JUMAT pagi yang sibuk,
suami mendadak menyuruh saya ke BRI ganti kartu ATM, katanya barusan dengar
pengumuman dari radio kampung kami. Takut kartu ATM saya hangus. HOAX?
Saya
segera WA teteh sepupu di Bandung yang menantunya kerja di BRI sana untuk
memastikan. Lalu bergegas mandi pagi. Usai mandi, Palung menyodorkan ponsel
kami. Ternyata bukan hoax, memang
benar kartunya harus diganti dengan yang baru, ada pembaruan sistem. Kata teteh
sepupu hangus, sih, tidak jika kartu
lama tak diganti baru, cuma tak akan terdeteksi mesinnya saja.
Yah,
jelas saya tak mau ambil risiko demikian, segera ganti kartu biru sebelum ada
pemutakhiran data atau penggantian mesin atau apalah itu.
Palung
mau mengerti bahwa mamah harus ke bank dan barangkali akan pulang telat,
ayahnya harus kerja jadi laden bangunan. Jadi, sementara anak sekolah dan suami
kerja, saya segera ke BRI di kecamatan, naik ojek bayar 10 ribu rupiah.
Saya
sudah bergegas agar bisa lebih pagi, namun terpaksa tiba jam 07.10 WIB karena
sempat susah cari ojek. Pintu bank sudah terbuka dan beberapa nasabah duduk
manis di ruang tunggu. Saya segera ke mesin nomor antrean (Entah mengapa BRI
menulis antrian), dapat nomor 723 untuk bagian CS.
Artinya
apa?
Yah,
saya nasabah dengan giliran ke-23. Kalah cepat dengan yang lebih rajin dan
semangat, he he. Bank buka jam 08.00 namun baiknya pintu masuk sudah dibuka,
jadi nasabah tak usah menggerombol di luar untuk menunggu seperti dulu, sampai berebut
masuk kala sistem belum secanggih sekarang dan belum ada mesin ATM. Benaran,
dulu itu kacau banget. Gak kenal istilah antrean dengan benar, langsung main
serobot lalu meletakkan buku tabungan di meja CS atau teller, ho ho.
Saya
belum sarapan dan cuma bekal 4 buah gehu gopekan
dari warung Bi Ai, lebih murah beli di kampung daripada di kecamatan yang bisa
seribuan satu untuk gorengan apa saja. Jam masih sangat jauh dari angka 8 namun
saya sudah lapar, pengunjung sudah banyak yang berdatangan, Pak Satpam sedang
dikerubungi nasabah dan memberi penjelasan soal penggantian kartu ATM lama
dengan yang baru di dekat mesin nomor antrean. Nasabahnya banyak banget,
mungkin yang hendak ambil uang di ATM diminta masuk ke dalam untuk diberi
penjelasan juga.
Entahlah,
saya lapar dan tak perhatian ke belakang, fokus ke depan sambil makan gorengan.
Tentu sebelumnya saya tak lupa tawari ibu di kiri kanan dulu. Enak duduk di
baris depan dekat kursi CS agar saya paham gerakan mulut CS yang memanggil,
butuh lokasi strategis bagi orang kayak saya jika duduk mengantre sambil
menunggu nomor disebut.
Sebenarnya
karyawan BRI sudah siap di tempat sejak pagi-pagi juga, cuma begitu mendekati
jam operasional buka mereka sudah bersiap di meja teller dan CS, 5 atau 10 menit sebelumnya. Dan tepat pada jam 08.00
nomor urut pertama dipanggil. 701. Seorang ibu dengan bundel map besar rupanya
hendak urus administrasi lain, berkaitan dengan pensiun almarhum orang tuanya
atau apalah. Jadi harus tunggu lama.
CS
dengan sabar melayani, mereka membentuk dunia tersendiri yang rasanya tak bisa
diganggu gugat, suami ibu itu ikut nimbrung. Rasanya lama, ya, bagi para
penunggu giliran lain. Untuk urusan administrasi berat macam demikian ada
proses tersendiri yang lumayan memakan waktu. Namun syukurlah akhirnya selesai
juga. CS segera memanggil nomor 701 dan 702 sekaligus. Biar cepat karena ia
kerja sendiri menangani nasabah, dibantu asisten magang untuk fotokopi dan
lainnya.
Jadi,
setiap selesai dengan satu atau dua nasabah sekaligus, CS akan langsung panggil
nomor selanjutnya. Saya, sih, respek
dengan cara kerja Mbak CS yang efisien dan ramah. Ia berupaya cepat namun
kadang nasabah tanya-tanya atau bingung harus apa, maka CS harus ekstra sabar.
Ada
insiden pada nomor urut 016 dan 017, mesin gesek kartu mendadak macet. Pak
Satpam adalah insan yang harus serba bisa, selain membantu nasabah dan menjalin
komunikasi yang baik, juga harus bisa tangani hal-hal di luar administrasi:
perbaiki mesin yang macet itu!
Cuma
tinggal buka tutupnya, pakai pinset untuk menarik pengalang, cukup sulit juga, sih. Alhamdulillah,
setelah beberapa saat akhirnya bisa juga. Melegakan semua.
Saya
sendiri kala giliran ada sedikit masalah, rupanya saya kurang kuat menekan
tombol PIN jadi begitu terima mesin geseknya CS menegur, belum terisi. Hu hu.
Kembali ulang. Gesek lagi karena rupanya waktu habis. Ehm, harus cepat, ya.
Atau mesinnya harus ganti baru dengan yang lebih mudah? Entahlah. Sayanya tak
terbiasa, he he.
Ada
banyak nasabah yang lakukan penggantian kartu, dan prosesnya cepat juga bagi
saya. Dipanggil, serahkan nomor dan persyaratan lengkap (buku tabungan, KTP,
dan kartu ATM yang masih berlaku serta tak rusak), sama CS semuanya dikumpulkan
jadi satu dalam halaman kosong di belakang formulir isian lalu asistennya
memfotokopi. Setelah selesai difotokopi, CS dengan senyum ramah minta nasabah
mengisi data dalam formulir. Mulai dari nama diri, nomor KTP, nomor rekening,
alamat lengkap, nama ibu kandung, nomor telefon, lalu ditandatangani dengan
nama lengkap. Sudah.
Lalu
CS yang sebelumnya menggesek kartu akan minta kita melakukan transaksi
penggantian kartu dengan cara menekan PIN kartu lama. Gesek lagi untuk
pengesahan. Gesek lagi pada kartu lama kemudian kita diminta tekan PIN lama
untuk aktivasi ganti kartu. Lalu gesek lagi kartu baru kita untuk PIN baru dan
konfirmasi PIN baru. Selesai itu, kita diminta tanda tangan di belakang kartu.
Beres.
Mengapa
kartu harus diganti baru? Saya lupa tanya secara lebih detail dan akan diapakan
kartu lamanya. Yang jelas saya lega telah selesaikan urusan administrasi
keuangan. Nabung di BRI karena biaya administrasinya murah (untuk SIMPEDES
7.000 rupiah), mesin ATM-nya bertebaran di mana-mana. Ada TERAS BRI juga yang
memudahkan nasabah dalam hal ambil, nabung, bayar, transfer, atau hal lainnya jika
malas ke bank atau bank tutup atau mesin ATM kosong.
Syarat Penggantian kartu ATM
BRI Lama dengan yang Baru:
1.
Datang
ke BRI tempat kita membuat akun tabungan. Bagaimana dengan nasabah yang berada
di kota lain apakah boleh lakukan penggantian di luar kantor cabang tempat
membuat akun rekeningnya pada BRI terdekat? Saya tidak tahu. Seharusnya kala
Pak Satpam lagi penjelasan, saya ikut nimbrung tanya, namun lelah dan lapar
karena belum sarapan plus efek begadang jadi malas gerak ke belakang.
2.
Jangan
lupa bawa buku tabungan, itu wajib agar sampul muka data kita bisa langsung
difotokopi. KTP dan kartu ATM-nya tidak rusak (karena ada proses penggesekan
kartu untuk aktivasi).
3.
Datang
pagi-pagi sebelum jam operasional buka, bagusan sudah nongkrong jam setengah 7
pagi agar tak terlalu antre lama karena dapat nomor awal.
Proses Penggantian Kartu di
Meja CS
1.
Nasabah
yang telah dipanggil segera menyerahkan kelengkapan persyaratan.
2.
CS
menyusun buku tabungan, KTP dan kartu ATM di belakang formulir isian untuk
difotokopi asisten.
3.
Formulir
yang sudah diisi fotokopi data utama segera diserahkan pada nasabah untuk diisi
dengan nama, alamat, nomor KTP, nomor rekening bank, nomor telefon, nama ibu
kandung, lalu tanda tangan.
4.
Jangan
lupa centang yang harus dicentang sesuai instruksi dalam formulir atau kalau
ragu bisa tanya CS.
5.
Serahkan
pada CS begitu selesai, CS akan gesek kartu khusus BRI untuk bagian CS lalu
melakukan validasi data, akan keluar kertas struk dari mesin gesek kecilnya,
kemudian CS gesek kartu ATM nasabah dan nasabah diminta menekan PIN (personal identified number) untuk
aktivasi kartu berupa transaksi penggantian kartu baru. CS gesek kartu CS lagi,
lalu gesek kartu ATM baru. Kemudian gesek kartu ATM lama kita yang hendak
diganti dengan menekan kode tertentu, lalu kita diminta menekan angka PIN lagi.
Kalau beres tidak seperti kasus saya yang harus mengulang karena kurang kuat
tekan tombol, maka CS akan gesek kartu ATM baru dan minta kita menekan PIN baru
yang diinginkan lalu tekan enter, dan tekan PIN konfirmasi baru lagi untuk
menegaskan. Terserah apakah akan tetap pakai PIN seperti kartu ATM lama kita
atau ganti lain. Sebaiknya ganti saja bagi yang tak pelupa.
6.
Selesai
semua aktivasi, maka CS akan serahkan kartu ATM baru kita untuk ditandatangani.
Beres.
7.
Silakan
cek ke ATM untuk memastikan sendiri apakah kartunya berfungsi baik. Saya
langsung ke ATM dan oke saja, saldo lama tetap ada.
Tentang Bentuk Kartu Lama
dengan yang Baru
1.
Kartu
ATM BRI yang lama pada umumnya berwarna hijau dan biru tanpa chip, sekarang diseragamkan jadi warna
biru tua dengan desain yang penuh aksen; bulatan dan garis beragam plus
satelit. Kesannya lebih futuristik!
2.
Di
bagian kanan atas ada logo BANK BRI dengan warna perak.
3.
Di
bawah gambar satelit ada semacam chip
seperti dalam kartu telepon. Chip ini
berfungsi sebagai pembaca data dari setiap transaksi yang ada. Entah apakah chip ini juga berlaku sebagai pengaman
data nasabah agar tak mudah dipalsukan.
4.
Di bawah
chip ada kode angka, itu nomor kartu
ATM kita. Sebaiknya catat dan simpan di tempat aman untuk jaga-jaga jika hilang
atau apa. Karena pihak bank akan membutuhkan nomor kartu ATM untuk klaim
kehilangan.
5.
Di
bagian kiri bawah nomor kartu ada tulisan angka 4 digit, entah apa artinya.
barangkali pihak BANK BRI bersedia menjelaskan.
6.
Di
bagian kanan bawah dari nomor kartu ATM ada tulisan VALID THRU dengan tambahan
05/23 untuk kartu saya. Itu berkaitan dengan masa kedaluwarsa kartu. Artinya
sekarang semua kartu ATM BRI mengenal kedaluwarsa 5 tahun.
7.
Di
bagian belakang merupakan desain biasa dari kartu seperti pada umumnya, di
bawah garis hitam ada kolom berupa tanda tangan pemilik rekening, harus ditanda
tangan agar sah.
8.
Ada
catatan tambahan dari BRI: “Penggunaan kartu ini diatur menurut peraturan yang
ditentukan oleh perjanjian bank. Kartu ini adalah milik BANK BRI dan harus
dikembalikan bila diminta. Bila kartu ini ditemukan harap dikembalikan ke
kantor BANK BRI tedekat.”
9.
Lalu
di bagian bawah kartu ada logo ATM BRI, Link,
ATM BERSAMA, dan PRIMA. Artinya kartu ATM BRI bisa digunakan di tempat yang
bertanda demikian: ATM BRI juga ATM dengan logo yang ada seperti dalam kartu;
atau tempat belanja yang memasang logo PRIMA, bahwa ada mesin gesek untuk
transaksi dengan memakai kartu ATM BRI.
Semoga
penjelasan saya bermanfaat. Terima kasih. Maaf jika ada salah. Saya tak begitu
perhatikan detail kala berada di meja bagian CS. Efek orang lapar dan tak bawa
botol air minum jadi gagal fokus.
Selamat
mengganti kartu ATM BRI baru! Kartunya beda dengan yang lama, ada semacam chip di bagian muka. Entah apakah bank
lain lakukan peraturan serupa pada nasabahnya.
Cipeujeuh, 27 Oktober 2018
#GantiKartuATM #ATMBRI #InfoTerbaru
#BankBRI
~Foto hasil jepretan sendiri di lokasi
BRI Unit Balubur Limbangan, Garut.
~Foto kartu ATM merupakan crop dari kertas pengumuman sebagai
contoh kartu baru.
*TAMBAHAN:
v Berdasarkan Info dari teman pembaca
blog, penggantiannya berkaitan dengan perubahan kebijaksanaan pemerintah
Indonesia agar tak lagi bergantung pada luar negeri dalam hal transaksi
keuangan.
v Saya ingat pernah baca artikel di Pikiran Rakyat mengenai rencana
pemerintah untuk mengubah bentuk kartu transaksi. Berkaitan dengan Gerbang
Pembayaran Nasional (GPN). Jadi inilah sebabnya terjadi penggantian kartu
karena akan ada perubahan sistem.
v Dalam kartu ATM BRI yang sekarang, tak
ada lagi logo CIRRUS apalagi MASTER.
v Semoga saja ke depannya perekonomian
Indonesia lebih baik dan mandiri serta tak lagi bergantung pada pihak luar.
Saya ingat punya kartu yang warna hijau itu mba, dulu saya punya rekening BRI, tapi udah nggak saya perhatikan lagi, ganti BRI syariah, lumayan buat nabung nggak ada potongannya.
BalasHapusKalau saya ganti atm itu yang BNI, nggak sadar udah expired, pas transaksi nggak bisa, sedih banget
Untungnya ada mbanking, jadi terpaksa saya transfer ke bank lain, terus saya ambil uangnya hahaha