SEJAK saya fokus pada blog
dan rajin blogwalking, setiap hari boleh dikata jam tidur saya berantakan karena kerap
begadang, atau bangun tidur dini hari usai tidur lebih awal yang cuma beberapa
jam kemudian menghadap komputer selama berjam-jam. Karena itu, sistem tubuh
saya kerap mengumandangkan dering kelelahan, dengan kuap panjang berulang atau
malah langsung pulas begitu hanya ingin berbaring sebentar.
Apakah
itu membahagiakan? Tak alami kesulitan tidur, malah jadi insan pengantuk yang
lekas hanyut dibuai mimpi begitu badan rebahan di hamparan alas kapuk.
Yah,
di kala banyak yang insomnia, saya malah bisa lekas tidur secara instan,
siap pakai atau siap saja. Pokoknya go ready. He he.
Dan
saat menulis ini, saya sungguh sangat mengantuk. Ingin segera memejamkan mata,
lalu membaringkan kepala di atas bantal dan tenggelam dalam kehangatan selimut.
Saya
bahklan tak tahu akan menulis apa. Tiada konsep. Apa yang tadi dipikirkan malah
menguap. Efek mengantuk berat. Saya kelelahan setelah menjalani kegiatan harian.
Mencuci pakaian pun cara manual. Lupakan baju yang harus disetrika, hanya baju
tertentu, dan saya cuma bisa menyetrika beberapa helai baju saja.
Dengan
segala kerepotan dan kelelahan yang saya jalani, rasanya saya harus bersuikur
beroleh nikmat tidur. Meski hanya sebentar daripada jadwal tidur yang harusnya
normal. Nyenyak atau tidak, yang penting saya bisa tidur.
Nikmat Tidur
KBBI
mengartikan tidur sebagai keadaan
berhenti (mengaso) badan dan kesadarannya (biasanya dengan memejamkan mata).
Bagi
saya tidur adalah saat mimpi yang kemudain ambil alih pikiran dan menciptakan
dimensi asing untuk dijelajahi. Saya tidak tahu apakah begitu mata terpejam dan
tidur membuai, mimpi segera ambil alih kesadaran dengan kisah penjelajahan menuju
dimensi asing tak dikenal. Atau ada saat jeda dulu tanpa tayangan mimpi dalam tidur saya. Kerap kali saya merasa bahwa durasi mimpi itu sangat lama.
Kemarin
saya tidur awal karena mengantuk, Palung nonton Youtube di kamar. Saya
terjaga karena suatu soal, Palung masih menonton Youtube sampai jam sepuluh
malam. Benar-benar keterlaluan apalagi ayahnya juga sudah pulas di samping
saya.
Saya
menyuruh Palung tidur. Heran, anak itu bisa menonton Boboiboy tanpa dijeda
putus koneksi hotspot ponsel ke komputer. Mata saya sakit dan lamur melihat deret
huruf di komputer, jadi putuskan tidur saja. Tak sempat blogwalking pada pengunjung baru, apalagi membalas komentar di blog. Saya sedang siklus bulanan jadi mudah kelelahan.
Saya
bersyukur masih diberi kesempatan Allah untuk mengenal nikmat tudur. Insomnia
hanya ada kala lajang. Urusan runah tangga dan blog sudah membuat saya lelah
luar biasa.
Tidur
membantu kita agar bisa mengistirahatkan tubuh dari rasa lelah maupun beban
pikiran. Tidur membantu tubuh agar bisa memperbaiki sel-sel yang rusak. Tidur
adalah kebutuhan dasar manusia karena tubuh mengenal siklus waktu dan
keterbatasan, serta saat untuk perbaikan.
Bagi
saya bisa tidur merupakan nikmat terbesar. Apalagi jika tidurnya pulas tanpa
mimpi buruk atau gangguan. Tidur yang dipenuhi mimpi buruk merupakan akumulasi
bawah sadar, dari tekanan beban pikiran yang diluapkan kegelisahan.
Selamat
tidur.
Semoga
Anda tidak alami gangguan tidur. Salan.
Cipeujeuh, 10 januari 2019
#Tidur #Lelah #Insomnia
~Gambar hasil karya Ai Ghina
S.M.
aku juga mba sejak ngeblog aku jadi begadang kalau aku ngantuk ya tidur ntar malam bangun nulis sampe pagi hehhee
BalasHapusJadi narablog memang harus kerja keras, Teh. Yang berat bagi kita adalah menahan kantuk. Rasanya nyaman jika bisa langsung tidur, tak peduli kerjaan belum kelar atau diburu tenggat waktu.
HapusAyo Kak banyakin tidurnya, sesuai waktu yang ditentukan karena kalau kurang tidur jadi mudah sakit akibat tubuh kelelahan. Coba blogwalkingnya via HP saja Kak seperti yang saya praktekkan, jadi bisa sambil tiduran juga, kalau ketiduran ya tidak apa-apa hahaha namanya juga tuntutan tubuh 😁
BalasHapusOops, bikin mata rusak loh membaca sambil baringan ...
HapusPonsel saya 'kan layar kecil, mana nyaman dipakai tiduran. yang ada juga cuma bisa sambil kepala di posisi atas, separuh bersandar. Lalu tak lama kaena mata saya akan lelah dsan bikin sakit mata saja.
HapusNasihat Mas Hino benar. Jangan main ponsel sambil tiduran atau berbaring, pikoknya bersandar saja separuh duduk dan posisi kepala berada di atas. Jangan psisi kepala di atas bantal namun kurang tinggi.
Tetap atur waktu dengan baik untuk jaga kesehatan, kak.
BalasHapusKurang tidur bisa bikin metabolisme tubuh jadi ngga stabil dan mempengaruhi kesehatan jangka panjang.
Aku kalau blogwalking kusempat2in tiap punya waktu luang dan mulai menerapkan ngga begadang karena tubuh jadi lemas keesokan harinya.
Terima kasih, Mas Hino. Yah, saya tetap punya kebiasaan yang buruk dalam hal tidur karena begadang. Selalau merasa harus segera mengerjakan segala sesuatu dengan batas kemampuan yang selalu terkendala banyak hal.
HapusJelajah blog bagi saya sudah merupakan keharusan demi menghargai teman dan kunjungan. Yah, semoga kelak bisa segear punya tablet agar jelajah blognya tak terkendala sarana yang harus di satu tempat.
Cupcupcupppp...
BalasHapusIstrahat dulu mba, keliatan banget dari tulisan ini mba Rohyati lelah banget :)
Kalau dipikir-pikir mba itu sama kayak saya, energinya besar banget untuk hal yang amat disukainya, hasilnya kadang energi semangat tersebut mengelabui ambang batas kekuatan tubuh.
Saya juga kalau weekend sering begadang mba, apalagi kalau harus selesaikan list blogwalking.
Duuuhhh, sering terjadi saya kelelahan, kurang tidur, hasilnya marah-marah sendiri.
Makanya beberapa waktu ini saya batasi blogwalking list, pakai yang organik aja.
Selamat tidur mba, istrahat yang cukup ya :)
Iya, Mbak Rey. Tulisan yang menunjukkan spirit penulisnya sedang padam akan terasa atau dirasakan pembaca. Baiknya memang istirahat.
HapusSemangat dan energi kerap berbanding jauh dengan harapan, tak sejalan jika kelelahan.
Kurang tidur bikin ewmosi kita labil karena kadar oksigen dalam darah kurang dan lebih banyaknya residu beredar serta mengendap di dalam.
Kayaknya jelajah blog secara organik lebih menenangkan, ya Mbak Rey. Waktu istirahat kita tak disita.