Senin, 05 November 2018

Kartu ATM BRI Lama Harus Segera Diganti




JUMAT pagi yang sibuk, suami mendadak menyuruh saya ke BRI ganti kartu ATM, katanya barusan dengar pengumuman dari radio kampung kami. Takut kartu ATM saya hangus. HOAX?

Saya segera WA teteh sepupu di Bandung yang menantunya kerja di BRI sana untuk memastikan. Lalu bergegas mandi pagi. Usai mandi, Palung menyodorkan ponsel kami. Ternyata bukan hoax, memang benar kartunya harus diganti dengan yang baru, ada pembaruan sistem. Kata teteh sepupu hangus, sih, tidak jika kartu lama tak diganti baru, cuma tak akan terdeteksi mesinnya saja.
Yah, jelas saya tak mau ambil risiko demikian, segera ganti kartu biru sebelum ada pemutakhiran data atau penggantian mesin atau apalah itu.
Palung mau mengerti bahwa mamah harus ke bank dan barangkali akan pulang telat, ayahnya harus kerja jadi laden bangunan. Jadi, sementara anak sekolah dan suami kerja, saya segera ke BRI di kecamatan, naik ojek bayar 10 ribu rupiah.


Saya sudah bergegas agar bisa lebih pagi, namun terpaksa tiba jam 07.10 WIB karena sempat susah cari ojek. Pintu bank sudah terbuka dan beberapa nasabah duduk manis di ruang tunggu. Saya segera ke mesin nomor antrean (Entah mengapa BRI menulis antrian), dapat nomor 723 untuk bagian CS.
Artinya apa?


Yah, saya nasabah dengan giliran ke-23. Kalah cepat dengan yang lebih rajin dan semangat, he he. Bank buka jam 08.00 namun baiknya pintu masuk sudah dibuka, jadi nasabah tak usah menggerombol di luar untuk menunggu seperti dulu, sampai berebut masuk kala sistem belum secanggih sekarang dan belum ada mesin ATM. Benaran, dulu itu kacau banget. Gak kenal istilah antrean dengan benar, langsung main serobot lalu meletakkan buku tabungan di meja CS atau teller, ho ho.


Saya belum sarapan dan cuma bekal 4 buah gehu gopekan dari warung Bi Ai, lebih murah beli di kampung daripada di kecamatan yang bisa seribuan satu untuk gorengan apa saja. Jam masih sangat jauh dari angka 8 namun saya sudah lapar, pengunjung sudah banyak yang berdatangan, Pak Satpam sedang dikerubungi nasabah dan memberi penjelasan soal penggantian kartu ATM lama dengan yang baru di dekat mesin nomor antrean. Nasabahnya banyak banget, mungkin yang hendak ambil uang di ATM diminta masuk ke dalam untuk diberi penjelasan juga.
Entahlah, saya lapar dan tak perhatian ke belakang, fokus ke depan sambil makan gorengan. Tentu sebelumnya saya tak lupa tawari ibu di kiri kanan dulu. Enak duduk di baris depan dekat kursi CS agar saya paham gerakan mulut CS yang memanggil, butuh lokasi strategis bagi orang kayak saya jika duduk mengantre sambil menunggu nomor disebut.
Sebenarnya karyawan BRI sudah siap di tempat sejak pagi-pagi juga, cuma begitu mendekati jam operasional buka mereka sudah bersiap di meja teller dan CS, 5 atau 10 menit sebelumnya. Dan tepat pada jam 08.00 nomor urut pertama dipanggil. 701. Seorang ibu dengan bundel map besar rupanya hendak urus administrasi lain, berkaitan dengan pensiun almarhum orang tuanya atau apalah. Jadi harus tunggu lama.
CS dengan sabar melayani, mereka membentuk dunia tersendiri yang rasanya tak bisa diganggu gugat, suami ibu itu ikut nimbrung. Rasanya lama, ya, bagi para penunggu giliran lain. Untuk urusan administrasi berat macam demikian ada proses tersendiri yang lumayan memakan waktu. Namun syukurlah akhirnya selesai juga. CS segera memanggil nomor 701 dan 702 sekaligus. Biar cepat karena ia kerja sendiri menangani nasabah, dibantu asisten magang untuk fotokopi dan lainnya.


Jadi, setiap selesai dengan satu atau dua nasabah sekaligus, CS akan langsung panggil nomor selanjutnya. Saya, sih, respek dengan cara kerja Mbak CS yang efisien dan ramah. Ia berupaya cepat namun kadang nasabah tanya-tanya atau bingung harus apa, maka CS harus ekstra sabar.
Ada insiden pada nomor urut 016 dan 017, mesin gesek kartu mendadak macet. Pak Satpam adalah insan yang harus serba bisa, selain membantu nasabah dan menjalin komunikasi yang baik, juga harus bisa tangani hal-hal di luar administrasi: perbaiki mesin yang macet itu!
Cuma tinggal buka tutupnya, pakai pinset untuk menarik pengalang, cukup sulit juga, sih. Alhamdulillah, setelah beberapa saat akhirnya bisa juga. Melegakan semua.
Saya sendiri kala giliran ada sedikit masalah, rupanya saya kurang kuat menekan tombol PIN jadi begitu terima mesin geseknya CS menegur, belum terisi. Hu hu. Kembali ulang. Gesek lagi karena rupanya waktu habis. Ehm, harus cepat, ya. Atau mesinnya harus ganti baru dengan yang lebih mudah? Entahlah. Sayanya tak terbiasa, he he.


Ada banyak nasabah yang lakukan penggantian kartu, dan prosesnya cepat juga bagi saya. Dipanggil, serahkan nomor dan persyaratan lengkap (buku tabungan, KTP, dan kartu ATM yang masih berlaku serta tak rusak), sama CS semuanya dikumpulkan jadi satu dalam halaman kosong di belakang formulir isian lalu asistennya memfotokopi. Setelah selesai difotokopi, CS dengan senyum ramah minta nasabah mengisi data dalam formulir. Mulai dari nama diri, nomor KTP, nomor rekening, alamat lengkap, nama ibu kandung, nomor telefon, lalu ditandatangani dengan nama lengkap. Sudah.
Lalu CS yang sebelumnya menggesek kartu akan minta kita melakukan transaksi penggantian kartu dengan cara menekan PIN kartu lama. Gesek lagi untuk pengesahan. Gesek lagi pada kartu lama kemudian kita diminta tekan PIN lama untuk aktivasi ganti kartu. Lalu gesek lagi kartu baru kita untuk PIN baru dan konfirmasi PIN baru. Selesai itu, kita diminta tanda tangan di belakang kartu. Beres.
Mengapa kartu harus diganti baru? Saya lupa tanya secara lebih detail dan akan diapakan kartu lamanya. Yang jelas saya lega telah selesaikan urusan administrasi keuangan. Nabung di BRI karena biaya administrasinya murah (untuk SIMPEDES 7.000 rupiah), mesin ATM-nya bertebaran di mana-mana. Ada TERAS BRI juga yang memudahkan nasabah dalam hal ambil, nabung, bayar, transfer, atau hal lainnya jika malas ke bank atau bank tutup atau mesin ATM kosong.



Syarat Penggantian kartu ATM BRI Lama dengan yang Baru:
1.   Datang ke BRI tempat kita membuat akun tabungan. Bagaimana dengan nasabah yang berada di kota lain apakah boleh lakukan penggantian di luar kantor cabang tempat membuat akun rekeningnya pada BRI terdekat? Saya tidak tahu. Seharusnya kala Pak Satpam lagi penjelasan, saya ikut nimbrung tanya, namun lelah dan lapar karena belum sarapan plus efek begadang jadi malas gerak ke belakang.
2.   Jangan lupa bawa buku tabungan, itu wajib agar sampul muka data kita bisa langsung difotokopi. KTP dan kartu ATM-nya tidak rusak (karena ada proses penggesekan kartu untuk aktivasi).
3.   Datang pagi-pagi sebelum jam operasional buka, bagusan sudah nongkrong jam setengah 7 pagi agar tak terlalu antre lama karena dapat nomor awal.



Proses Penggantian Kartu di Meja CS
1.   Nasabah yang telah dipanggil segera menyerahkan kelengkapan persyaratan.
2.   CS menyusun buku tabungan, KTP dan kartu ATM di belakang formulir isian untuk difotokopi asisten.
3.   Formulir yang sudah diisi fotokopi data utama segera diserahkan pada nasabah untuk diisi dengan nama, alamat, nomor KTP, nomor rekening bank, nomor telefon, nama ibu kandung, lalu tanda tangan.
4.   Jangan lupa centang yang harus dicentang sesuai instruksi dalam formulir atau kalau ragu bisa tanya CS.
5.   Serahkan pada CS begitu selesai, CS akan gesek kartu khusus BRI untuk bagian CS lalu melakukan validasi data, akan keluar kertas struk dari mesin gesek kecilnya, kemudian CS gesek kartu ATM nasabah dan nasabah diminta menekan PIN (personal identified number) untuk aktivasi kartu berupa transaksi penggantian kartu baru. CS gesek kartu CS lagi, lalu gesek kartu ATM baru. Kemudian gesek kartu ATM lama kita yang hendak diganti dengan menekan kode tertentu, lalu kita diminta menekan angka PIN lagi. Kalau beres tidak seperti kasus saya yang harus mengulang karena kurang kuat tekan tombol, maka CS akan gesek kartu ATM baru dan minta kita menekan PIN baru yang diinginkan lalu tekan enter, dan tekan PIN konfirmasi baru lagi untuk menegaskan. Terserah apakah akan tetap pakai PIN seperti kartu ATM lama kita atau ganti lain. Sebaiknya ganti saja bagi yang tak pelupa.
6.   Selesai semua aktivasi, maka CS akan serahkan kartu ATM baru kita untuk ditandatangani. Beres.
7.   Silakan cek ke ATM untuk memastikan sendiri apakah kartunya berfungsi baik. Saya langsung ke ATM dan oke saja, saldo lama tetap ada.



Tentang Bentuk Kartu Lama dengan yang Baru
1.   Kartu ATM BRI yang lama pada umumnya berwarna hijau dan biru tanpa chip, sekarang diseragamkan jadi warna biru tua dengan desain yang penuh aksen; bulatan dan garis beragam plus satelit. Kesannya lebih futuristik!
2.   Di bagian kanan atas ada logo BANK BRI dengan warna perak.
3.   Di bawah gambar satelit ada semacam chip seperti dalam kartu telepon. Chip ini berfungsi sebagai pembaca data dari setiap transaksi yang ada. Entah apakah chip ini juga berlaku sebagai pengaman data nasabah agar tak mudah dipalsukan.
4.   Di bawah chip ada kode angka, itu nomor kartu ATM kita. Sebaiknya catat dan simpan di tempat aman untuk jaga-jaga jika hilang atau apa. Karena pihak bank akan membutuhkan nomor kartu ATM untuk klaim kehilangan.
5.   Di bagian kiri bawah nomor kartu ada tulisan angka 4 digit, entah apa artinya. barangkali pihak BANK BRI bersedia menjelaskan.
6.   Di bagian kanan bawah dari nomor kartu ATM ada tulisan VALID THRU dengan tambahan 05/23 untuk kartu saya. Itu berkaitan dengan masa kedaluwarsa kartu. Artinya sekarang semua kartu ATM BRI mengenal kedaluwarsa 5 tahun.
7.   Di bagian belakang merupakan desain biasa dari kartu seperti pada umumnya, di bawah garis hitam ada kolom berupa tanda tangan pemilik rekening, harus ditanda tangan agar sah.
8.   Ada catatan tambahan dari BRI: “Penggunaan kartu ini diatur menurut peraturan yang ditentukan oleh perjanjian bank. Kartu ini adalah milik BANK BRI dan harus dikembalikan bila diminta. Bila kartu ini ditemukan harap dikembalikan ke kantor BANK BRI tedekat.”
9.   Lalu di bagian bawah kartu ada logo ATM BRI, Link, ATM BERSAMA, dan PRIMA. Artinya kartu ATM BRI bisa digunakan di tempat yang bertanda demikian: ATM BRI juga ATM dengan logo yang ada seperti dalam kartu; atau tempat belanja yang memasang logo PRIMA, bahwa ada mesin gesek untuk transaksi dengan memakai kartu ATM BRI.



Semoga penjelasan saya bermanfaat. Terima kasih. Maaf jika ada salah. Saya tak begitu perhatikan detail kala berada di meja bagian CS. Efek orang lapar dan tak bawa botol air minum jadi gagal fokus.
Selamat mengganti kartu ATM BRI baru! Kartunya beda dengan yang lama, ada semacam chip di bagian muka. Entah apakah bank lain lakukan peraturan serupa pada nasabahnya.
Cipeujeuh, 27 Oktober 2018
#GantiKartuATM #ATMBRI #InfoTerbaru #BankBRI
~Foto hasil jepretan sendiri di lokasi BRI Unit Balubur Limbangan, Garut.
~Foto kartu ATM merupakan crop dari kertas pengumuman sebagai contoh kartu baru.
*TAMBAHAN:
v Berdasarkan Info dari teman pembaca blog, penggantiannya berkaitan dengan perubahan kebijaksanaan pemerintah Indonesia agar tak lagi bergantung pada luar negeri dalam hal transaksi keuangan.
v Saya ingat pernah baca artikel di Pikiran Rakyat mengenai rencana pemerintah untuk mengubah bentuk kartu transaksi. Berkaitan dengan Gerbang Pembayaran Nasional (GPN). Jadi inilah sebabnya terjadi penggantian kartu karena akan ada perubahan sistem.
v Dalam kartu ATM BRI yang sekarang, tak ada lagi logo CIRRUS apalagi MASTER.
v Semoga saja ke depannya perekonomian Indonesia lebih baik dan mandiri serta tak lagi bergantung pada pihak luar.












































1 komentar:

  1. Saya ingat punya kartu yang warna hijau itu mba, dulu saya punya rekening BRI, tapi udah nggak saya perhatikan lagi, ganti BRI syariah, lumayan buat nabung nggak ada potongannya.

    Kalau saya ganti atm itu yang BNI, nggak sadar udah expired, pas transaksi nggak bisa, sedih banget

    Untungnya ada mbanking, jadi terpaksa saya transfer ke bank lain, terus saya ambil uangnya hahaha

    BalasHapus

Terima kasih sudah singgah, silakan tinggalkan jejak komentar sebagai tanda persahabatan agar saya bisa lakukan kunjungan balik. Komentar sebaiknya relevan dengan isi tulisan. Nama komentator tidak langsung mengarah ke URL pos blog agar tidak menambah beban jumlah link pemilik blog ini. Jangan sertakan link hidup dan mati, apalagi iklan karena termasuk spam.Terima kasih banyak. Salam. @rohyatisofjan

Disabilitas Mengelola Komunitas

Arti disabilitas adalah keterbatasan aktivitas dan partisipasi akibat  ketidakmampuan mental atau fisik. Hal itu bisa menjadi stigma dalam m...