Rabu, 04 Desember 2019

Tentang Follow for Unfollow dalam Pandangan Admin Follow Loop


akun follow loop



SIANG tadi saya harus merasa sebal luar biasa pada pemilik akun yang sungguh keterlaluan, setelah diberi kesempatan kedua malah main unfollow massal lagi seusai sesi 10. Apa, sih, maunya? Bisa mencemarkan nama baiknya sendiri sebagai akun yang tidak amanah. Merusak silaturahim karena menikam dari belakang dengan pengkhianatan berulang padahal katanya teman.


Baiklah, teman dunia maya macam demikian bukan lagi kategori teman, cuma yang dijumpai dalam persinggahan untuk memaksakan kehendak bebasnya dengan alasan macam-macam. Saya lelah dan tidak ingin bersitegang, enggan membuang energi lagi untuk menanyakan alasan. Blokir adalah jalan keluar, sesuatu yang seharusnya saya lakukan kala yang bersangkutan unfollow massal seluruh peserta Indonesia Saling Follow sesi 5. Menjadikannya masuk sejarah pertama yang menghebohkan dan membuat marah banyak peserta saling follow.   

Saat itu kami hendak lakukan acara saling like dan komen setelah selesai saling follow, adalah @ega.onlineshop yang melaporkan di grup bahwa dia di-unfollow akun yang ironisnya sangat bersemangat sebagai peserta. Grup gempar karena mereka ternyata di-unfollow juga. Saat saya cek, ternyata akun @syukur.a.mirhan telah melibas habis seluruh peserta @indonesia_saling_follow termasuk akun admin utama dan pendamping, sehingga yang dia ikuti hanya 17 akun, dan yang di-unfollow masih mengikutinya.

Ketika saya tanyakan alasannya, jawaban aneh bernada puitis disampaikan. Bahwa atas pertimbangan keluargalah demikian. Oh, baiklah. Saya menerimanya. Saya tidak mau memaksakan aturan pada keluarga santri karena saya pikir termasuk ortodoks jadi media sosial mungkin mengganggunya meski dia penulis. Para peserta ada yang bisa menerimanya, ada yang tidak karena trauma.

Nyatanya, setelah yang bersangkutan meminta maaf dan berjanji tidak akan mengulang, hari ini saya harus menelan kekecewaan. Melihat bagaimana peserta Indonesia Saling Follow yang diikutinya tinggal puluhan dan mungkin jumlahnya akan berkurang, padahal sesama peserta yang mengikutinya ada 200-an.

 Saya menggunakan akun @palungjiwamu untuk mengecek. Akun itu khusus hanya follow yang sudah jadi peserta Indonesia Saling Follow saja demi pemeriksaan garis akhir. Akun pribadi saya sudah bercampur baur dengan empat ribuan akun, sedang akun admin utama tidak bisa balas follow permanen.



      


Mengapa Unfollow Tabu dalam Follow Loop?


Indonesia Saling Follow adalah komunitas follow loop alternatif yang antimainstream, cenderung menerapkan aturan ketat serta kontrol agar hanya peserta yang amanah saja ikut. Tetap saja ada yang tidak amanah menyusup, akun macam demikian hanyalah merusak nama baiknya sendiri, karena perkara follow bukan hal remeh jika sudah berada dalam komunitas follow loop yang memiliki aturan mengikat demi kebaikan bersama.

Ada para admin yang sudah bekerja keras demi menyelenggarakan acara. Meluangkan waktu dan tenaga, serta kuota paket data. Acaranya saja gratis dan tanpa imbalan apa-apa, hanya harapan peserta amanah dan menjaga nama baiknya dengan mendukung teman-teman peserta lain.

Sebagai pendiri Indonesia Saling Follow, saya punya idealisme tersendiri, berharap ada follow loop yang berbeda. Follow loop yang mengedepankan silaturahim, sekaligus menjadi tempat aman dan nyaman bagi peserta yang punya komitmen saling follow atas dasar menghargai.

Kami punya kepentingan beragam. Ada yang demi pekerjaan atau usahanya, ada pula yang hanya sekadar ingin menambah teman. Untuk akun nakal, tempatnya harus melipir ke pinggiran dan sebaiknya jangan ikutan karena bukan bagian dari yang kami inginkan. Tidak ada gunanya membuat drama karena bisa menjadi jejak digital yang memalukan.

Follow for unfollow di luar komunitas adalah hal biasa, tetapi tidak diizinkan dalam komunitas follow loop karena menyalahi etika. Tidak menghargai para admin yang sudah bekerja keras sebagai penghubung, tidak menghargai peserta lain yang menaruh prasangka baik.

Semuanya menyangkut komitmen. Sistem yang bekerja agar seluruh peserta bisa saling follow secara mudah dan bertahap. Karena follow loop artinya lingkaran/kumparan saling follow ratusan peserta secara sistematis dan terencana dalam waktu ditentukan, dipandu admin akun khusus sebagai penyelenggara. Itu istilah versi saya sebagai pendiri Indonesia Saling Follow sekaligus peminat bahasa.

Jadi, pahamilah mengapa unfollow itu terlarang!

Maukah hasil kerja keras orang lain dan kepercayaan mereka dilecehkan? Maukah hasil kerja keras dan kepercayaan dirimu pada orang lain dilecehkan?  

BACA JUGA:  Perisai Firefox Developer Edition yang Bikin Repot





Tentang Akun yang Main Unfollow dan Motivasinya


Sebenarnya akun di atas itu bukan satu-satunya peserta yang melakukan unfollow setelah acara selesai. Ada banyak akun lainnya yang demikian. Akun yang dengan kurang ajarnya main unfollow karena memang tidak punya niat baik, hanya sekadar menambah jumlah follower gratis semata dengan mengandalkan kerja orang lain yang bekerja. Akun yang jelas mengalami delusi popularitas berdasarkan ukuran jumlah.

Media sosial membuat penggunanya terkena penyakit post power syndrome, merasa memiliki kekuasaan atas popularitas semu demi angka atau nilai yang dijadikan acuan. Mental selebritas karena ditipu pemikirannya sendiri mengenai fungsi media sosial. Semacam pelarian realitas semu jika dalam kehidupan nyatanya bukanlah apa-apa maupun siapa-siapa. Hanya mengandalkan akun Instagram, Facebook, Twitter, atau YouTube untuk mendongkrak dirinya menuju tangga popularitas. Padahal follower (pengikut) itu tidak abadi. Kita tidak mungkin membawa atribut duniawi jika mati.

Bulan lalu ada akun milik remaja @anty_agissiz_unyuz yang sayangnya termasuk tidak amanah. Unfollow peserta seusai acara. Termasuk akun saya dan yang lainnya. Terpaksalah diblokir dan namanya masuk daftar hitam alias blacklist yang dipajang di highlight.

Sepertinya ambisi untuk menjadi YouTuber besar dengan cara mengorbankan orang lain. Yang lucu adalah alasannya ketika ikut Connecting Mama dan ditegur peserta lain karena sebelumnya telah unfollow, nona itu malah beralasan aneh yang tidak logis. Betapa berbohong hanya akan menciptakan lingkaran kebohoingan tidak berujung.

Saya geleng-geleng kepala melihat komentar ngemis follow back seseorang dalam poster Sweet Follow Loop pada akun itu, padahal mereka dulunya sesama peserta Indonesia Saling Follow. Rajin banget buang waktu dengan unfollow orang lain yang follow. Jadi kasihan pada akun Alberta.

Masih ada lagi akun yang sebenarnya sedang dalam pertimbangan untuk masuk blacklist juga. Soalnya ada kecenderungan jika ada akun yang ketahuan unfollow akun lain, bisa jadi korbannya banyak.

BACA JUGA:  Narablog Hitam dan Narablog Putih Itu Apaan, Sih?





Instagram dan Permainan yang Diciptakannya   


Kecenderungan Instagram sendiri sebagai media sosial yang ekslusif dengan penamaan follow (ikuti), follower (pengikut), dan following (mengikuti) telah menciptakan semacam kesenjangan yang memengaruhi pola pikir penggunanya. Sebuah sistem yang diciptakan untuk kesan popularitas demi mendongkrak bisnis atau ngartis. Ada batasan maksimal bagi yang diikuti (following) hanya bisa 7500, sedangkan untuk pengikut (follower) suatu akun bebas maksimalnya.

Instagram adalah media foto dan video yang kian diminati banyak pengguna media sosial karena dianggap efektif untuk pemasaran dan penjenamaan (branding) perusahaan besar dan kecil, instansi pemerintah, sekolah dan kampus, rumah sakit, lembaga nirlaba maupun laba milik swasta, bahkan perorangan.

Banyak orang bergantung dan membutuhkan Instagram demi beragam alasan. Namun dibutuhkan pengikut demi eksistensi diri mereka. Bicara soal pengikut, bisa saja memang pengguna aktif Instagram yang sukarela atau hasil beli, bisa juga hanya merupakan bot semata.

Mencari pengikut loyal itu tidak mudah. Ada banyak cara yang biasa dilakukan. Follow lalu minta follow back, follow hanya untuk unfollow setelah balas di-follow, mengadakan giveaway dan kuis, atau ikut follow loop.

BACA JUGA:  Hadiah Hijab Cantik dari Nima Hijub





Follow loop adalah jalan keluar termudah bagi yang ogah ngemis follow karena seluruh peserta setara serta beroleh hak dan kewajiban yang sama. Berada dalam suatu acara karena saling membutuhkan, dengan para pemilik akun yang telah diseleksi.

Sebagai admin dan pendiri Indonesia Saling Follow, tidaklah mudah mengelola acara. Penuh drama karena sistem kami ada kontrolnya. Acara kami gratis. Peserta yang tidak ingin ikut acara lagi boleh unfollow akun admin utama (@indonesia_saling_follow dan @indonesia_saling_follow_double) saja dengan syarat sudah genap setahun setelah acara pertamanya sebagai bentuk dukungan dan terima kasih. Asal minta izin dulu, ya. Soalnya kami tidak segan membliokir akun yang unfollow admin utama sebelum waktunya.  

Pahamilah mengapa banyak akun follow loop mengharuskan peserta follow akun admin atau host/ghost tanpa balas di-follow, soalnya waktu dan tenaga itu adalah uang. Acara gratis tetap ada imbalan karena menyangkut bisnis. Host/ghost telah membayar kepada admin dengan paypal.

Kalau sistem Indonesia Saling Follow para adminnya ikut saling follow sebagai contoh bagi peserta. Tidak apa-apa kerja sukarela. Saya sangat berterima kasih kepada teman-teman baik yang berkenan bantu sebagai admin pendamping tanpa imbalan, padahal mereka juga riweuh dengan pekerjaan utamanya di dunia nyata.

Jadi admin Indonesia Saling Follow itu berat jika banyak yang bikin drama. Karena itulah, saya sungguh berharap agar peserta tertib dan mematuhi aturan main di ruang publik digital. Mari saling mempermudah dan kooperatif. Fair dan bertanggung jawab.

Mari kita saling bekerja sama karena punya tujuan masing-masing. Apa pun perbedaan kita, tetaplah saling menghargai dan jangan sampai mengganggu satu sama lain.

Oh ya, selama Desember Indonesia Saling Follow libur sebulan. Para admin lelah dan butuh istirahat, pun ponsel kami yang selalu riuh dengan notifikasi setiap acara harus didinginkan. Januari mulai tetapi konsepnya beda, tidak lagi saling follow setiap 2 pekan sekali. 1 bulan sekali cukuplah bagi kami. Kami juga punya ruang privasi.

Terima kasih kepada @idaraihan (pendiri), dan para admin  @iidyanie_, @siskadwyta, @thehuge_business, @ciani_limaran, @endah_up.new, @shafiyyah, dan @einidshandy. Kalian adalah teman-teman yang hebat untuk berjuang!  

Salam hangat,

@rohyatisofjan

#Cipeujeuh, 4 Desember 2019

Foto hasil tangkapan layar pomsel ANDROMAX B dengan desain Canva

#indonesiasalingfollow #followloop #followloopindonesia #followforunfollow #instagram #SHSTDesember1      



166 komentar:

  1. Waahhh, udah lama nggak ikutan follow loop nih saya Mba, dan jadi nggak update deh beritanya.

    Akhir-akhir ini saya kesulitan bener membagi waktu buat semua medsos dan blog.
    Jadinya saya fokus di akun @reyneraea dan mempertahankan angka 10K.
    Karena memang Alhamdulillah masih stabil, saya jarang ikutan lagi, bahkan jarang buka malah hahaha.

    Btw, salut banget sama admin-admin follow loop tak berbayar, bukan pekerjaan mudah mengontrol semuanya.
    Apalagi dengan kelakuan akun-akun sok ngartis gitu hahaha.

    Sungguh aneh alasannya dilarang keluarga, follow orang, tapi dia ikutan follow loop.
    Kayaknya dia butuh psikiater tuh, rada-rada sableng hahaha.

    Ye kan, dipikir cuman dia yang risih follow orang, orang juga aslinya risih follow dia kali, hanya karena komitmen makanya saling follow.

    Follow loop sekarang memang sulit ya Mba, soalnya aplikasi unfollow udah sulit diakses, jadinya saya biasanya ngecek manual, dan itu makan waktu banget.

    Libur sebulan memang terbaik Mba, biar istrahat dan semangat lagi tahun depan :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. @mamidarrelldayyan ternyata di-unfollow-nya juga, Mbak. Makanya saya marah juga karena teman-teman baik saya yang sesama narablog ternyata di-unfollow. Para ibu rumah tangga yang gunakan Instagram sebagai hiburan semata sekaligus menambah pertemanan juga jadi korban padahal tidak punya ambisi apa pun.
      Ya, ampun, segitunya bermain media sosial dengan mempermainkan orang yang tidak bersalah. Mempermainkan saya yang katanya teman. Jangan sampai merasa diri lebih baik jadi ogah follow yang sesama peserta padahal saya sudah berusaha selektif.
      Pandangannya tentang media sosial itu sebenarnya ingin bagaimana? Kalau memang hanya ingin mengikuti akun tertentu saja sebaiknya jangan ikut acara follow loop karena memang ditujukan untuk beragam kalangan masyarakat sejauh kontennya aman dikonsumsi.
      Terima kasih sudah dukung saya, rasanya pengen ngemil kuaci sebaskom saking direpotkan dan dirugikan secara waktu dan fisik. Belum lagi saya harus hubungi beberapa teman yang telah dia unfollow. Ternyata korbannya bnayak. Grup rame lagi. 8 grup saling follow ditambah grup saling Twitter yang semula adem jadi kagetlah, hi hi.

      Seharusnya saya selesaikan naskah lain kemarin, malah dibikin kesal jadinya menulis ini sebagai penyaluran sekaligus pembelajaran. Sayang memang pada akun-akun ngartis itu. Media sosial telah mengubah pola pikir dan perilaku penggunanya.
      Saya sebagai admin dan pendiri Indonesia Saling Follow sungguh sangat butuh dukungan dari teman-teman yang komitmen agar kita tidak bergantung pada follow loop luar. Ada banyak follow loop lokal yang tumbang. Itu karena tidak mudah mengelolanya, bukan karena tidak mampu melainkan karena masih banyak penghobi drama yang hit and run atau follow for unfollow. Jadinya bikin bete kelas berat, ha ha.

      Hapus
    2. Ya ampuuunn, iya kah Mba? jarang buka akun itu hahaha.
      hahaha, sini Mba saya bantuin ngemil kuacinya, lama tuh habisnya kalau sebaskom hahaha.

      kayaknya juga semangat follow loop sekarang lagi turun ya Mba, akun lainnya juga mulai jarang ngadain.
      Yang setia cuman akun luar tuh, itupun makin ketat, tapi tetep aja ada yang hit and run gitu.

      Btw ada grup twitter juga ya.
      Keren ih.
      Saya rasanya pengen rendam waktu di minyak tanah Mba, biar waktu sehari molor jadi 48 jam, jadi kan saya bisa ngurus banyak hal hahahahaa

      Hapus
    3. Cek sendiri, Mbak. Saya geleng-geleng kepala melihat akun para teman yang masih polos nangkring di bagian pengikutnya. tidak tahu apa-apa telah kena libasan unfollow.
      Tanggapan mereka mungkin bakal bilang, males banget berurusan dengan akun itu, hi hi.
      Saya bikin acara saling Twitter bagi yang punya akun Twitter dan berminat. Sudah ada penjelasan di bawah poster DESEMBER LIBUR. Pakai 2 paket segaka, LENGKAP dan HEMAT, hi hi.
      Saling follow Twutter, lalu like dan retweet saja untuk paket hemat.
      Saling follow Twitter, lalu like, retweet ditambah komen.
      Retweet opsi pertama alias retweet saja. Komen juga terpisah di bawah status emunya akun agar bisa dihitung. Tapi ada saja yang gak baca aturan main dan hanya follow saja lalu merasa sudah selesai padahal yang lain like dan retweet. Aduh.
      Waktu yang kita miliki memang terbatas di dunia ini. Semoga saja segala lelah itu bisa terbayarkan. Semangat, Mbak. Setelah anak-anak besar semoga bisa punya waktu untuk diri sendiri lebih leluasa.
      Soal loop lokal, memang berat. Tidak semua peserta mau follow adminnya yang tidak harus balas follow karena sudah ngeluarin waktu dan tenaga. Akun macam itu tidak punya rasa empati. Habis manis sepah dibuang
      Kalau loop luar, susahnya tidak semua transparan tentang siapa yang jadi ghost, makanya serba salah. saya barangkali tak sengaja unfollow ghost juga karena tercampur dengan yang tidak follow padahal bukan peserta. Ingat, saya pernah harus bersihkan 2 ribuan akun nyampah.
      Sekarang juga masih harus bebersih akun yang unfollow saya dengan unfollow balik. Soalnya kalau dibiarkan lama bisa tercampur dengan akun admin dan beberapa ghost yang masih aman saya ikuti, takutnya salah bedain dan unfollow yang tidak seharusnya saya unfollow.

      Hapus
    4. Mba Rohyati masih pakai aplikasi cek unfollower kah?
      Saya nggak berani lagi Mba, setelah 2 kali di blokir IG gara-gara pakai aplikasi tersebut.

      Saya udah coba pakai yang lain, tapi tetep saja :)
      Makanya saya rada-rada kurang semangat ikutan follow loop, hanya mempertahankan 10K saja.

      Biasanya sampai 10500, kalau udah sampai 10200, ikut lagi di woman follow loop, itupun saya catat, dan setelah 3-4 hari sampai seminggu, saya cek lagi satu2, rempong sih.

      Mau nyuekin IG tapi lumayan loh Mba, kalau dapat job yang bagus, kadang feenya lebih gede dari fee blog.

      Kalau yang mamidarrelldayyan itu memang awalnya mau saya pisahkan untuk tema parenting saja, tapi butuh waktu juga buat dibangun hahaha.

      Meskipun demikian, saya masih lebih peduli ama blog, aslinya kan IG pendamping aja, meski kadang hasilnya juga menggiurkan hahaha.

      Oh ya, yang follow loop luar, sekarang saya cuman ikutan woman follow loop saja Mba, ghostnya pun kadang membingungkan memang, tapi biasanya saya tanya siapa aja ghostnya.

      Yang lainnya saya udah nggak follow lagi, termasuk ghost lainpun kayaknya udah kelibas hahahaha

      Hapus
    5. Dan saya juga baru beres2 ig...beberapa teman yg saya kenal juga unfollow..saya curiga melihat yg dia ikuti sedikit sementara yg mengikuti banyak

      Hapus
    6. Saya masih pakai aplikasi follower tracker karena efektif sebagai petunjuk data siapa saja yang main unfollow atau belum follow bacak atau follow dan jadi teman. Tapi biasanya saya unfollow lewat profil. Setelah cek, langsung klik tang menuju ke profil pemilik akun untuk balas unfollow. Biasanya cek ulang juga, ternyata aplikasi itu efekti dan akurat. Jadi kalau saya di-unfollow tinggal buka profil yang bersangkutan dan balas unfollow, ha ha. Sekalian blokir biasanya. Malas saja berurusan lagi.
      Saya tidak ikut Women Follow Loop atau loop lain lagi karena lebih sibuk dengan loop sendiri.
      Semangat, Mbak. Akun Instagram punya Mbak sudah menghasilkan banyak. Bisa bantu perekonomian keluarga. Kalau saya fokusnya pada blog dan Twitter karena beroleh job, hi hi.

      Hapus
  2. Orang-orang yang culas begini bikin saya sakit juga mbak. Culasnya bego lagi, kalau dia bisa unfollow, yang lain pasti juga bisa, bahkan lebih dahsyat lagi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, sebaiknya jangan mengulang lagi karena unfollow itu ada dosanya, loh. Jadi pengkhianat. Sudah bikin hati orang lain tersakiti, yang bersangkutan bisa kena penyakit hati juga.

      Hapus
  3. Gemes juga yah Mbak dengan akun-akun yang tujuannya ikut indonesia saling follow hanya agar followersnya bertambah namun tidak komitmen mengikuti aturan. Apalagi kalau followingnya juga masih sedikit gitu, coba kalau daftar mengikutinya kayak saya udah mencapai batas maksimal.Sudah dikasih kesempatan dua kali pula. Yang kayak gitu mah memang sebaiknya diblokir saja.

    Btw tetap semangat Mbak.
    Semoga setelah libur Indonesia Salinf Follow bisa aktif dengan aturan yang lebih tegas dan lebih baik lagi ke depannya sesuai tujuan didirakannya yang tidak hanya sekadar menambah followers namun juga pertemanan maupun jalinan silaturahmi sesama peserta.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, gemes banget, banyak yang marah dan kecewa. Disangkanya tinggal tekan tombol berhenti mengikuti maka urusan akan selesai.
      Kalimat di kolom komentar siap saling follow dan siap saling dukung yang sederhana itu adalah semacam janji. Jika memang tidak bisa berjanji dengan amanah sebaiknya jangan melibatkan diri

      Saya bersyukur masih banyak peserta yang baik dan amanah menjaga komitmen. Saya yang tidak terlalu peduli pada feed sendiri maupun lalu lalang status teman yang numpang lewat di beranda, tidak menganggap Instagram pentingm Bagi saya akun media sosial hanyalah penunjang pekerjaan karena lebih fokus pada blog.
      Media sosial ibarat pedang bermata dua, jika tidak digunakan dengan bijak bisa melukai orang kain dan berbalik melukai
      diri sendiri.
      Cara silaturahim yang baik menurut saya janganlah dibarengi dengan silat lidah yang disampaikan secara digital. Memaksakan kehendak demikian membuat orang lain hilang respek.
      Terima kasih sudah bantu jadi admin Indonesia Saling Follow. Semoga ke depannya kita tidak beroleh peserta ajaib.
      Apa gunanya followers jika tidak berteman. Fans hasil maksa yang nirfaedah.
      Saya senang sesama peserta Indonesia Saling Follow sering inisiatif saling like. Setidaknya ada interaksi positif.
      Individualisme dan ekslusivisme jangan sampai menjangkiti peserta follow loop mana pun. Semoga.
      Libur sebulan karena saya butuh istirahat banget, he he. Ternyata banyak yang kangen dan kehilangan. Padahal saya ingin teman-teman admin juga bisa merasakan istirahat dan kembali pada kehidupan semula tanpa harus mengurus peserta. Ponsel kita juga jangan sampai hang karena rentetan notifikasi setiap sesi acara.

      Hapus
    2. Suka banget dengan kalimat ini. "Media sosial ibarat pedang bermata dua, jika tidak digunakan dengan bijak bisa melukai orang kain dan berbalik melukai
      diri sendiri" benar banget, jadi memang kita harus bijak dalam menggunakan medsos. Termasuk ketika memutuskan untuk ikut ajang saling follow. Harus siap ikuti rules dan komitmen dong. Jangan setelah sesi ISF selesai eh malah langsung main unfollow. Itu namamya nggak komitmen dan nggak bakal dipercaya lagi oleh peserta lain.

      Hapus
    3. Betul, yang tidak komitmen bisa saja terlalu dangkal memperlakukan orang lain seakan mesin tak berperasaan karena unfollow.Padahal itu dalam komunitas yang sudah ada aturan jelas dan kesepalatan bersama.

      Hapus
  4. Emang nyebelin akun yg gak bisa ikut aturan acara saling follow sudah gitu malah unfollow massal, saya salut sama mba rohyati dan team yg baru yg masih konsisten mengurus dengan sukarela ISF ini, semangat ya mba :) maafkan daku yg tidak sanggup urus ISF ini ternyata berat juga urusin puluhan akun2 itu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ha ha, gak tahulah akan berapa jumlah yang diikutinya nanti sebagai sisa hasil unfollow. Saat ini banyak yang belum sadar telah di-unfollow, kalau orang-orang yang dia unfollow sadar bisa jadi mereka tidak respek pada karakter dan asalnya.
      Ya ampun, secara keseluruhan juga saya harus mempertimbangkan agar kalangan yang merasa diri bagian dari yang relijius jangan jadi peserta Indonesia Saling Follow saja karena bisa berdosa pada orang lain.
      Ironisnya teman-teman yang beragam itu bisa punya stigma buruk terhadap kalangan yang bersangkutan. Semacam ekslusif tetapi melupakan hubungan horisontal yang terjaga baik karena terlalu sibuk dengan "dunia" vertikalnya.
      Tidak apa-apa mundur dari keadminan karena memang berat. Selalu ada yang bikin drama dari puluhan peserta dalam grup. 1-2 saja sudah repot banget jika mereka bikin drama, apalagi jika yang bikin dramanya ternyata banyak pada setiap sesi.
      Makanya penalti diharapkan sebagai cara efektif agar peserta kooperatif dan sportif.

      Hapus
  5. :) :) :D :D
    Sebel emang kalau ada orang yang awalnya hobi JBJB (join bareng)2x. Eh di awal ngefollow kemudian meng-unfollow. Ni orang antara sok ngartis, sok seleb ama kurang ajar tu beda2 tipis.

    Kalau sampai keterlaluan, biasanya sih bisa aja kita spill siapa nama akun tsb di komunitas supaya kena blacklist. Kan katanya saling support.

    Kalo ada org yg follow for unfollow gini ya mending diblacklist. hahaha.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ha ha, beda tipis memang karena sekarang ini banyak yang terdistraksi mesin jadi bisa kehilangan sisi memanusiakan manusia.
      Akan masuk blacklist siapa saja yang tidak sportif karena komunitas adalah hasil kesepakatan bersama dengan aturannya yang harus ditaati anggota demi kenyamanan bersama.
      Sulirnya komunitas digital adalah tidak semua yang ikut memiliki itikad baik.

      Hapus
    2. Iya mba, gimanapun memang aturan main folow for follow itu musti ditegakkan dan tutup mata si A B C itu temen deket atau pun bukan.. Sportif adalah kuncinya.

      Hapus
  6. Wah keren kak membuat ISF mengurus puluhan akun euyy emang suka sebel sama yang follow terus di unfollow salahku apa ya wkwkwk soalnya ada juga aku biasa komen orang yang post di feed nya agak aneh pasti ku komen kenapa ga sekali2 post yang apa adanya tanpa editan gitu memang aie memang itu identitas konten dia tapi kalau cuma 1 post yang dia post yang apa adanya ga mengurangu identitas dia juga kan ya.di unfollow lah saya tapi saya memang ga ngecek siapa yang udah unfollow biarin aja lah wkwkwk. sukses terus ISF nya kak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ratusan peserta seriap sesinya, Kak. Pernah juga di bawah 100, hanya 90-an. Syukur alhamdulillah jika banyak peserta, sayangnya setiap sesi selalu saja ada drama yang membuat mereka kena penalti. 1 sesi jika telat posting atau lapor, 2 sesi jika trlat follow. Ditambah penalti lainnya untuk saling like dan komen Instagram maupoun Twitter.
      Soal unfollow karena kritik dan saran kita, yah, mau bagaimana lagi. Yang bersangkutan mungkin individualis banget. Tidak bilang terima kasih atas masukannya, langsung tekan tombol berhenti mengikuti.
      Terima kasih dukungan semangatnya. aamiin untuk Indonesia Saling Follow yang lebih baik.

      Hapus
  7. Emang geram terhadap orang yang unfollow dari hasil saling follow seperti ini, maunya apa sih ya? Mau jadi seleb ceritanya kali ya, seleb dengan menipu orang. Haduhhhh......itu baru satu ketauan, bagaimana yang ga ketauan ya....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yang gak ketahuan mungkin tidak peduli sejauh ounya tambahan follower gratisan dari hasil unfollow orang. Padahal akun yang di-unfollow itu masih aktif.
      Akun saya kalau di-unfollow terpaksalah balas unfollow. Biasanya cek ulang dan unfollow manual jadi tidak mengandalkan aplikasi untuk unfollow. Aplikasi kerap error alias galat.

      Hapus
  8. Oala.. kemana saja saya. Baru tahu mbak rohya ini si @palungjiwamu. Xixixi.. btw aku gak ikut sesi 10. apakah masih sama dengan yang sesi 7 or 8 kmrn orangnya mbak? kalau iya ngeselin banget orang yang sportif kayak itu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sesi 7 beda dengan sesi 10. Sekarang sesi 10 dan selanjutnya akan lebih gerak cepat. Tidak ada masa tunggu posting bagi yang belum posting karena itu mengganggu. Lagian sudah diberi waktu cukup lama dari malam sampai sore keesokan harinya agar bebas pilih posting jam berapa asal jangna lewat deadline.
      Peserta juga setelah tayangkan poster dan lapor dengan cara komen di bawah poster utaman di feed admin langsung bergerak follow secara bertahap pada yang komen juga dengan cara buka nama dan follow di profil mereka jika pasang poster.
      Bisa menghemat waktu dan tak usah tunggu akun admin utama follow lebih dulu secara lengkap.
      Palungjiwamu itu akun khusus agar bisa mengecek dan memantau peserta. Saya bikin akun untuk Palung meski anak itu sama sekali tidak peduli media sosial dan tidak punya akun Facebook. He he.
      Orang yang gak sportif itu memang ngeselin karena memperlakukan orang lain sesuka hatinya. Membawa stigma jelek juga. Bikin kita kapokberurusan denagnnya.

      Hapus
  9. Saya trauma dengan follow loop 😅 Jujur sampai sekarang belum kepikiran mau ikutan lagi karena banyak orang ajaib di dalamnya yang maunya dimengerti Tapi nggak mau menghargai yang lain :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah, akun yang unfollow massal untuk kedua kalinya itu seakan hanya ingin dimengerti saja tetapi tidak mau menghargai orang lain. Jadi bagaimana orang lain yang di-unfollow bisa menghargainya?
      Akun macam demikian ada banyak di muka bumi ini. AEgoisme atas keyakinannya saja agar tampak benar sesuai pencitraan padahal hal demikian tidak dibenarkan secara etika dan moral.
      Media sosial juga punya batasan. Kehidupan nyatanya mau dibawa ke dalam media sosial dalam bentuk egosentris?

      Lelahnya. Peserta ajaib itu bukan hanya di Indonesia Saling Follow saja, cuma saya sebagai admin dan pendiri jelas terganggu jika mereka menyusup di acara saling follow.

      Terima kasih sudah bantu Indonesia Saling Follow dengan desain pada foto pilihan yang Mbak Muyass berikan. Foto itu adalah sesuatu yang membuat kita jadi punya ciri khas.

      Hapus
  10. Kayaknya sesekali harus ikutan follow loop neh, biar bisa ngerasain serunya, hehehe. Hanya emang harus komitment dong ya ... lagian medsos yang kita gunakan juga gratis ini ya ...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ikutan, Pak. Seru, kok meski rada ribet karena ada kontrolnya. Asal komitmen saja dan sabar jika ada akun ajaib mendadak bikin drama.
      Media sosial adalah sarana gratis untukbersosialisasai.

      Hapus
  11. Banyak juga si kejadian seperti itu kak. Si pelaku biasanya hanya ingin enaknya aja kalau seperti itu. Mungkin pada berpikiran, kalau jumlah pengikut lebih besar daripada yang diikuti bisa mereka manfaatkan untuk mencari keuntungan saja.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Itulah prinsip kemaruk jika ikut follow loop hanya agar bisa unfollow orang yang mengikutinya. Seakan kimlah banyak itu penting banget meski didapat dengan cara tak terpuji.
      Beroleh keuntungan degan jalan merugikan itu bisa tak berkah.

      Hapus
  12. aiiiih jahat ituuuu
    padahal kalau ikutan follow for follow ya harus komitmen untuk follow teruuus.

    kalau aku sekarang followers bukan prioritas lagi, soalnya udah lebih dari 2000 (standar aku sih). Inshaa Allah setelah ini akan 3000.
    yang jadi prioritasku sekarang adalah komentar.
    percuma sih kalo followers banyak tapi engagement dikit. makanya aku mencoba meraih perhatian dengan saling komen dan berkunjung balik.
    apalagi nanti fitur jumlah like dihapus. yang dijadikan pertimbangan ya jumlah komentar yg berkualitas

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, tuh. Tega amat gitu pada orang banyak. Seakan dirinya yang paling hebat. Mengecewakan adalah hal terhebat yang barangkali bisa dia lakukan dalam pandangan orang lain setelah berbuat curang.
      Setuju banget untuk naikkan engagement dengan saking komentar. Saya kadang ikut Instagram Walking di WAG punya kak asti. Sejauh ini sangat membantu jika saya butuh komen banyak di posting-an untuk menaikkan ER (engagement rate) Instagram.
      Saya juga dulunya ingin 2000 tapi setelah ada pemberitahuan bahwa job blog tertentu butuh follower instagram sampai 5 ribuan, apa boleh buat harus saya lanjutkan.Setidaknya sampai 5 ribuan. kalau 10 ribuan mah berat, lagian lebih baik fokus pada blog, he he.

      Hapus
  13. Mbak Rohyati,, kpn ada lagi f2f ISFnya, soalnya lumayan banget kan nambahnya. Tetap semangat ya pengelola ISF. Yakinlah kl memfasilitasi org² mendptan kebaikan, insyaallah mbak dkk memperolah faedah yg berlipat ganda..aamiin

    BalasHapus
    Balasan
    1. Awal bulan Januari pendaftaran insya Allah dibuka pada Senin pekan pertama, akan kami umumkan di feed, semoga tidak ketinggalan.
      Terima kasih sudah dukung Indonesia Saling Follow dan teman-teman peserta lain.
      Semoga Allah melimpahi kita dengan kebaikan. Aamiin.

      Hapus
  14. mbak....aku mo ikutan ya..kmrn telat edisi akhir november. Kalau buka lagi aku mo ikutan hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Silakan, Mbak. Dengan senang hati akan kami terima. Semoga nanti awal Januari tidak telat lagi. Terima kasih.

      Hapus
  15. iya seperti yang aku critain di IG kemare.Aku ikutan follow loop gitu bela - belain follow seratusan eh yang folbek gak nyampe 50. Aku tunggu seminggu gak folbek juga ya akhirnya disapun satu persatu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Di Indonesia Saling Follow sistemnya ada penalti agar peserta betul-betul ikuti aturan main, tidak boleh telat follow, kalau telat kena hukuman, kalau tetap tidak menanggapi, ya terpaksa diumumkan di grup untuk dipersilakan di-unfollow oleh yang tidak dia follow.
      Bagaimanapun, sistem follw loop ada aturannya agar tepat waktu, sayang jika ada yang abaikan aturan main dan adminnya lonngar.
      Ngeselin juga jika ada yang gitu dalam follow loop, buang waktu orang lain saja. Mubazir banget hidupnya.

      Hapus
  16. Memang mereka yang doyan unfol setelah difollow atau folback seperti punya kejiwaan yang tidak stabil. Herannya, kok niat banget dan punya banyak waktu ..buat unfol setelah difollow baik-baik.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Gak paham deh, wajtu unfollow massal pertama dia ngsih alasan karena dulu anaknya malu diledek teman-teman bahwa ayahnya mengikuti banyak akun perempuan. Tapi ngomong A ke saya kok malah ngomong B ke peserta lain yang menegurnya. Padahal yang bersangkutan itu penulis, guru, anggota Forum Lingkar Pena (FLP) pula.

      Hapus
  17. Aku pernah ikut juga namun beda akun deh.Kita sudah semangat 45 follow semua yang ada di list follow tapi ga difolback. Sekalinya difolback, esoknya di unfol. Sedih pokoknya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Akun looop mana, sih? Saya juga bisa merasakan hal gitu karena dulu waktu masih jadi peserta rajin follow peserta lain, nyatanya tidak dibalas atau malah ada yang unfllow. Kapok.

      Hapus
  18. Sama mbak. Akupun juga kesel juga kalau ada yang unfollow. Padahal sama sama pakai loops untuk saling support dalam menambah followers tp malah di unfollow dan belaga sok artis 😢

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ha ha, sok ngartis memang ngeselin. Hobi bikin drama artistik degan membuat orang lain gak respek pada tingkahnya.

      Hapus
  19. Artikel yang saya rasa masih langka topiknya. Orang awam masih banyak kegiatan follow unfollow hanya kegiatan receh. Ternyata tidak sesederhana itu. Apalagi kalau sudah masuk komunitas, ada komitmen dan aturan yang disepakati bersama. Silaturahim zaman now tidak hanya di dunia nyata, tapi juga di dunia maya. Banyak orang tidak sadar dan berapa banyak kasus hukum di dunia nyata bermula dari tulisan dan komen di medsos. Saya kira menarik dibahas dari sudut pandang psikologi, agama, dan moral... Harus ada sanksi jera buat si oknum tsb. Bukan diblokir para peserta, tapi serang bareng2 dengan komen2 seperti kerjaannya haters hehe.. Kalau ingin lebih ekstrem (saking gemesnya) rekrut cracker (hacker jahat) untuk ngerjain akun tsb, tapi kan itu kurang etis hehe.. Nice info

    BalasHapus
  20. Ikutan kesel bacanya. Kalau ga mau follow ya ga usah ikut acaranya gitu. Pake bawa2 label diri ihhh sebeeeeellll

    Blokir keras, Mba. Jangan boleh ikut lagi huhuhuhu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Gak paham ada orang lain kerja keras. Dari memeriksa peserta, mencatatnya, memasukkan ke dalam grup, meneriksa apakah posting untuk sekalian follow, memeriksa apakah sudah follow seluruh peserta dengan menampung laporan dari peserta lain. Menyita waktu banget.
      Yang ada setelah berupaya menjadi orang baik dengan memberi kesempatan kedua, malah ngulang lagi.
      Makanya saya tak paham apa maunya dan tak mau berurusan lagi dengan yang bersangkutan. Sudah banyak waktu saya tersita untuk meladeni orang kayak gitu.
      Silaturahim mestinya dijaga dengan cara yang baik meski cuma lewat media sosial. Apakah yakin masih bersilaturahim jika menyakiti pihak lain?
      Sudah saya blokir, Mbak. Jangan sampai ngulang lagi lalu ngeles lagi. Saya ini sudah punya kesibukan untuk urus urusan keluarga sendiri dan tak mau berurusan dengan orang yang buang energi.
      Kasihan teman-teman kita ini.

      Hapus
  21. Saya pun juga sering mengalami kejadian serupa.
    Sama-sama ikutan salah satu sesi follow loop, tetapi beberapa hari kemudian pengikut saya berkurang.
    Usut punya usut setelah dicek ternyata saya di Unfollow peserta lain.
    Duhh pengen marah tapi nggak kenal.
    Gimana gitu.
    Tapi next saya inget nama akun tersebut dan melakukan hal yang sama yaitu unfollow juga.
    Biar yang punya akun tersebut berfikir kalau ingin menambah follower itu nggak mudaj

    BalasHapus
    Balasan
    1. koq kita senasib sih? tiap hari ada yg follow twitter saya tapi jumlah follower tetep ga nambah huhuhu

      Hapus
    2. Itulah mereka yang curang terbiasa main api gitu. Gak peduli perasaan orang lain karena terlalu egosentris.
      Apa yang Kak Elva alami juga dialami oleh saya waktu sering ikut loop lain.

      Hapus
  22. Ya kalau ga mau saling follow sih sebenarnya nggak papa, asal jangan ikutan program saling follow kan ya. Ciptain kontek organik, caption menarik dan bernahai strategi lainnha biar dilirik. Kalau sudah janji saling follow terus unfollow itu namanya bajingan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya kalau sudah dalam komunitas jangan senaknya. Merepotkan saja.

      Hapus
  23. Saya bisa bayangkan betapa rempong menjadi admin komunitas ini. Hehehe. Tetap semangat mba. Yg nanya aturan haruz ditegakkan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya rempong banget untuk mengumpulkan orang-orang yang saling membutukan itu, ada saja dramanya jika berurusan dengan yang tidak kooperatif padahal butuh dukungan orang lain. Terima kasih sudah menyemangati.

      Hapus
  24. Saya juga sering dirugikan sama unfollow ini.. kalau di ig ga berasa.. yg terasa di twitter... perasaan kemarin ngikutin banyak orang dan diikutin juga...tapi cek minggu depan kenapa beberapa unfollow ya... sempat nanya juga..kok unfoll kk..masa sich jawabnya... di follow lagi.. etapi 2-3 hari di unfoll lagi... lelah juga sayah ..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Di Twitter juga modus folow for unfollow banyak yang gitu. Karena target saya sudah tercapai 1 ribuan jadi lebih selektif terima follow. Gak mau dibikin lelah padahal sudah kerja keras dan enggan dipermainkan lagi.

      Hapus
  25. Aku keseel ikut gituan, Mbaak. Efektif sih naikin follower tapi attitude pesertanya suka malesin, haha. Sampai sekarang juga banyak yang udah unfol2 dan dan langsung aku unfol balik. Kadang juga ada yang masih waktunya loop, udah gak folbek. Cuma kalo butuh target follower emang mau gak mau ikutan loop apalah itu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya, itulah mereka. Jika menyangkut attitude di ruang publik digital, bisa seenaknya karena tak perlu setor badan, paling setor nama saja. Sayagnya ada yang bablas kehilangan muka karena tidak punya rasa malu dan etika pergaulan sosial.

      Hapus
  26. Sebagai orang yang kerja di dunia sosial media emang fokus utamanya kita gak bole baper.. Aku skrng udah bodo amat orang mau follow atau unfollow capek soalnya kalau dipikirin

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tapi posisi saya sebagai admin dan pendiri Indonsia Saling Follow jelas baper terhadap peserta nakal karena mikirin peserta baik lainnya yang tak tahu apa-apa.

      Hapus
  27. Temenku pada ikut follow loop gini makanya gollowersnya udah pada banyak hehe. Saya sendiri belum ikutan sih soale takut ga ada waktu dan kurang amanah juga hehe.

    BalasHapus
    Balasan
    1. He he, untuk ikutan memang harus siap komitmen agar bisa jaga amanah.

      Hapus
  28. Saya tuh termasuk cuek masalah follow unfollow. Klo km unfoll aku pdhal aku follow km dan aku gatau yaudah, pikirku kamu licik. Udah gtu aja. Kamu disini bukan lagi nyebut embakk yaaa. Hihi

    Ku follow balik. Aku males sewot sama org2 yg begituan mbak.

    Tapi aku salut ada org2 kayak mbak yang emang cocok bgt jadi admin follow loop karena kritis dan suka mengingatkan. Keraass, tegaaasa, admin follow loop emang harus gtu. Sampe aku kadang mikir wah kuar biasa sekali effort nya admin ini demi kemajuan akun kita bersama...

    Dan lagi aku suka sistem follow loop yang mbak bikin.

    Pasti aku mau ikutan terusss mbak

    Salam sayanggg

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salam sayang, terima kasih sudah dukung dengan ngasih semangat. Yah, masalah follow for unfollow dalam follow loop tidak bisa dibenarkan karena menyangkut kerja orang lain juga demi kebaikan bersama.
      Sebebarbya Indonesia Saling Follow dari sesi 1 sampai 10 selalu berganti sistemnya dalam hal waktu. Ingin memberi waktu lebih leluasa agar tidak ada yang kena penalti, tetap saja ada yang kena penalti. Rupanya memang tak niar follow dengan baik sebagiannya. Kalau yang sebagian lagi kena penalti karena polos saja dan masih bisa dimaafkan.
      Sekarang saya ubah lagi. :ebih dipercepat waktunya nerikut sanksi jika melanggar juga sudah dijelaskan di feed.
      Semoga Indonesia Saling Follow bisa berkembang sebagai penghubung banyak pengguna Instagram, yang membutuhkan.

      Hapus
  29. Wah aku gak nyangka lho mbak, dramanya segitunya ya. Tapi gak heran juga sih, wong ikutan WAG untuk IW dan BW yang cuma segelintir aja masih ada aja yang gak tuntas hehe. Memang perlu dipertanyakan paham gak sih makna komitmen! Sungguh aku kagum dengan kesabaran para admin.

    Semoga setelah break, baru terasa saling membutuhkan ya, jadi mulai lagi dengan semangat yg baru!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yah, begitulah. Drama ada di mana-mana. Soal komitmen mungkin cara meresapnya berbeda-beda bagi orang lain. Padahal tidak baik jika tidak menuntaskan kewajiban saat sudah beroleh haknya, nanti memang bisa terbawa dalam alam bawa sadar untuk selalu demikian pada orang lain secara nyata.

      Hapus
  30. Asli orang kaya gitu nyebelin banget ya mbak. Aku juga harus mulai selektif lagi deh itu kalo ada yang unfollow better kita unfol balik. Rugi amat kita follow dia 🤓

    BalasHapus
  31. Jadi pengen ikutan nih pasti seru ya..tapi kalo banyak yg curang jadi ga bersemangat..tp salut deh sama founder dan admin Indonesia saling follow..keren banget..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ayo iikutan, tidak muda cari orang yang janjian mau saling follow secara komitmem. Follow orang lain yang secara bebas juga belum tentu dapat tanggapan, bikin capek, hi hi.

      Hapus
  32. Saya langsung cek akun Syukur itu, Mbak Rohyati. dan ternyata, pengikutnya 1246, sedangkan dia hanya mengikuti 9 orang. Postingan juga hanya 5 biji hahaha.

    Parahnya lagi, kok saya masih mengikuti dia. Jadi saya pun sudah diunfollow wwkwkwk.

    Sebaiknya, tidak ada kesempatan kedua, Mbak Rohyati. Begitu melanggar, langsung blacklist. Orang seperti syukur ini, juga lainnya, tidak ada niatan untuk saling berteman. Tapi inginnya eksis sendiri. Apalagi adanya "doktrin-doktrin" yang sebenarnya kadang lebay seputar bersosial emdia.

    Terus semangat, Mbak Rohyati. Saya baru sekali ikut yaitu sesi 10. dan saya tidak sabar mau ikutan lagi hehehe.

    BalasHapus
  33. untuk akun utama, alhamdulillah target 10K udah tercapai, Mba. Tapi memang ngeselin kalo ada orang yang maunya difollow tapi gak mau follcak, apalagi yang udah follow kemudian unfollow. Biasanya seperti itu saya langsung unfollow juga, Mba :(

    BalasHapus
  34. Wah senang banget mbak bisa mendirikan sebuah usaha yang non materi gini dan bisa mendatangkan folower dan kebaikan bagi sesama pelaku digital. Saat disayangkan kalau ada orang yang ngambil keuntungan. Saya sendiri kalau ada yang unfolow saya langsung blokir mbak hehe.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alamdulillah, senang tetapi ada saja yang bisa bikin tidak senang sebagaimana risiko pekerjaan.
      Yah, soal blokir, terpaksa dilakukan karena kita tidak ingn di-follow lagi oleh orang yang unfollow, hi hi.

      Hapus
  35. Saya termasuk yang jarang mengecek apakah diunfollow atau tidak. Nah,admin indonesia saling follow ini rajin info ke peserta siapa yang nakal dalam follow loop. Thanks ya kak, admin ISF memang top

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama Mba Sitaaaa, aku pun termasuk yg masa bodoh soal beginian. Kekeke. Tapi kalo sempat tahu, ya sakit hati banget emang.

      Hapus
    2. Penting bagi kami untuk menginformasikan tentang siapa yang unfollow karena bisa jadi peserta lain ada yang menjadi korban.
      Prinsip Indonesia Saling Follow sebagai komunitas yang nyaman dan aman bagi sesama itu penting banget.

      Hapus
  36. waduh kebanyakan orang emang kayak gitu mba, kita sebagai user harus selektif dalam memilih. Biasanya jika ingin mengikuti hal seperti itu kita harus melihat dlu bagaimana sistem kerja nya, dan berapa banyak yang mengikuti hal tersebut

    BalasHapus
  37. saya pribadi beberapa kali ikutan follow loop, tapi abis itu nggak ikutan lagi dan karena nggak sering posting sesuatu di instagram.
    saya beberapa kali iseng ngecek dan ternyata memang ada beberapa akun yang nakal dan unfollow akun saya. Ya udah lah ya, saya unfollow balik aja.

    BalasHapus
  38. Aku masih belum paham banget tentang follow-followan ini, hehehe.
    Ada beberapa yg kayanya unfoll juga dan nggak folbek.
    Aku masih pengin nambah follower, tapi kayanya mau ilangin yg unfoll dulu deh.
    Makasih sharenya mba, ada yang nulis detail gini manfaat banget.

    BalasHapus
  39. Saya pernah mendapat kesempatan buat ikutan ini tapi akhirnya karena pas banget sama jam tugas akhirnya saya mundur. Nah untuk yang biasanya follow duluan terus unfoll tuh, emang gak baik banget sih. Kecuali yang di unfoll itu akun jualan atau segala macem. Tapi kalau akun sesama kan juga kurang etis sih menurutku.

    BalasHapus
  40. Beberapa kali melihat postingan Indonesia Saling Follow. Saya pikir apa ini dan bagaimana. Ternyata njenengan pendirinya.
    Keren, lho, mau kerja keras untuk teman lain seperti itu. Saya baca lengkap dengan perasan sedih karena ada saja orang yang tidak amanah. Mereka tak tahu repotnya mengurus hal semacam ini.
    Jujur, ikut kesal.

    Mungkin, kalau Januari buka lagi, saya ingin ikut.

    BalasHapus
  41. Hahaha capek jiwa jadi admin ya mbak. Begitulah soalnya kecenderungan manusia ada yang mau untungnya aja. Tapi moga kita bukan bagian dari itu yang suka follow unfol cuma krn pengen followingnya dikit :D

    BalasHapus
  42. Masalah follow unfolo di followloop itu ngeselin bgt.
    Kenapa juga gak ikut yg berbayar gitu jd gak ribet folo2in orang

    BalasHapus
  43. Saya belum pernah ikut follow loop manapun. Tetapi, oknum yang seperti itu kayaknya di mana-mana ada, ya. Pengennya menungtungkan diri sendiri :)

    BalasHapus
  44. Udah lama banget gak ikutan follow loop gini. Kalaupun ikutan, seringnya ikut yang luar Indonesia. Pernah ikut yang Indonesia sekali, Alhamdulillah hasilnya memuaskan.

    Yang luar Indonesia, setelah lama dan saya cek, ternyata banyak juga yang unfollow. Kalau mereka unfollow saya, ya udah sih saya unfollow juga -_-"

    BalasHapus
  45. Ada aja yang manfaatin momen begini ya. Padahal admin udah kerja keras eh malah mereka ngikut lalu unfollow

    BalasHapus
  46. Salut pada Mbak Rohyati dan teman-teman admin yang telah mendedikasikan diri untuk kegiatan Indonesia Saling Follow. Follow Loop yang unik dan mengedepankan silaturahmi. Semoga apa yang sudah dijalankan berkah ya Mbak...
    Dan buat yang nakal main unfollow, ya begitulah orang pasti ada yang hobi nge-drama, sukanya nyusahin orang, dia bahagia jika orang menderita. Ya udah lempar aja dah jauh-jauh ...

    BalasHapus
  47. Itu akun si mirhan jahat banget. Baru beberapa waktu lalu inbox saya, minta difolbek, udah saya folbek, lha baca ini langsung saya cek lagi, follower dia 1200+, followingnya cuma 4. Astaghfirullah, langsung unfollow lagi dah. Jahat bener.

    Yang lain kudu dicek juga ini.

    BalasHapus
  48. Biasanya emang akunt para abg memang gitu suka di unfollow. Ya kalau gitu tidak usah ikutan aja atau minta follow loop

    BalasHapus
  49. Asli emang nyebelin banget deh mbak kalau ada yang kayak gitu. Kalau sudah komit saling follow harusnya ya amanah kan ya. Apalagi itu ada di sebuah forum yang anggotanya juga tidak sedikit.

    Pernah ada juga tuh akun traveler yang sukanya follow trs unfol bolak balik sampe temen- temen pada hapal. Jadi ga respek

    BalasHapus
  50. Aku belum pernah ikutan..pengen nyoba sih tapi hrs lagi senggang ya kayaknya.. Aku jg sebel sama yg suka indomie. Tp aku juga pernah bbrp nge unfol krn ternyata akun online jualan bra yg kalo angin isinya juga..heu..

    BalasHapus
  51. Semuanya memang ada plus minus untuk mengikuti kegiatan seperti ini. Smoga saja makin banyak teman kita peroleh dan juga menambah tali silaturahmi

    BalasHapus
  52. saya cari tahu beberapa akun buat follow lopp gini, tapi ternyata sistemnya beda2 ya mbak,,,

    aku merasa nyaman loh sama sistem punya mbak itu

    BalasHapus
  53. Saya salut dg kegiatan saling follow ini, kadang pengen ikut acara saling follow tapi takut tidak konsisten. Lebih baik saya tidak ikut. Semoga kegiatan ini berlanjut dan saling amanah ya mbak.

    BalasHapus
  54. Aku masih belum sanggu ikut follow loop ini soale kerjaan masih banyak belum lagi ngurus anak sama rumah huhu. Takut ga bisa komitmen aja sih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yah, untuk Indonesia Saling Follow sebenarnya waktu lebih fleksibel karena dibuat berbeda dengan loop lain. Dari posting poster sampai saling dollow sekarang sampai 3 hari saja.

      Hapus
  55. Miris sama akun begitu mbak. Emosi banget harusnya saling support malah seenaknya ya. Sabar mbk semoga akun yang kayak gitu di lenyapkan saja. Btw aku mau ikutan dong mbak

    BalasHapus
  56. Saya juga sempet heran waktu akun bapak itu unfollow peserta loop untuk kedua kalinya. Bukankah si bapak sempat minta maaf dan mau ikut saling follow lagi.

    Ternyata bapak itu malah unfollow lagi ya...capeek deh!

    Btw terima kasih banyak sudah mau direpotin jadi admin ya, Mbak. Semoga lelahnya menjadi berkah

    BalasHapus
  57. Luar biasa nih kerja keras para admin follow loop gitu. Saya sendiri belum berani ikutan proyek begini mba, padahal ya pengin dapet tambahan follower hihiii..
    Nah kalau yang hobi unfol setelah difollow gitu emang nyebelin sih. Kayak nggak menghargai orang lain yang sudah ngefollow dia ya. Itu lagi yang pake alesan macem-macem, yang dilarang keluarga lah. Nah, kenapa dulu pake ikutan follow loop segala ya.

    BalasHapus
  58. Wah tega banget ya mba yang hobi unfollow itu setelah difollow sekian banyak orang. Apapun alasannya tetap aja nyebelin lah.

    BalasHapus
  59. Bacanya jadi ikut gemes. Makanya aku malas ikut loop loop atau nekat beli demi ningkatin follower. Bismillah aja rezeki ga ketuker ☺️

    BalasHapus
    Balasan
    1. Biasanya yang niat beli follower buat marketing usaha dia si..

      Hapus
  60. Kayaknya kok ribet banget ya, Mbak? Saya dulu pernah ikut mekanisme fff / follow for follow dengan sesama akun bisnis saat saya masih pegang bisnis fashion. Itu lebih gampang rulesnya heehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau dalam lingkaran yang memang simpel dalam busnis online, sepertinya konsep follow for follow gak ribet, tapi bagaimana jika ke depannya tidak komitmen? Itu sama saja dengan buang waktu.
      Peserta Indonesia Saling Follow itu beragam, jadi ada banyak tantangan karena tidak mau berurusan dengan akun hit and run.

      Hapus
  61. Aku kebetulan ikut loop loopan yg punya org luar indonesia. Tipsnya ikuti aturan aja, udh gak pke ribet

    BalasHapus
  62. jadi tercerahkan tentang dunia media sosial terutama di instagram, boleh lah ikutan kegiatannya di bulan januari mendatang. semoga silaturahmi dengan saling follow tetap terjaga selama akun aktif.

    BalasHapus
  63. Aku gemes sendiri masa bacanya kak, kenapa ga kompak di unfollow juga aja, hehehe... Aku sendiri belum pernah ikutan follow loop kaya gini sih, tapi liat ada yang ga komit begini jadi ikut gemes aja

    BalasHapus
  64. Pertama pasang IG thn 2012 tuh hanya sebagai arsip foto aku habis darimana dan ikut kegiatan apa. Jadi engga terlalu gimana dng like, follow dll. Saya pun follow, like, komen yg memang contentnya bagus. Maaf, saya belum ikut ISF. Belum mengerti dan takut menambah lingkaran baru dumay. Aku bisa² semakin gadgetan nih...

    BalasHapus
  65. Aku salut sama Mba Rohyati karena punya inisiatif sampai berkomitmen sebegitunya di Indonesia Saling Follow. Mana para admin juga bantu check satu-satu gitu. Effort yang luar biasa sekali.

    Memang sih ngeselin ya untuk akun-akun yang ikutan follow-followan, tapi kemudian unfollow. Tidak fair banget. Padahal sesama pegiat sosial media kayak kita ya sama lah butuh follower juga.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama mbak aku juga salut bgt. Klo aku yang jadi adminnya hisa bisa darah tinggi diusia muda aku mbakk hihi

      Hapus
    2. Ha ha ha, mulanya saya juga sewot, tetepi setelah berbulan-bulan berurusan dengan peserta ajaib, saya coba sabar. Cuma untuk urusan unfollow jelas itu di luar batas kesabaran.

      Hapus
  66. Luarbiasa terjadi keriweuhannya. Istirahat dulu saja biar bisa tenang

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, ke-riweuhan-nya justru terjadi sebelum kami berniat meliburkan diri di bulan Desember. gak paham juga dengan orang itu, he he,

      Hapus
  67. Hmm kalau aku seringnya ngelus dada karena sifollow ga follback
    Beberapa nggak saya laporin karena atas dasar teman tapi ternyata disalahgunakan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Penyakit x yaa yg tipe cm mau difollow tp ga mau folback
      Kali dikiranya dia itu ertong yak, wkwkw ga wajib folbel.

      Hapus
  68. Nyebelin banget mba emang kalo ada yang suka gak fair kaya gt ya. Pdhl kan kita ikutan komunitas gt biar simbiosis mutualisme saling follow. Block aja orang kaya gitu.

    BalasHapus
  69. Aku belum pernah ikutan apa udah ya soalnya aku ngerti caranya sie wkwkwk biasanya kalau follow ya dari group aja sie temenku tuh ikutan follower dia udah melebihi aku sekarang padahal updatean IG ga ada blognya oun tak terisi hahah salut aku hanya banyakin follower

    BalasHapus
    Balasan
    1. Main follow loop jika terlalu bersemangat bikin hal yang diprioritaskan seakan terbengkalai karena fokus dulu pada follower Instagram. Yah gitulah. Saya juga dulu pernah tetapi karena sibuk cari follower dan harus ikut yang ternyata beda zona wakyu, bikin lelah saja.

      Hapus
  70. Jangankan lewat follow loop ya mbak, lewat follow biasa aja suka kzl aku kalau beberapa jam kemudian atau besoknya diunfollow. Harusnya kalau udh setuju ikutan enggak boleh gitu ya huhuhu

    BalasHapus
    Balasan
    1. nah ini hahaha aku juga blm pernah ikut follow loop tapi klo ada yg follow aku lalu aku folback dan abis di folback dia unfollow aku... itu kesel sih!! autoblock deh orang begitu

      Hapus
    2. Ya, balas unfollow lalu blokir lebih baik gitu agar yang bersangkutan tak mengulangi lagi pada kita.

      Hapus
  71. Kalau aku, oke follow for follow, asal memang dengan niatan berteman. kalau cuma jadi penambah angka, ga ada interaksi sama sekali, lebih baik aku nggak ikut

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mungkin untuk interaksi itu tidak mudah jika follower banyak sekali. Saya juga hanya berinteraksi secara sukarela pada yang memang tidak pelit interaksi.
      Ada prosesnya dalam interaksi pengguna media sosial. Seperti saling kunjung balik.

      Hapus
  72. Bener bgt nih kada dia yang minta follow eeh beberapa lama kemudian si doi yang unfollow kita. Suka ngeregetan tapi ydh lah gak di ambil pusing

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ha ha ha, geregetan pisan karena berpikir dirimya tidak akan ketahuan jika unfollow. Padahal saya kalau digitulan tinggal unfollow balik plus blokir.

      Hapus
  73. Ikutan follow loop bantu banget aku dapat followers, tapi kadang follow yang banyak juga gak mempengaruh engagement, beberapa kali ikut yg follow nunggu kita follow duluan, baru di follow balik.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sebenarnya untuk menaikkan engagement harus pakai cara lain beripa interaksi saling komentar.
      Soal menunggu di-follow dulu, yah, gitulah seakan tidak percayaan. Yang penting jangan unfollow akun yang sebelumnya follow saja. Memusingkan yang di-unfollow, maunya apa. Apalagi jika dilakukan berulang. He he.

      Hapus
  74. wah aku udah lama ga ikutan mba tolong colekin lagi kalau ada hahaha tapi ya males juga kalau ada yang begitu alasan keluarga lah memangnya main medsos ya gimana sih? jadi ikutan kesal wkwkw

    BalasHapus
    Balasan
    1. Siap, insya Allaj jika pendaftaran sudah dibuka akan dicolek seperti biasa lewat WA, he he.
      Iya, yang main alasan itu seakan kurang punya komitmen saja. Bukankah jika kendak ikut atau lakukan sesuatu harus betul-betul dipertimbangkan dan jangan sampai merugikan orang lain.

      Hapus
  75. Saya baru tahu kalau batas mengikuti (follow) akun itu 7500 akun. Saya pernah punya pengalaman juga, ada yang follow akun saya, terus saya belum folbek. Dia semangat like postingan saya. Setelah beberapa saya folbek, tapi setelah itu dia unfol saya. Oh, dunia medsos memang banyak warnanya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya tahunya dari Teh Shireishou yang penulis soal batasan mengikuti.
      Soal modus akun yang follow for unfollow, bahkan ada yang DM minta folbek sambil memperkenalkan diri. Setelah diterima malah di-unfollow. Ya, sudah. Balas unfollow saja.
      Menurut saya orang yang rajin hubungi orang lain untuk minta folbek lalu di-unfollow itu mubazir banget caranya.

      Hapus
  76. Saya belum pernah ikutan follow loop ini
    Butuh konsisten tinggi memang kalau ikutan ya
    Geleng-geleng kepala saya lihat ada akun-akun culas kayak gitu
    Maunya dapat follower banyak tapi gak mau follow
    Sok ngartis banget ih
    Geregetan aku

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, butuh konsistensi karena cari follower itu tidak mudah. Coba kalau dilakukan sendiri tanpa bantuan penghubung akan sulit dan makan waktu karena yang di-follow bisa saja tidak tahu atau tidak merasa harus balas follow.

      Hapus
  77. Awalnya aku semangat banget ikut grup follow loop, mba.
    Bahkan sampai lintas negara.
    Demi apa coba :)

    Ternyata banyak yang unfollow atau bahkan tidak follow sama sekali.
    Kini aku cuma ikuti yang mba dan teman asuh saja.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Buang waktu banget kalau kita ikut loop yang pesertanya gak komitmen. Sampai lintas negara gitu sungguh melelahkan saja. Kita luangkan waktu untuk ikut acara juga dengan harapan, eh, malah dicurangi. Yah, sudah. Good bye pada yang curang itu karena cuma merusak engagement rate orang lain saja.

      Hapus
  78. Salut mbak untuk bisa ngurusin follow loop, saya yg cuma peserta aja puyeng... hehehe... Follow loop yg luar negeri juga banyak tuh yg gak sportif.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ha ha, pengalaman yang sama rupanya. Saya kerap di-unfollow oleh peserta loop bule atau mereka ada yang licik gak balas follow sampai bikin malas saja.

      Hapus
  79. Aku sekarang istirahat dulu nggak ikut follow loop. Takut nggak kepegang. Apalagi pernah keblokir gak bisa follow gegara udah 7500.ntar klo dah longgar ikutan lagi. Eh, tapi aku Terima kasih banget lho sama admin, gegara loop jadi banyak teman dari mana2. Sukses terus dah pokoknya. Semoga admin tetep sehat biar bisa kawal loop

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah, senang bahwa upaya kami para admin bisa membantu banyak peserta untuk beroleh teman-teman bari secara mudah dan janjian meski untuk mewujudkan itu bagi para admin harus kerja keras.

      Hapus
  80. Padahal kalau unfollow massal bahaya. Bisa kena ban IG. Dikira akun bot.
    Wah Baru tahu juga kalau @einidshandy juga jadi akun Indonesia saling follow. Dulu teman Di English club ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Akun itu sudah dapat hadiah banned Instagram karena unfollow ratusan peserta dalam waktu dekat. Anggap sepadan sebagai hadiah kala umfollow massal untuk pertama kalinya.
      Sekarang dia follow lagi sampai 300-an orang setelah unfollow massal hingga hanya sisa 4. Bikin orang lain gagal paham maunya apa? Plin-plan. Gak usah punya akun saja agar total.

      Hapus
  81. ga kebayang gimana riweuhnya ngontrol pesetra segitu banyak mbak, tapi tetap bisa ketahuan ya siapa yang melakukan unfollwo. saya bela2in ngecek 2 akun yang lakukan unfollow diatas, yang remaja ini sih gaje, labil. memang pantas di blacklist

    BalasHapus
    Balasan
    1. Justru yang bikin riweuh adalah saat deadline saling follow usai karena ada saja yang melaporkan belum dibalas follow. Duh, lieur.
      Aku remaja labil memang giti karena krisis eksis, hi hi.

      Hapus
  82. Kalau udah di follow tapi gak follback, lalu kekeuh dan gak mematuhi aturan, mending blokir aja Mbak. Orang-orang kayak gitu tuh ngeselin banget. Pengen populer tapi merugikan orang lain

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yah, mau gimana lagi. Orang kayak gitu memang harus diberi pelajaran karena peserta dalam komunitas jangan sampai dirugikan.
      Sudah banyak yang terpaksa diblokir akun admin utama.

      Hapus
  83. Aku pernah ikutan mba, tapi nggak telaten wkwkwk
    akhirnya ya nggak ikutan lagi. banyak yang unfoll soalnya malesin banget kan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ha ha ha, kayaknya harus ikut follow loop yang ada kontrol agar tidak usah berurusan lagi dengan akun nakal yang bikin malas.

      Hapus
  84. Sangat disayangkan, mereka tidak sesuai komitmen diawal. Saya pun sebagai salah satu peserta merasa kecewa dengan mereka. Tapi khususnya buat Mbak Rohyati Sofjan dan Tim, jangan patah semangat ya. saya setia mendukung....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya, sangat disayangkan karena yang gitu seakan tidak menghargai orang lain. mau enaknya sendiri. Kebiasaan buruk yang tak hanya merigukan orang lain, merugikan dirinya sendiri juga karena hatinya jadi tidak peka.
      Terima kasih sudah mendukung para admin dan teman-teman peserta lain.

      Hapus
  85. Itu oknum ya mbak dalam kasus di atas. Seharusnya bisa diberi sanksi tegas sih, biar nggak merembet ke yang lainnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, sudah ditindak tegas sekarang. Memang yang telah berbuat merugikan orang lain jangan lagi diberi tempat setelah ngulang lagi. Khawatir jadi contoh buruk untuk ditiru peserta juga.

      Hapus
  86. Saya belum pernah ikutan follow for follow di Ig, soalnya yang di grup saja banyak yang PHP. Bilang follow yah.. nanti difollow balik. Setelah dicek ngga 100% semua follow saya. Sudah dijapri,.juga ngga direspon. Jadi lelah. Memang saya suka bingung dengan para oknum pengemis follow tapi tidak mau follow kembali ini. Mungkinkah sedang halu kalau mereka merasa diri sebagai selebritis. Haelah selebritis aja mau follow saya. Situ siapa?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ha ha ha, saya juga kadang ikutan Instagram walking WAG, ada saja yang khilaf follow sampai harus lapor di grup. Sejauh ini saya tidak tahu apakah di-unfollow teman satu WAG karena telah memblokir banyak akun yang unfollow.
      Menurut saya pernuatan follow for unfollow itu semacam pemubaziran waktu sekaligus membuat pelaku tergelincir untuk kemaruk beroleh follower sampai batas yang dia inginkan, padahal keinginan manusia itu kerap tak terbatas.
      Mental seleb itu merupakan dampak negatif dari adanya media sosial, dan yang terjangkiti penyakit mental seleb itu pada dasarnya kurang bisa memosisikan diri dengan baik di lingkungan sosial, cenderung menjadi pribadi egosentris.

      Hapus
  87. Scroll-nya lama sekali, maklum yang koment buanyak, hihihi.... :) Selamat nih Mbak karena blognya sudah populer. :)

    ohy...saya baru tahu nih..dunia saling follow melalui tulisan Mbak ini, ternyata ada juga yang suka Unfollow yah.mmm...sayang sekali saya tidak aktif di dunia IG. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih, Kang. Saya bukan orang populer, kok, cuma rajin blogwalking dan ikutan list blogwalking di WAG. Jadinya alhamdulillah, bisa menaikkan trafik blog agar ramai meski DA masih netah bercokol di posisi rendah. :D
      Dunia follow loop itu unik, tetapi di luar itu ada juga yang hobi follow for unfollow, he he.

      Hapus
  88. Alasan keluarga itu konyol.
    kalau mau aman ya ga usah main Medsos nurut aku, Mbak! hahaha.
    Aku emang belum bisa ikutan program yang Mbak adain, ya selama yang follow kawan2 blogger atau dia inbox gitu aku pasti follback. Karena kadang aku juga ga tau siapa-siapa follower baruku. kadang nambah saja dan ngurang saja, wakakkakak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ha ha, sebenarnya saya bingung, Katanya disarankan hanya mengikuti akun tertentu saja, tapi yang bersangkutan membuat repot karena orang lain masih mengikutinya serta tak tahu apa-apa.
      Setelah ngulang untuk kedua kalinya, pastinya merepotkan orang lain lagi serta itu tidak adil.
      Soal tambah dan kurang dalam dunia Instagram, gitulah psikososial penggunanyua.

      Hapus
  89. baru tau istilah follow loop, istilah baru bagi saya di dunia sosmed sosmedan nih, harus belajar dari temen2 blogger

    BalasHapus
  90. Thanks infonya mbak. Jadi tahu nih, dapurnya para pembuat loop, saling follow. Cara efektif naikin follower yg recomended

    BalasHapus
  91. terima kasih atas postingnya….nambah wawasan dan bermanfaat

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih juga sudah singgah dan tinggalkan jejak komentar. Ahamdulillah, jika bermanfaat.

      Hapus
  92. Wih berat ya jd admin follow loop, aku sempet ikutan & ga mau ikutan lg karena keteteran dgn group support IG lain, tp aku ga unfollow org yg masih follow aku, krna kan bs dicek pakai aplikasi 😁

    BalasHapus
  93. Akun sok ngartis memang menyebalkan, ahahaha. Semangat ya Mbak Rohyati dan terima kasih sudah membuat Indonesia Saling Follow. Ini follow loop yang menyenangkan.

    BalasHapus
  94. Aku juga sebel klo dia minta difollow..giliran udah difollow..eh kita malah diunfollow.

    Btw, aku blm ikut yang loop ini mba, takut ga bisa amanah aku. Misalnya kayak yang model online shop..jujur aku males follow, to klo aku udah berkomitmen ikut loop...mau ga mau mesti follow kan..

    Kecuali aku kenal/olshop punya tmn, aku follow mba

    BalasHapus

Terima kasih sudah singgah, silakan tinggalkan jejak komentar sebagai tanda persahabatan agar saya bisa lakukan kunjungan balik. Komentar sebaiknya relevan dengan isi tulisan. Nama komentator tidak langsung mengarah ke URL pos blog agar tidak menambah beban jumlah link pemilik blog ini. Jangan sertakan link hidup dan mati, apalagi iklan karena termasuk spam.Terima kasih banyak. Salam. @rohyatisofjan

Disabilitas Mengelola Komunitas

Arti disabilitas adalah keterbatasan aktivitas dan partisipasi akibat  ketidakmampuan mental atau fisik. Hal itu bisa menjadi stigma dalam m...