Senin, 07 Januari 2019

Minuman yang Menghangatkan di Musim Hujan



SEBAGAI penulis lepas dan narablog, ritme kerja saya kerap tak pasti. Bergantung derasnya ide dan kesempatan untuk meruahkan, sarana dan prasarana yang menunjang, ditambah stamina yang memungkinkan. Intinya, saya harus sehat agar kuat dan fokus dalam bekerja, plus komputer tak bermasalah dan jaringan internet ada. Akan tetapi, hal itu tidaklah mudah benar. Saat ide menderas, saya harus sibuk dengan urusan kerumahtangaan atau mengalah pada Palung yang ngotot ingin memakai netbook Acer kami untuk main gim atau nonton Youtube.

Parahnya lagi, untuk menyalakan komputer saja butuh sekian menit perulangan menekan tombol power agar layar menyala. Itu bisa setengah jam lamanya. Ditambah, sistem galat membuat koneksi internet dengan hotspot ponsel terputus karena komputer trouble, memutuskan hubungan sepihak secara berulang kali dengan LAN (local area network). Sehingga saya terpaksa berulang kali melakukan diagnostic problem untuk menyambungkan lagi, atau menuju jendela network and sharing center, lantas memilih opsi troubleshoot problem atau change adapter setting. Ikuti saja langkah-langkahnya sampai beres, dan ulangi terus jika harus. Kadang harus restart komputer jika segala cara di atas gagal.
Sepertinya saya kerap harus lelah kala berjuang. Masalah teknis karena komputer memang harus diservis, padahal belum ada dana untuk itu. Musim hujan pun berpengaruh pada penerimaan sinyal. Syukurnya saya tetap bisa bekerja. Alhamdulillah, nikmati saja karena saya tetap bisa bekerja meski dibikin lelah lahir batin, eh.
Udara dingin kerap membuat saya kesulitan bernapas karena sinusan dari kecil. Pagi hari yang sejuk pun rasanya saya selalu kekurangan oksigen karena hidung mampet, makanya suara saya kerap bindeng. Tidak pilek namun rasanya ada pembengkakan dalam rongga hidung sehingga udara tak leluasa masuk. Mungkin hidung saya harus ditiup, seperti yang dilakukan peniup belalai gajah dalam komik Asterix dan Puteri Rahazade. He he.
Kurangnya oksigen sudah tentu berpengaruh pada kualitas kesehatan saya. Jadi mudah lelah dan kadang pusing. Saya pikir harus beli inhaler untuk meringankan gejela sinus, setidaknya saya bisa bernapas dengan leluasa kala udara dingin. Sayangnya saya lupa beli kala ke pasar di kecamatan.
Alternatif lainnya yang mudah dan murah adalah minum minuman panas atau hangat. Itu bisa meredam hawa emosi saya yang angot. Maka teh, kopi, susu, atau lainnya harus ada agar saya adem lagi setelah dibikin kesal sampai tepar.
Sungguh, udara dingin membuat dada saya pun rasanya ikut dingin. Saya sadar harus lakukan pemeriksaan ke puskesmas kecamatan. Kalau bisa bagian dada dirontgen agar tahu apakah toraks bermasalah. Sayang saya tak punya uang. Dan sayangnya lagi, saya tak punya KIS (Kartu Indonesia Sehat) karena menghilang dari amplop untuk keluarga saya, diganti kartu milik orang lain yang tak dikenal. Entah tertukar atau sengaja ditukar. Maka jangan harap saya bisa beroleh akses kesehatan yang memadai. Bahkan untuk hamil lagi tak berani, karena bisa jadi harus bedah caesar lagi. Saya tak punya uang untuk biaya persalinan yang di atas 10 jutaan.
Ah, malah curhat hal berat. Mari kita bahas hal lain saja agar tak ikutan sesak. Minuman penghangat tubuh yang saya pilih mudah didapat di warung dekat rumah. Harganya pun terjangkau. Dari gopek alias 500 rupiah sampai di bawah 5.000 rupiah.
Apa sajakah itu?



1. Teh Cap Botol, harga yang bentuk tabur bungkus kecil cuma gopek, kalau yang celup isi 5 kantung dalam bungkus cuma 1.500 rupiah. Enak diseduh hangat manis atau tawar. Ada aroma melati yang menenangkan. Teh pahit juga bisa jadi obat sakit perut jika kebanyakan makan pedas sehingga perut mulas. Atau karena kebanyakan makan daging kurban setiap hari karena tak punya kulkas jadi harus segera dihabiskan. Saya dan keluarga jarang banget makan daging merah, jadinya pencernaan kaget karena susah cerna, he he.



2. Teh Tarik Max Tea, kalau ingin teh yang beda rasanya, coba saja Max Tea. Rasa teh tarik yang khas itu unik. Seakan kita tak perlulah ke Malaysia atau Singapura untuk merasakan sensasi nikmatnya teh campur susu yang ditarik-tarik. Tinggal seduh pakai air panas ke dalam cangkir favorit, aduk, lalu sesap pelan-pelan. Boleh juga sambil mengkhayal jalan-jalan ke Singapura atau Malaysia, ha ha. Harganya di warung Bi Ai cuma 2.000 rupiah sebungkus. 



3. Drink beng-beng, minuman cokelat ini saya beli di warung Ceu Mala. Lumayan jauh dekat sekolah Palung. Cuma 2.000 rupiah. Bagi saya rasa cokelatnya yang pas bisa membuat suasana hati lebih baik. Atau cenghar istilah bahasa Sundanya untuk segar lagi. Sebenarnya saya penasaran dengan minuman cokelat Cadbury, semoga bisa beli karena ada teman yang merekomendasikan. Rasa Cadbury konon enak, kelas premium, harga menyasar kalangan menengah ke atas. Kalau saya mah menengah ke bawah, he he.



4. Minuman serbuk cokelat Milo, sebenarnya saya tak terlalu doyan, namun enak diminum kala dingin dan dengan takaran gelas kecil. Boleh dikata Milo adalah pelopor minuman cokelat pertama di Indonesia, sampai para saingan berdatangan dan menawarkan beragam produk andalan. Milo adalah minuman cokelat pertama saya kala kecil. Di warung Bi Ai hanya 1.500 rupiah.


5. Kopi Luwak. Seharusnya, sih, Good Day. Namun yang ada cuma punya suami. Jadi saya paksa mejeng untuk menggantikan posisi kopi favorit yang absen karena persediaan Good Day saya dihabiskan suami, hi hi. Harganya cuma 2.500 rupiah untuk dua bungkus, boleh dicampur dengan merek kopi lain jika beli di warung Bi Ai. Kopi bisa membuat saya tahan kantuk asal tidak dalam dosis keterlaluan kantuknya. Saya bisa segar begadang untuk menulis setelah minum kopi, asal sebelumnya fisik tidak dalam keadaan sangat kelelahan.


6. Minuman serbuk Jahe Merah ASLAMA, harga cuma 1.000 rupiah. Ukurannya kecil, jahe bubuk campur gula pasir. Bisa menghangatkan perut yang kembung karena masuk angin. Seduh pakai air panas di gelas kecil. Aduk rata sampai serbuk dan gula larut, lalu silakan diminum. Rasanya standar saja karena murah. Namun lumayan untuk menghangatkan badan. Minuman demikian bisa jadi alternatif kala demam. Semoga saja aman karena merupakan produk industri rumahan skala kecil. Setidaknya usaha kecil tetap bisa meluaskan jangkauan produknya ke mana-mana karena harga murah dan mudah didapat. 


7. Masih ada lagi susu Dancow rasa tawar, berhubung saya lupa foto kemasan produknya yang sachet, jadi pakai foto dari kemasan dus kecil. Untuk kemasan sacet di warung-warung kampung harganya cuma 3.500 rupiah. Ada rasa cokelat juga. Namun saya lebih suka yang tawar, gurih gitu. Susu penting karena mengandung kalsium. Ada saat tertentu saya merasa sangat kelelahan dan minum susu bisa mengatasi rasa lelah berkat kandungan gizi di dalamnya. Faktor usia membuat massa tulang saya menyusut. Seharusnya saya lebih rajin lagi minum susu. Saya dan Palung cenderung lebih suka susu rasa plain alias tawar. Palungnya saja ikut mamah yang punya kebiasaan doyan susu demikian. Minum susu hangat kala udara dingin bisa menambah energi agar tak lesu.

Demikianlah minuman favorit saya untuk menghangatkan diri. Silakan dicoba. Januari ini curah hujan lumayan tinggi. Udara sejuk di luar rumah memang menyenangkan, namun saya kedinginan dan harus pakai baju hangat selain minum minuman yang menghangatkan. Salam.
Cipeujeuh, 7 Januari 2019
#UlasProduk #MinumanHangat #MusimHujan #Review #SHSTJanuari7
~Foto hasil jepretan kamera ponsel ANDROMAX PRIME

6 komentar:

  1. Tulisan Mbak membuat saya seolah - olah melihat kejadian Di TKP, kalau bukan penulis yang berpengalaman sepertinya sulit untuk mengalirkan gaya tulisan seperti itu.Ciyuzzzz loh.....

    Apalagi ditengah perjuangan Mbak menghadapi problem komputer dan hidung mampetnya, betul -betul wanita yang tangguh. :)

    Soal kartu KIS, coba buat laporan kehilangan Ke Kantor Polisi Mbak, biar bisa kita ajukan pembuatan kartu baru, lebih cepat lebih baik,karena sakit tak pernah memandag siapa kaya siapa Konglomerat.

    Atau tanya dulu ke BPJS terdekat, tentang perihal Mbak, siapa tahu ada solusi baru .. :)

    Nantikan pengalamannya tersebut bisa jadi modal Mbak dalam menulis loh....

    Saya dulu pernah punya pengalaman kartu ATm Terblokir, kemudian saya tulis dan sekarang sudah lumayan trafiknya. :)

    Soal minuman kita beda selera Mbak, saya sukanya minum teh, kata sich orang biar awet muda,hahahahah........


    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya belajar juga dari Kang Nata, kok. Agar bisa menulis secara mengalir namun ada sisi lucu atau ironinya. Yah, hidung mampet itu susah diperbaiki, kalau komputer mah barangkali masih bisa diperbaiki.
      Saya sudah komplain pada Bu Kader PKK yang kakak sahabat saya dan Ketua RT di kampung kami, cuma RT-nya beda dengan saya. Beliau bantu urus lagi sayang harus tunggu lama dan entah kapan selesai. Kesal juga, sih. Manajemen administrasi Garut payah. Makanya ide agar bisa membentuk DOB (Daerah Otonomi Baru) Balubur Limbangan pun dengan tujuan agar tata pemerintahan dan urusan rakyat Garut di Bagian Utara bisa lebih berjalan lancar.. Kinerja pegawai publik di Garut Kota masih belum profesional. Sampai teman saya yang penulis di Cibatu pernah mengeluhkan hal itu di media sosial.
      Dan saya harus jadi korban kecerobohan. Entah apakah sebelumnya ada orang sini yang iseng buka kartunya dan main acak-acakan. Sedih juga, Kang.
      Nanti saya baca kisah Kang Nata dengan kartu ATM yang terblokir.
      Soal minuman, hem, beda selera namun pada blog adalah minat kita, he he. Selamat ngeteh. Teh memang bagus sebagai detox juga.

      Hapus
  2. Kopi susu panas :D qiqiqiq itu favorit saya campuran kopi dan susu (kadang-kadang Dancow).

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya belum coba minum kopi pakai susu Dancow, atuda lebar pami kitu mah, ha ha. Maksud saya sayang jika minum kopi pakai susu full cream yang gurih. Mending dancow saja karena bikin saya sukalah hati.
      Penasaran juga lain kali pengen coba bikin kopi, gula, dan Dancow. Ehm.

      Hapus
  3. Saya team kopi sachet mbaaa hahaha.
    Biasanya sih white coffe, luwak White coffe juga sering.
    Milo kadang, cuman kurang suka, anak saya tuh yang dulu suka minum Milo, tapi sekarang gak lagi, dia milih susu lain.

    Saya mupeng ama BengBeng Drink itu mba, pengen cobain, gak keturutan mulu
    Kalau susu dancow kayak gitu biasanya buat campuran kue atau campuran kopi pak suami.

    Btw kita sama kok mba, laptop saya juga sudah berusia lanjut deh hahaha, saya lupa kapan tepatnya, tapi kalau ga salah udah kurang lebih 8 tahun ?

    Sudah 3 kali masuk RS alias di servis, bahkan 2 kali masalahnya serius banget karena kebakar, saking saya sering banget make laptop lama-lama.

    Sekarang juga sering bikin kesal, kadang lagi asyik-asyik menulis eh hang dong, harus direstart.

    Afirmasi aja deh, semoga tahun ini ada rezeki buat beli laptop baru, aamiin.

    Btw, semoga cepat dapat KIS lagi ya mba, semangat selalu, semoga menulis bisa membuat mba dan kita semua jadi lebih baik lagi, aamiin :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga Mbak Rey ada rezeki untuk laptop baru, dan semoga pula bisa tahun sekarang. Duh, kalau kebakar kayak gitu bagian dalamnya, ap[a berasap ke luar? Saya mah bau hangus sampai panik cari sumbernya. Eh, ternyata dari netbook.

      Saya tak begitu suka aroma kopi luwak, entah mengapa. Selera saya manja, maunya yang berasa seakan ada cokelatnya padahal cuma kopi dan krimer doang, ha ha.
      Semoga Mbak bisa minum Dring beng-beng.

      Hapus

Terima kasih sudah singgah, silakan tinggalkan jejak komentar sebagai tanda persahabatan agar saya bisa lakukan kunjungan balik. Komentar sebaiknya relevan dengan isi tulisan. Nama komentator tidak langsung mengarah ke URL pos blog agar tidak menambah beban jumlah link pemilik blog ini. Jangan sertakan link hidup dan mati, apalagi iklan karena termasuk spam.Terima kasih banyak. Salam. @rohyatisofjan

Disabilitas Mengelola Komunitas

Arti disabilitas adalah keterbatasan aktivitas dan partisipasi akibat  ketidakmampuan mental atau fisik. Hal itu bisa menjadi stigma dalam m...