijelajahi, sama seperti dunia nyata yang kita jalani. Bedanya kita bisa lakukan pekerjaan secara leluasa dengan blog. Itu mengasyikkan. Sayangnya ada banyak celah penyalahgunaan. Namanya manusia maka akan lakukan apa saja untuk mencapai tujuannya.
HapusJadi, kita memang harus belajar secara terus-menerus. Praktikkan teori agar blog kita aman. Perbanyak dulu baca sumber yang relevan. Semoga kita bisa mencegah sistem dalam blog dibobol orang. Butuh secangkir kopi dulu. :D
Sependaoat dengan apa yang disampaikan kak Rohyati di artikel ... ' Semestinya google bisa menutup celah penyalahgunaan '.
BalasHapusAtau juga mesin google seharusnya sangat berkemampuan mendeteksi apakah itu artikel karya asli atau hasil copy pastean.
Misalnya : untuk karya hasil copy paste mesin akan memberikan kode warna merah dan langsung di blokir.
Celah penyalahgunaan itu semoga seiring waktu bisa ditutup Google. Dulu Google longgar sekarang ketat aturannya. Itu lebih baik, saya bisa nyaman kala melakukan pencarian karena tak tersesat di situs yang tak diinginkan dan selalu berada di posisi muka.
HapusSemoga, semoga, semoga Google dan para webmaster-nya kian cerdas mengantisipasi.
Gak tahu juga soal copaser, harusnya Google lakukan semacam sistem untuk itu. Namun berarti akan menutup ladang usaha para penyedia jasa keamanan di luar Google. Bingung juga, ya.
Baru tau istilah narablog. Semoga kita terhindar dari narablog hitam ya mba. Aamiin.
BalasHapusAamiin. Mari kita belajar dan berdoa. Kerja keras lagi agar besa memproteksi blog dari hal tak diinginkan.
HapusKejahatan dunia maya dalam hal narablog kadang bukan hanya semata uang mba, ada juga beberapa oknum yang sengaja merusak blog orang karena iri dengan kemajuannya.
BalasHapusBenar kata kang Nata, dunia maya sama dengan dunia nyata, semakin tinggi pohon, semakin kencang angin bertiup :D
Tapi hikmahnya, kita semakin tambah ilmu.
Para narablog hitam itu seolah memaksa narablog putih untuk terus update ilmu :D
Wah, saya baru tahu ada yang iri pada kemajuan narablog lain. Padahal untuk maju butuh kerja keras dan kerja cerdas. Toxic people ternyata bisa berada di lingkungan pegiat blog. Apa yang akan didapat dengan berbuat jahat? Kepuasan semu lalu nanti juga mereka akan dapat karma dalam kehidupan nyatanya. Mereka tak akan pernah puas sepanjang hayatnya dan tetap ingin berbuat destruksif.
HapusMari kita tambah ilmu. Allah sayang orang yang mengamalkan ilmu untuk kebaikan.
Google sebenarnya rajin banget kok menghajar narablog hitam, dia terus-terusan ngeluncurin algoritma buat sweeping blog2 yang bandel. Korbannya banyak banget, misalnya kenalan saya yang blognya isinya ratusan artikel dari copas dan di rewrite. Trafiknya anjlok drastis begitu juga penghasilannya. Baru2 ini google juga update algoritma yang dijuluki medic update, imbasnya banyak banget website yang kehajar.
BalasHapusCuma ya gitu, banyak yang gak nyerah ngakalin google meski tahu bakal kalah. Mereka memang siap untuk itu, prinsipnya kalo di ban google ya bikin blog lagi. Yang penting tuh duit bagi mereka. Mereka biasanya berhenti memakai sebuah teknik hitam kalo tekniknya udah gak bisa ngasilin duit.
Tulisan saya juga pernah di copas blog lain, sebel sih, apalagi komplain saya gak ditanggepin. Tapi yang bikin saya tenang, dia bisa copas isi blog saya, tapi gak bisa copas power blog saya. Karena salah satu blog yang buat cari duit saya mati2an nerapin SEOnya. Blog si tukang copas rangkingnya jauh di bawah meski isinya sama persis.
Terima kasih telah menjelaskan hal itu, saya awam banget. Jadi lega dan tenang karean ternyata Google tetap giat memerangi para copaser. Yang penting bagi saya dan narablog putih lainnya adalah meningkatkan kemampuan untuk memproteksi blog agar tak dijahati. Saya belum cari caranya, harus googling dulu. Jika copas untuk tujuan baik seperti simpan ilmu tak masalah, namun jika ditujukan kejahatan itu jadi masalah. Duitnya haram, tuh. Hasil mencuri karya orang.
HapusSemoga power blog Mas Pur bisa tetap berkibar sampai si pencuri bosan dan kapok. :)
Semoga kejadian saya gak dialami banyak orang ya.. ? Paling tidak dengan memberikan informasi , teman-teman yang lain jadi bisa melindungi tulisannya. ❤️
BalasHapusPengalaman yang Mbak Ewa tulis di blog telah membawa pemahaman baru bagi saya. Ternyata ada yang gitu. Makanya saya senang bisa baca kisah berbagi yang demikian.
HapusSaya juga harus belajar kode untuk melindungi blog. Saat ini harus banyak baca cara dulu, Mbak. Padahal sibuk dan sinus kumat, jadi tak fokus. Moga di lain waktu bisa segera saya pasang kodenya.
Di era digital, ketika kebebasan sulit dikendalikan, sebagian orang justru memanfaatkan situasi itu untuk hal-hal tak baik. Di dalam dunia menulis ada yang namanya plagiarism, barangkali golongan narablog hitam ada di barisan tersebut. Bukan perkara imbalan, kadang jika tahu artikel yang dengan susah payah dibuat lantas diambil tanpa izin, hal itu yang benar-benar membuat amarah sulit dikendalikan.
BalasHapusSilakan mampir di blog kami jika ada ada waktu laung.
Begitulah. Ada yang menyalahgunakan kebebasan karena dia tak bisa mengendalikan diri, cenderung mengikuti hawa nafsunya. Padahal plagiasi melanggar hukum dan ada undang-undangnya. Anehnya, narablog hitam merasa bebas dan jauh dari jangkauan hukum karena bisa bersembunyi di balik anonimitas. Lupa tak bisa sembunyi dari catatan hisab dan pandangan Allah. Bukankah berdosa dengan merugikan orang lain?
HapusNarablog hitam itu menurut saya pribadi: jahat hahaha. Ya namanya juga hitam ya Kak. Banyak teman-teman yang kena konten blognya dikopas seenak hati :(
BalasHapusIya jahat, jadi orang jahat yang nhebelin banget dan harus dijerat undang-undang ITE juga. Kejahatan demikian membuat duinia persilatbloggeran jadi runyam karena pencurian konten adalah perbuatan kriminal.
HapusNyebelin banget itu yg isi blognya kopasan doang. Udah pencuri, penipu, penfitnah lagi ya seakan penulis aslinya yg dianggap copas.
BalasHapusloh aku baru tau case nya mba leyla hana, masya allah jahat banget ya. Kadang ya, yang kaya gini yang bikin orang mau berbuat baik jadi mikir-mikir lagi, banyak yang memanfaatkan kesempatan.
BalasHapusPerbuatan tidak terpuji yang harus dihindari semua kalangan, bukan hanya Blogger saja. Semoga terhindar. Segera sadar jika akan melakukan kesalahan. Semoga Tuhan melindungi kita. Amin.
BalasHapusBaca ini serasa mengingat luka lama mb
BalasHapusSemua tulisaanku d ummi online juga dicopas baik d website maupun ig
Beberapa untuk tujuan komersil
Sedih karena nulis juga butuh mikir
Hikss
Maaf jadi curhat
aku baru tau kasus mba leyla, waduh iya bener mereka insan berjiwa maling. kalo fotoku pernah dipake buat tulisan2 di portal online, dan mereka ga izin samsek ke aku
BalasHapusSubhanallah, saya ngeri sama narablog hitam... Semoga kita dijauhkan dari orang-orang tersebut ya mbak...
BalasHapusDuh semoga kita terhindar dari narablog hitam dan juga memilih untuk tidak menjadi narablog hitam ya mbak.
BalasHapusMenulis satu artikel di blog aja itu butuh mikir dan upaya tidak sedikit, sedih sekali kalo sampai di copy paste orang lain, apalagi untuk tujuan2 yang tidak benar.
Pernah kena juga tapi saya labrak via email dan akhirnya tulisan2 saya dihapus dari blognya. berganti tulisan2 puisi bukan cerbung saya. tp semenjak itu jadi ogah untuk ngetik karya fiksi di blog
BalasHapusKadang saya temukan beda 'prinsip' dengan blogger yang fokus utamanya (maaf) cuma iklan dan materi. Ada yang menganggap ga masalah copas atau tulis ulang. Teman saya pernah baru ngepost, sudah ditulis ulang dan dengan bangganya yang nulis ulang itu bilang "liat dong, posisi saya di google lebih bagus dari tulisan aslinya" orang lain yang baca jadi agak gimana gitu
BalasHapusNyebelin banget memang kalo isi tulisan kita di copas orang. Aku juga pernah ngerasain, nggak jauh-jauh memang yang ngopas juga teman sesama blogger.
BalasHapusSaya lebih suka narablog putih dan memang aman, tanang dan damai ya,,sekarang sih kita lurus2 aja deh kalau nulis dan ga perlu copas2 tulisan orang soale takut ga dipercaya lagi nantinya dan juga jadi masalah.
BalasHapusJadi bertambah wawasan saya Mba. Terima kasih atas ulasannya.
BalasHapusAku juga sebel sama narablog hitam, gimana niatnya mereka kok nyari duit di atas derita blogger yang rajin nyari konten. Aku aslinya pengen memberi semacam tameng biar nggak bisa dicuri. Tapi belum tahu caranya, hikss
BalasHapusKalau saya sih kembali ke kejujuran..dalam pekerjaan apa pun ada yg jujur ada tdk tergantung kita msh bs memegang teguh atau tdk termasuk oara buzzer yg belo follower kemudian ngeboot biar like nya banyak...manipulasi bisa di bidang mana saja..
BalasHapusSerba salah ya kita ngeblog, pasang foto dipakai orang lain, artikel juga dicopas. Para Narablog hitam itu cuma mau enaknya aja padahal kita udah berjuang keras ya untuk menulis konten
BalasHapusAku kalau kaya gini jadi takut sendiri...
BalasHapusApakah aku termasuk narablog hitam tanpa aku sadari?
Karena beberapa kali dengan tanpa merasa bersalah. nyomot foto dari google.
Kalau ada hak ciptanya,aku bisa di tuntut yaa..
Huhuu~
aku juga pernah jadi korban dan kemarin sempat heboh, kontenku dicuri dan diikutkan lomba pula duh duh. Semoga ini jadi pengingat untuk kita semua
BalasHapusNarablog hitam itu sebangsa plagiat ya mbak, berarti gak kreatif dia karena bisanya cuma copas tulisan orang... Sebagai blogger memang seyogyanya kita menjadi narablog putih yang bisa menciptakan tulisan dari pengembangan pikiran sendiri, tentunya tulisan ini didasarkan pada pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki penulis.
BalasHapusMenyebalkan ya mba, blog apalagi terbuka untuk umum bisa ngakses semuanya. Makin senangnlah narablog hitam itu
BalasHapuslha wong novel aja dijiplak banget di watpad milikku makanya aku lagi migrasi ke blog wakakak
Saya termasuk yg pernah dirugikan oleh narablog hitam ini krn bbrp kali postingan saya dicopas ke blog lain. Untungnya tulisan lama dan blognya berangsur2 lenyap juga. Org2 spt ini mmg mgkn blm paham etika blogging.
BalasHapusPostinganku juga ada yg pernah dicopas ama web gitu lho Mbak, tapi saya blm sempat utk mengusutnya sih. Huhuh, apalagi yg dicopas itu artikel organik, hikss
BalasHapusCopaser memang tidak punya misi apa2 di dalam blognya mba selain untuk memperkaya diri melalui value palsu yang dijualnya. Ngga ada habisnya deh kalau orang seperti itu, ga bisa berhenti. Akan terus begitu karena tujuan bikin blognya ya hanya untuk copas sana sini.
BalasHapusblogku beberapa kali dicopas. Bikin sebel karena memang harus repot laporan sama google. Tp ini sudah resiko
BalasHapusSaya belum ngecek nih apakah ada konten di blogku yang dicopas, tapi kalo foto, pernah ada yang ngambil foto dari blogku (foto anakku) tapi langsung ditegur sama suamiku
BalasHapusSerem ya kalau blog kita dipermainkan gitu, ada juga temanku blognya kena copas semua isi artikelnya sampe 150 an artikel ngeri nih mau ngeblog tapi bikin blog orang rusak.
BalasHapusSedih, kadang yang ada di halaman muda google malah web yg isi artikelnya cuma copas. Sering tuh, kalo cari info apa, buka web berikutnya sama semua isinya :(
BalasHapusKenapa gak nulis sendiri aja, sih? Tanggal post emang bisa diedit sih. Dimajuin. Seolah lebih lama.
Betul ya, seharusnya Google punya cara untuk dapat mengidentifikasi para pembajak (sepertinya sudah sih, tapi pembajaknya juga pinter2.. hehehe)Sebetulnya copas itu dilegalkan kah kalau mencantumkan sumber dan link aslinya? beberapa kali juga pernah jadi korban, tapi yah... lewat aja..
BalasHapusteteh saya baca artikel teteh baru tahu istilah narablog hitam dna narablog putih, ada ya yang copas murni gitu, ga ngerti lagi hatinya kenapa bisa berbuat begitu. mudah-mudahan kita termasuk orang yang narablog putih, dan tidak ada yang mengcopas blog kita ya, itu juga pentingnya ada foto kita ya di blog kita untuk membuktikan kalau itu hasil karya kita, meskipun bisa diganti tapi ada otentikasi kalau kita pernah ke sana
BalasHapusMbak Susi Susindra, dicuri 25O tulisannya, Mbak. Dilaporkan ke Google sama Mbak Susi. Sudah dihubungi yang curi artikel2nya tapi dia gak merasa salah. Kata Mbak Susi biasanya anak-anak yang nyuri begitu. Entah berguru di mana, dipikirnya boleh cara itu.
BalasHapusJadi tahu tentang nara blog hitam dan putih, saya mengalami blog saya artikelnya dicuri copy paste gitu dan blognya ga ada kontak yg ditulis, ga ada kolom komentar, bener bener merugikan
BalasHapusFoto di IG ku pernah dicolong buat foto artikel penulis kontributor di sebuah situs traveling. Ada juga foto yg dicolong buat aplikasi. Kesal banget rasanya. Sekarang semua foto-foto yang kupublikasikan kukasih watermark di bagian tengah. Mencegah maling. 😈
BalasHapusMenyebalkan ya kalau isi blog kita dicopas 100% sudah gitu diklaim punya mereka, sudah capek2 nulis malah google anggapnya blog mereka yang nulis duluan karena tanggal pun bisa dimanipulasi
BalasHapus