COKELAT adalah produk makanan olahan yang lezat disantap. Rasa cokelat yang rada pahit
kerap tak terdefinisikan jika dicampur dengan bahan lain seperti gula atau
krimer untuk minuman. Slurp… BENG-BENG
selama ini terkenal sebagai pelopor makanan cokelat batang dengan perpaduan
lapisan bahan wafer, karamel, rice crispy, dan cokelat. Dengan kemasan
warna merah mengilat yang cerah, beng-beng
sukses menjadi jajanan populer dari saya masih ABG di tahun ’90-an.
Kala SMP, produk camilan cokelat yang
ada kebanyakan berupa cokelat batang kayak Jago atau cokelat dengan lapisan
wafer doang kayak yang bergambar
Superman sebagai jajanan mur-mer, murah-meriah.
Perpaduan beng-beng dirasa unik. Wafer renyah dibalut karamel kenyal dari
gula pasir, di atasnya rice crispy
alias buliran beras garing, dan semuanya disiram cokelat yang bikin ketagihan.
Harga beng-beng juga murah bagi uang
jajan yang terbatas. Sekarang cuma 1.500 rupiah untuk ukuran kecil (22 gram) di
warung dekat rumah.
Dan beng-beng
sekarang mengeluarkan produk barunya dalam bentuk minuman cokelat: Drink beng-beng!
PT Torabika Eka Semesta sebagai anak
perusahaan PT Mayora Indah Tbk., tidak melulu memproduksi kopi. Sukses dengan
produk Torabika Coffee Series, kali
ini menyasar minuman cokelat.
Tentu ada alasan mengapa produknya
dinamai beng-beng, tidak Torabika
minuman cokelat, misalnya. Selama ini item yang dikeluarkan Torabika tergolong
banyak dan cukup lengkap menyasar pasar dengan beragam latar konsumen. Dengan
kata lain, Torabika dikenal sebagai kopi instan aneka rasa. Dengan atau tanpa
ampas yang enak disesap sampai tandas.
Drink
beng-beng barangkali bisa menjadi semacam pembeda sekaligus
pendamping. Pembeda karena bukan kopi, pendamping bagi cokelat batang agar produknya
mudah dikenal masyarakat luas. Di sini psikologi pasar berperan kala
meluncurkan produk baru. Haruslah sesuatu yang terasa familiar.
Saat menyesap minuman cokelat beng-beng, saya merasakan sensasi
berbeda dari minuman cokelat lainnya. Perpaduan antara cokelat, malt, krimer, dan susu. Terasa pas.
Tidak pahit sekaligus tidak terlalu manis. Meski komposisi krimernya lebih
banyak daripada bahan lain, sekira 26,4%.
Krimer yang cukup banyak berpadu dengan
susu bubuk full cream 3,2% plus
ekstrak malt bubuk 1,3%m membuat minuman cokelat dengan komposisi kakao bubuk
hanya 16,3% terasa kental dan sarat krim. Manisnya gula (entah berapa
takarannya), penstabil nabati, garam, dan perisa sintetik merupakan bahan
tambahan bagi rasa sedap kala kita menyesap minuman cokelat beng-beng.
Bisa diminum dalam keadaan panas atau
dingin. Cukup tambahkan satu sachet Drink
beng-beng ke dalam gelas berisi air panas 150 mil. Kalau ingin dingin, air
dingin 150 mil ditambah es batu. Bisa juga dikocok pakai shaker kalau ingin lebih berbusa.
Cokelat yang berkualitas menentukan rasa
sekaligus ukuran keberhasilan produk. Saya suka beng-beng karena rasa cokelatnya berpadu dengan bahan lain macam
krimer dan susu, plus malt. Itu memberi tambahan energi kala saya sibuk
bekerja. Tulisan yang saya hasilkan butuh fokus agar tak salah ketik (typo), runtut agar enak dibaca,
sekaligus bermain dengan logika tanpa mengabaikan bangunan estetika.
Cokelat adalah produk aman bagi lambung
saya, cukup mengenyangkan sekaligus menenangkan. Namun terkadang saya merasa
cokelat batang tidak cukup, butuh minuman cokelat sebagai doping kala udara dingin. Yah, lokasi rumah saya dingin, apalagi
jika malam. Padahal saya kerap kerja sampai malam, terkadang begadang demi
mengejar tenggat.
Saya senang menemukan beng-beng versi minuman cokelat di Toko
Sinar Terang yang dikelola A Ivan, minggu lalu. Harganya cuma 2 ribu rupiah.
Sachet ukuran 30 gram. Jadi, kalau saya butuh minuman cokelat penenang agar
tetap produktif, cukup jalan kaki ke toko A Ivan yang beda RT di kampung saya.
Di toko A Ivan lebih murah, sih,
harga pasar. Di warung lain dibanderol 2.500 rupiah, hehe.
Yuk,
nge-drink bareng beng-beng.(*)
Cipeujeuh,
29 Januari 2018
#Beng-Beng
#Cokelat #Minuman #Torabika
~ Foto
hasil jepretan ponsel ANDROMAX PRIME
Meskipun saya peminum kopi susu, saya tidak menutup diri mencoba berbagaaaaai minuman termasuk drink Beng-Beng ini. Rasanya memang nikmat, Kak, hanya saja saya tidak bisa mendiskripsikan seperti yang Kakak deskripsikan hahaha. Enak dicampur es batu. Siang-panas, aaaaahhhh surga :p
BalasHapusBelum coba yang rasa dingin dicampur es batu. Tak punya kulkas, sih. Jadi penasaran pengen coba. Nanti saja kalau musim panas dan sudah punya kulkas. Aamiin. :) Sekarang hujan melulu, dingin.
HapusWah saya baru tau kalo beng-beng ada versi minumannya. Selama ini taunya yg snack coklat itu aja. Kapan2 dicoba deh. Saya suka minuman coklat jg ��
BalasHapusSepertinya Mayora harus sering promo. Silakan dicoba versi minuman untuk menemani cokelat batangannya.
HapusMbaa, saya kok sering mupeng liat ini di toko, tapi gagal terus belinya.
BalasHapusBaca ini jadi makin ngiler.
Saya mah pecinta cokelat bangeeettt.
Beng-bengnya mah, beli sebungkus gede, bakalan cepet abis juga.
Juga pecinta minuman cokelat, sampai2 suami tiap pulang kerja bawain es cokelat Nyoklat
Semoga nanti kalau liat dan pengen langsung dibeli, gak belok malah beli kopi sachet aja hahaha
Kok rasanya menarik dan makin ngiler aja :D
Silakan dicoba, Mbak Rey. Komposisi susunya bikin rasa jadi menarik. Saya pernah coba minum cokelat bubuk doang dari pasar, cokelat untuk bikin kue,. hi hi. Repot bikinnya, mana terasa kurang mantap. beng-beng mah praktis dan mantap.
HapusWaahh kalau cokelat bubuk kudu ditambah susu dulu ya mba, saya dulu waktu masih usaha bronis punya stock cokelat batangan bahkan cokelat bubuk seabrek.
HapusTapi saya bikin minuman kok pahit dan baunya kurang enak, padahal cokelat terkenal juga.
Memang enak beli sachetan langsung hahaha
Suka minum ini. Apalagi sembari nyemil bemgbeng yg kecil itu
BalasHapusIya, biar rasa mantap cokelatnya dobel berlipat. :D Dimakan dan minum tanpa fokus juga asyik, tinggal makan dan minum santai tahu-tahu sidah habis.
Hapuskarena beng-beng udah familiar di masyarakat, bikin nama produk baru dengan embel2 beng-beng cocok mbak...
BalasHapusjadi orang bakalan kebayang.. oh berarti ini (minuman cokelat) satu produsen sama beng2 itu ya... gitu...
tapi saya ga suka cokelat mbak... gigi saya langsung ngilu, sedih ga bisa nikmati cokelat
Iya, dalam kacamata bisnis, hal demikian merupakan langkah tepat. Merek yang sepaket dalam produk lain itu bisa saling menunjang. Hal yang cerdas dalam ilmu pemasaran.
HapusMakanya, ilmu ekonomi juga mencakup marketing dan psikologi konsumen. Semoga beng-beng kian sukses. :)
Salah Satu anak buahku di kantor sukaaa banget ini. Aku prnh minta 1 sachet krn penasaran rasanya. Utk beng beng coklat batangan sendiri, aku suka rasanya. Selalu nyetok di rumahku apalagi anak2 doyan. Tp pas nyobain yg minumannya, agak kurang suka aku mba :D. Lbh suka minuman coklatnya Cadbury . Jadi utk ku, masih ttp milih nyetok coklat beng bengnya aja :D
BalasHapusSaya belum coba minuman cokelat Cadbury,, kalau cokelat batang mah sering. Barangkali rasa enak Cadbury karena jenis cokelat premium untuk kelas menengah ke atas, jadi harga dan rasa pun menentukan kualitas.
HapusKalau drink beng-beng mah menyasar pada ragam masyarakat, termasuk kelas menengah ke bawah. Tadi juga kala saya beli di warung dekat sekolah anak, ada anak kecil yang beli itu. Harganya 2 ribu rupiah dan terjangkau bagi uang jajan anak-anak yang terbatas.
BTW, saya pengen coba juga minuman cokelat Cadbury, pengen merasakan sensasi pembeda yang sedikit mewah kala minum cokelat.
beberapa waktu lalu disuruh icip sama adek, eh beneran enak loh beng-beng ini gak buat enek, soalnya ada satu merek minuman coklat yg pernah aku cobain mba tapi enek entah terlalu banyak susunya atau coklatnya, ga tau deh. tapi Beng-Beng Drink ini OKE BGT minum ini bikin nyaman di hati :))
BalasHapusDalam ilmu boga, kala meracik makanan atau minuman tentu butuh aneka percobaan agar komposisinya pas. Semacam penelitian dengan eksperimen. Saya tak suka cokelat yang terlalu pahit, atau cokelat yang rasanya terlalu encer tanpa kesan. Produsen harus mempertahankan mutu rasa dan bahan demi kelangsungan produksinya agar konsumen tak berpaling.
HapusSemoga rasa drink beng-beng tetap mantap. :)
Saya pengemar Beng2, Mbak, tapi saya belum coba versi shaset cokelat , sepertinya enak utk diminum. :)
BalasHapusDuh, padahal kang Nata sudah baca tulisan ini di blog lama dan kasi komen, ternyata belum juga minum beng-beng. Sayang rumah kita jauh jadi tak bisa ngobrol sambil seduh drink beng-beng. Komen Kang Nata ada di tangkapan layar atas, he he.
HapusJadi pingin nyobain mbak.. ternyata ada juga toh minumannya. Baru tahu saya. Hihihi. Semoga selejat yang berbungkus ungu. Jadi penasaran
BalasHapusSemoga terasa lezat bagi lidah Mbak Ewa. Yah, meski barangkali tak bisa disandingkan dengan yang bungkus ungu karena kelas premium dan harganya juga ekslusif, jadi terbatas cuma dinikmati yang mapan. Sedang drink beng-beng menyasar beragam masyarakat, bagaimanapun kelas dan strata sosialnya. Karena harga bisa memudahkan pemasaran.Yang penting masyarakat mudah menjangkaunya.
HapusKangen pengen minum beng beng udah manis dan dingin lagi, tapi sayang gigi lagi nyut nyut semingguan ini jadi keinginan minum beng beng ditunda dulu deh ;(
BalasHapusSemoga nyut-nyutnya hilang dan Mbak Yani bisa nyaman lagi. Minum drink beng-beng bisa ditunda dulu.
Hapus