Menu7uh Warung Blogger Lebih Baik: Yuk, Jadi Blogger Keren!
NAMUN bukan berarti tak
bisa berproses untuk keren. Keren dalam pandangan saya bukan soal penampilan
luar melainkan lebih pada attitude.
Ya,
sikap adalah cerminan bagaimana diri kita secara utuh, apakah kita masuk kategori
orang baik atau sebaliknya. Dan jika berkaitan dengan dunia blog, apakah blog
kita akan membawa manfaat atau sebaliknya.
Baru-baru
ini saya beroleh pelajaran besar setelah mencoba suatu platform berbasis social blogging. Ternyata di sana pun riuh dengan
ketidakprofesionalan peminat tulis-menulis dalam hal menjatuhkan karakter orang
lain dengan cara mengorbankan karakter diri sendiri sebagai watak dasarnya yang
asli lewat umbaran tulisan (yang nanti juga harus dipertanggungjawabkan di yaumil hisab).
Karena
tidak nyaman sebab harus jaga hati, maka saya memilih hengkang tanpa basa-basi.
Tidak mengambil benefit yang telah terkumpul selama 3 bulan gabungnya saya, dan
menonaktifkan akun profil.
Mencoba
move on dengan kembali nge-blog.
Lebih memilih jalan semula sebagai penulis lepas dan narablog (blogger). Lalu bertemu dengan
teman-teman yang semula berada di platform
itu dan hengkang duluan. Menjalin persahabatan kembali dalam jejaring dunia
maya berwarna biru untuk saling belajar dan berbagi cerita dan pengalaman.
Mereka juga ada yang punya blog.
Bagi
saya, mereka itu keren. Berani mengajukan usulan secara santun dan dengan sabar
memilih undur setelah dapat respons negatif berupa penolakan dan serangan
massal.
Saya
tak suka berada di tempat demikian. Maka kembali menjadi narablog (blogger) mandiri dengan kelola blog
sendiri yang masih personal dan belum di-monetize,
yang belum didandani dengan tampilan template
karena sedang mempelajarinya, yang trafik rank-nya
masih paling bawah, yang jumlah pengunjungnya entah.
Bagi
saya dengan kembali menjadi narablog yang tak terikat pada platform mana pun merupakan semacam kebebasan dan kemandirian
sikap. Semoga suatu saat bisa menghasilkan secara materi dan nonmateri. Sebab
ada tujuan jangka panjang yang ingin saya capai.
Personal blogger yang saya buat sejak empat tahun
silam lebih isinya hanya melulu karya dan ungkapan rasa berikut pengalaman
personal. Ada juga ulas buku, film, dan produk. Saya ingin bisa jadi pengulas
produk dari produsen tepercaya seperti beberapa teman narablog lain. Dan untuk
itu masih harus diperjuangkan dengan membangun personal branding dulu.
Personal branding
yang saya maksud adalah:
1. Konten
atau isi blog yang positif dengan kata lain tak berisikan fitnah, ujaran
kebencian, pornografi, isu rasial dan agama, berikut hal-hal lainnya yang
terlarang serta melanggar UU ITE.
2. Jauhi
plagiasi dalam bentuk apa pun, termasuk foto atau gambar harus disertakan
sumbernya. Di awal membangun blog saya pernah khilaf soal menyertakan sumber
foto secara langsung dari pihak pertama karena ketidaktahuan. Dan selanjutnya
saya berupaya menyertakan sumber pihak pertama sebagai upaya menghargai HAKI.
Atau lebih amannya memakai koleksi foto pribadi.
3. Perhatikan
gaya penulisan, apakah ada ciri khas atau tidak. Namun yang utama adalah
pilihan bahasa kita bisa dipahami pembaca yang berkunjung dengan atau tak
sengaja. Buat mereka terkesan dengan daya ucap kita. Upayakan ringkas, segar,
dan bernas.
4. Bekali
diri dengan modal dasar menulis yang baik. Apakah itu pemahaman tata kalimat,
ejaan, kata depan dan imbuhan, partikel, tanda baca, logika cerita, dan
kebermanfaatan isi dengan memperhatikan balutan bahasa yang menyertainya.
5. Jadilah
narablog yang terbuka pada krisan (kritik dan saran) dari sesama teman narablog
lain atau siapa saja yang berkunjung. Lebih bagus lagi jika banyak belajar pada
narablog lain dengan mengunjungi blog mereka.
6. Pahami
rule atau aturan dasar dunia narablog
agar kita tak merasa dikucilkan. Perbanyak jalinan silaturahmi dengan berteman
pada siapa saja yang kita temui di grup atau kunjungan. Upayakan kita jadi
narablog yang baik dan etis dengan balik blogwalking
(BW) pada pengunjung yang telah meninggalkan jejak komentar. Dan komentarnya
upayakan bukan sekadar kalimat singkat basa-basi melainkan ungkapan jasil apresiasi
yang cukup panjang tentang isi tulisan dalam bacaan BW kita.
7. Selalu
update perkembangan blog terkini dan
belajar desain blog agar tak tertinggal. Pelan-pelan saja, tak usah grusa-grusu agar tak menyesal di
kemudian hari.
Tujuh
hal tersebut bagi saya bukan perkara mudah. Namun saya harus bertekad kuat jika
serius mendalami blog sebagai bagian dari kebutuhan hidup. Bagi saya blog
adalah curriculum vitae sebagai
penulis lepas. Tempat menghimpun serakan karya yang terdedah dengan sengaja.
Saya
selalu butuh energi prima agar perjuangan ini tak sia-sia. Dan kehadiran
pembaca adalah hal yang paling saya butuhkan. Sebab, apalah artinya tulisan
kita jika tak ada yang membacanya.
Mari
kita bersinergi dan saatnya bersimbiosis dengan sesama narablog lain. Simbiosis
mutualisma alias saling membutuhkan. Bukankah kita ingin melawan stigma negatif
tentang citraan narablog yang diselewengkan oknum narablog lain.
Salam.
Cipeujeuh, 5 Juni 2018
#Blog #LombaBlog #BloggerKeren
#WarungBlogger #Narablog #Menu7WarungBlogger #Blogwalking
~Gambar hasil paint sendiri~
Di mana=mana itu, menjadi mandiri emang lebih baik ya mba, tidak diikat oleh seseorang, tidak disetir, tidak diatur.
BalasHapusTapi sebenarnya, kalau lihai, bergabung di platform seperti itu juga bermanfaat sih, asal kuat hati hahaha
Yang begitu-begitu sebenarnya bukan hanya di platform medsos, tapi dalam grup chat juga sering :D
Apapun itu, semoga kita bisa jadi blogger keren yang konsisten :)