SEBAGAI
penulis lepas dan narablog, ritme kerja saya kerap tak pasti. Bergantung
derasnya ide dan kesempatan untuk meruahkan, sarana dan prasarana yang
menunjang, ditambah stamina yang memungkinkan. Intinya, saya harus sehat agar
kuat dan fokus dalam bekerja, plus komputer tak bermasalah dan jaringan
internet ada. Akan tetapi, hal itu tidaklah mudah benar. Saat ide menderas,
saya harus sibuk dengan urusan kerumahtangaan atau mengalah pada Palung yang
ngotot ingin memakai netbook Acer
kami untuk main gim atau nonton Youtube.
Parahnya
lagi, untuk menyalakan komputer saja butuh sekian menit perulangan menekan
tombol power agar layar menyala. Itu
bisa setengah jam lamanya. Ditambah, sistem galat membuat koneksi internet
dengan hotspot ponsel terputus karena komputer trouble, memutuskan hubungan sepihak secara berulang kali dengan
LAN (local area network). Sehingga
saya terpaksa berulang kali melakukan diagnostic
problem untuk menyambungkan lagi, atau menuju jendela network and sharing center, lantas memilih opsi troubleshoot problem atau change adapter setting. Ikuti saja
langkah-langkahnya sampai beres, dan ulangi terus jika harus. Kadang harus restart komputer jika segala cara di
atas gagal.
Sepertinya
saya kerap harus lelah kala berjuang. Masalah teknis karena komputer memang
harus diservis, padahal belum ada dana untuk itu. Musim hujan pun berpengaruh
pada penerimaan sinyal. Syukurnya saya tetap bisa bekerja. Alhamdulillah, nikmati saja karena saya tetap bisa bekerja meski
dibikin lelah lahir batin, eh.
Udara
dingin kerap membuat saya kesulitan bernapas karena sinusan dari kecil. Pagi
hari yang sejuk pun rasanya saya selalu kekurangan oksigen karena hidung
mampet, makanya suara saya kerap bindeng.
Tidak pilek namun rasanya ada pembengkakan dalam rongga hidung sehingga udara
tak leluasa masuk. Mungkin hidung saya harus ditiup, seperti yang dilakukan
peniup belalai gajah dalam komik Asterix
dan Puteri Rahazade. He he.
Kurangnya
oksigen sudah tentu berpengaruh pada kualitas kesehatan saya. Jadi mudah lelah
dan kadang pusing. Saya pikir harus beli inhaler
untuk meringankan gejela sinus, setidaknya saya bisa bernapas dengan leluasa
kala udara dingin. Sayangnya saya lupa beli kala ke pasar di kecamatan.
Alternatif
lainnya yang mudah dan murah adalah minum minuman panas atau hangat. Itu bisa
meredam hawa emosi saya yang angot.
Maka teh, kopi, susu, atau lainnya harus ada agar saya adem lagi setelah
dibikin kesal sampai tepar.
Sungguh,
udara dingin membuat dada saya pun rasanya ikut dingin. Saya sadar harus
lakukan pemeriksaan ke puskesmas kecamatan. Kalau bisa bagian dada dirontgen agar
tahu apakah toraks bermasalah. Sayang saya tak punya uang. Dan sayangnya lagi,
saya tak punya KIS (Kartu Indonesia Sehat) karena menghilang dari amplop untuk
keluarga saya, diganti kartu milik orang lain yang tak dikenal. Entah tertukar
atau sengaja ditukar. Maka jangan harap saya bisa beroleh akses kesehatan yang
memadai. Bahkan untuk hamil lagi tak berani, karena bisa jadi harus bedah
caesar lagi. Saya tak punya uang untuk biaya persalinan yang di atas 10 jutaan.
Ah,
malah curhat hal berat. Mari kita
bahas hal lain saja agar tak ikutan sesak. Minuman penghangat tubuh yang saya
pilih mudah didapat di warung dekat rumah. Harganya pun terjangkau. Dari gopek alias 500 rupiah sampai di bawah
5.000 rupiah.
Apa
sajakah itu?
1. Teh Cap Botol,
harga yang bentuk tabur bungkus kecil cuma gopek,
kalau yang celup isi 5 kantung dalam bungkus cuma 1.500 rupiah. Enak diseduh
hangat manis atau tawar. Ada aroma melati yang menenangkan. Teh pahit juga bisa
jadi obat sakit perut jika kebanyakan makan pedas sehingga perut mulas. Atau
karena kebanyakan makan daging kurban setiap hari karena tak punya kulkas jadi
harus segera dihabiskan. Saya dan keluarga jarang banget makan daging merah,
jadinya pencernaan kaget karena susah cerna, he he.
2. Teh Tarik Max Tea,
kalau ingin teh yang beda rasanya, coba saja Max Tea. Rasa teh tarik yang khas
itu unik. Seakan kita tak perlulah ke Malaysia atau Singapura untuk merasakan
sensasi nikmatnya teh campur susu yang ditarik-tarik. Tinggal seduh pakai air
panas ke dalam cangkir favorit, aduk, lalu sesap pelan-pelan. Boleh juga sambil
mengkhayal jalan-jalan ke Singapura atau Malaysia, ha ha. Harganya di warung Bi
Ai cuma 2.000 rupiah sebungkus.
3. Drink beng-beng, minuman cokelat ini saya beli di
warung Ceu Mala. Lumayan jauh dekat sekolah Palung. Cuma 2.000 rupiah. Bagi
saya rasa cokelatnya yang pas bisa membuat suasana hati lebih baik. Atau cenghar istilah bahasa Sundanya untuk
segar lagi. Sebenarnya saya penasaran dengan minuman cokelat Cadbury, semoga
bisa beli karena ada teman yang merekomendasikan. Rasa Cadbury konon enak, kelas
premium, harga menyasar kalangan menengah ke atas. Kalau saya mah menengah ke bawah, he he.
4. Minuman serbuk cokelat
Milo,
sebenarnya saya tak terlalu doyan, namun enak diminum kala dingin dan dengan
takaran gelas kecil. Boleh dikata Milo adalah pelopor minuman cokelat pertama
di Indonesia, sampai para saingan berdatangan dan menawarkan beragam produk
andalan. Milo adalah minuman cokelat pertama saya kala kecil. Di warung Bi Ai hanya
1.500 rupiah.
5. Kopi Luwak. Seharusnya,
sih, Good Day. Namun yang ada cuma
punya suami. Jadi saya paksa mejeng untuk menggantikan posisi kopi favorit yang
absen karena persediaan Good Day saya dihabiskan suami, hi hi. Harganya cuma
2.500 rupiah untuk dua bungkus, boleh dicampur dengan merek kopi lain jika beli
di warung Bi Ai. Kopi bisa membuat saya tahan kantuk asal tidak dalam dosis
keterlaluan kantuknya. Saya bisa segar begadang untuk menulis setelah minum
kopi, asal sebelumnya fisik tidak dalam keadaan sangat kelelahan.
6. Minuman serbuk Jahe Merah
ASLAMA, harga cuma 1.000 rupiah. Ukurannya kecil, jahe bubuk
campur gula pasir. Bisa menghangatkan perut yang kembung karena masuk angin.
Seduh pakai air panas di gelas kecil. Aduk rata sampai serbuk dan gula larut,
lalu silakan diminum. Rasanya standar saja karena murah. Namun lumayan untuk
menghangatkan badan. Minuman demikian bisa jadi alternatif kala demam. Semoga
saja aman karena merupakan produk industri rumahan skala kecil. Setidaknya usaha
kecil tetap bisa meluaskan jangkauan produknya ke mana-mana karena harga murah
dan mudah didapat.
7. Masih ada lagi susu
Dancow rasa tawar, berhubung saya lupa foto kemasan produknya
yang sachet, jadi pakai foto dari kemasan dus kecil. Untuk kemasan sacet di
warung-warung kampung harganya cuma 3.500 rupiah. Ada rasa cokelat juga. Namun
saya lebih suka yang tawar, gurih gitu. Susu penting karena mengandung kalsium.
Ada saat tertentu saya merasa sangat kelelahan dan minum susu bisa mengatasi
rasa lelah berkat kandungan gizi di dalamnya. Faktor usia membuat massa tulang
saya menyusut. Seharusnya saya lebih rajin lagi minum susu. Saya dan Palung cenderung
lebih suka susu rasa plain alias
tawar. Palungnya saja ikut mamah yang punya kebiasaan doyan susu demikian.
Minum susu hangat kala udara dingin bisa menambah energi agar tak lesu.
Demikianlah
minuman favorit saya untuk menghangatkan diri. Silakan dicoba. Januari ini
curah hujan lumayan tinggi. Udara sejuk di luar rumah memang menyenangkan,
namun saya kedinginan dan harus pakai baju hangat selain minum minuman yang
menghangatkan. Salam.
Cipeujeuh, 7 Januari 2019
#UlasProduk #MinumanHangat
#MusimHujan #Review #SHSTJanuari7
~Foto hasil jepretan kamera
ponsel ANDROMAX PRIME
Tulisan Mbak membuat saya seolah - olah melihat kejadian Di TKP, kalau bukan penulis yang berpengalaman sepertinya sulit untuk mengalirkan gaya tulisan seperti itu.Ciyuzzzz loh.....
BalasHapusApalagi ditengah perjuangan Mbak menghadapi problem komputer dan hidung mampetnya, betul -betul wanita yang tangguh. :)
Soal kartu KIS, coba buat laporan kehilangan Ke Kantor Polisi Mbak, biar bisa kita ajukan pembuatan kartu baru, lebih cepat lebih baik,karena sakit tak pernah memandag siapa kaya siapa Konglomerat.
Atau tanya dulu ke BPJS terdekat, tentang perihal Mbak, siapa tahu ada solusi baru .. :)
Nantikan pengalamannya tersebut bisa jadi modal Mbak dalam menulis loh....
Saya dulu pernah punya pengalaman kartu ATm Terblokir, kemudian saya tulis dan sekarang sudah lumayan trafiknya. :)
Soal minuman kita beda selera Mbak, saya sukanya minum teh, kata sich orang biar awet muda,hahahahah........
Saya belajar juga dari Kang Nata, kok. Agar bisa menulis secara mengalir namun ada sisi lucu atau ironinya. Yah, hidung mampet itu susah diperbaiki, kalau komputer mah barangkali masih bisa diperbaiki.
HapusSaya sudah komplain pada Bu Kader PKK yang kakak sahabat saya dan Ketua RT di kampung kami, cuma RT-nya beda dengan saya. Beliau bantu urus lagi sayang harus tunggu lama dan entah kapan selesai. Kesal juga, sih. Manajemen administrasi Garut payah. Makanya ide agar bisa membentuk DOB (Daerah Otonomi Baru) Balubur Limbangan pun dengan tujuan agar tata pemerintahan dan urusan rakyat Garut di Bagian Utara bisa lebih berjalan lancar.. Kinerja pegawai publik di Garut Kota masih belum profesional. Sampai teman saya yang penulis di Cibatu pernah mengeluhkan hal itu di media sosial.
Dan saya harus jadi korban kecerobohan. Entah apakah sebelumnya ada orang sini yang iseng buka kartunya dan main acak-acakan. Sedih juga, Kang.
Nanti saya baca kisah Kang Nata dengan kartu ATM yang terblokir.
Soal minuman, hem, beda selera namun pada blog adalah minat kita, he he. Selamat ngeteh. Teh memang bagus sebagai detox juga.
Kopi susu panas :D qiqiqiq itu favorit saya campuran kopi dan susu (kadang-kadang Dancow).
BalasHapusSaya belum coba minum kopi pakai susu Dancow, atuda lebar pami kitu mah, ha ha. Maksud saya sayang jika minum kopi pakai susu full cream yang gurih. Mending dancow saja karena bikin saya sukalah hati.
HapusPenasaran juga lain kali pengen coba bikin kopi, gula, dan Dancow. Ehm.
Saya team kopi sachet mbaaa hahaha.
BalasHapusBiasanya sih white coffe, luwak White coffe juga sering.
Milo kadang, cuman kurang suka, anak saya tuh yang dulu suka minum Milo, tapi sekarang gak lagi, dia milih susu lain.
Saya mupeng ama BengBeng Drink itu mba, pengen cobain, gak keturutan mulu
Kalau susu dancow kayak gitu biasanya buat campuran kue atau campuran kopi pak suami.
Btw kita sama kok mba, laptop saya juga sudah berusia lanjut deh hahaha, saya lupa kapan tepatnya, tapi kalau ga salah udah kurang lebih 8 tahun ?
Sudah 3 kali masuk RS alias di servis, bahkan 2 kali masalahnya serius banget karena kebakar, saking saya sering banget make laptop lama-lama.
Sekarang juga sering bikin kesal, kadang lagi asyik-asyik menulis eh hang dong, harus direstart.
Afirmasi aja deh, semoga tahun ini ada rezeki buat beli laptop baru, aamiin.
Btw, semoga cepat dapat KIS lagi ya mba, semangat selalu, semoga menulis bisa membuat mba dan kita semua jadi lebih baik lagi, aamiin :)
Semoga Mbak Rey ada rezeki untuk laptop baru, dan semoga pula bisa tahun sekarang. Duh, kalau kebakar kayak gitu bagian dalamnya, ap[a berasap ke luar? Saya mah bau hangus sampai panik cari sumbernya. Eh, ternyata dari netbook.
HapusSaya tak begitu suka aroma kopi luwak, entah mengapa. Selera saya manja, maunya yang berasa seakan ada cokelatnya padahal cuma kopi dan krimer doang, ha ha.
Semoga Mbak bisa minum Dring beng-beng.