DESEMBER bukan semata bulan dalam
tahun Masehi, ada kenangan tertentu kala musim berubah sesuai rotasi bumi.
Kenangan tentang seseorang yang pernah dekat meski sekadar lewat surat, itu pun
hanya sebentar. Bagaimanapun, saya pernah memiliki kenangan kala mengenal
seseorang dan ada interaksi personal. Zaman itu surat pos masih merupakan
penghubung terbaik. Jadi, puisi adalah wakil perasaan tentang kenangan.
“Dan
Sekarang Desember” adalah bagian paragraf awal dari surat elektronik saya.
Kata-kata yang mengalun hangat, ditulis secara spontan dan meledak-ledak.
Tentunya tidak dalam emosi amarah, sekadar luapan rasa yang membuncah.
Jujur,
ini termasuk puisi langka. Saya jarang menulis puisi untuk lelaki. Hanya
situasi dan momen tertentu yang akan membuat saya demikian.
Selamat
menikmati kata yang meluap dari sanubari seorang penyuka puisi.
Salam.
Cipeujeuh, 15 Desember 2018
Dan Sekarang Desember
Dan sekarang Desember, jika itu membuatmu senang,
hari-hari yang basah dan berhujan.
Di pegunungan kabut kental menghampar,
menyelubung segala benda dan rupa:
ada batas pandang yang barangkali membuatmu
tak berdaya!
Kehijauan berselimut kelabu yang suram
seolah perdesaan lenyap ditelan kemuraman.
Terkadang angin menjelma badai,
dan diselang-seling petir.
Dunia terasa gemuruh sekaligus dingin.
Ada yang ketakutan, gemetar merutuk musim.
Ada juga yang tersenyum, mensyukuri berkah tetesan air.
Cipeujeuh, 8 Desember 2012
#Puisi
#Desember #2012 #Kenangan #Panorama #Hujan #Alam #UjiantoSadewa
~Gambar
hasil paint sendiri, foto hasil
jepretan kamera ponsel ANDROMAX PRIME
Rangkaian kata yang membentuk rangkaian kalimat yang indah dan sangat menyentuh hingga bikin makjleb hatiku mengenangkan bahwa saat ini adalah bulan DESEMBER....padahal saya sedang lupa kalau ini teh bulan desember, kirain masih november
BalasHapusHe he he, Mang Lembu. Barangkali hujan melenakan kita sehingga lupa bahwa bulan telah lewat memasuki bulan selanjutnya. Karena hari dirasa sama, udara dingin dan basah yang menyegarkan.
HapusTerima kasih sudah berkenan mampir.
Dan sekarang Desember ...
BalasHapusIni bulanku ...
Qiqiqiqi. Keren puisinya, Kak. Sukaaaa.
Nonamuda lahir pada bulan Desember? Oh, selamat milad meski telat jawab. Maaf, komentar lama yang tertimbun akan dibalas kunbal setelah jawab sebagai semacam absensi soalnya nyelip, hi hi. Terima kasih jika suka.
HapusPuisinya bagus sekali mbak, kalau kita sedang mood2nya membuat tulisan seperti puisi diatas maka hasilnya akan luar biasa.
BalasHapusBulan Desember Oh bulan Desember, heheheh....
He he he, Kang Nata napa tak bikin puisi di blog sendiri. Pasti hasilnya keren dan ada melodi. Terima kasih, Kang.
Hapus