Cara Belajar yang Efektif untuk Anak Usia Dini
Anak usia dini adalah mereka yang belum secara resmi mengikuti pendidikan di
lembaga formal seperti Sekolah Dasar (SD) dan seterusnya. Biasanya anak usia dini masih mengenyam
pendidikan non formal atau semi formal seperti dalam Playgroup, PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini), hingga TK (Taman
Kanak-kanak). Bahkan pendidikan paling pertama yang bisa anak dapat adalah dari
orang tuanya sendiri, baik Ibu atau Ayah. Agar para orang tua maupun guru tidak
bingung lagi, berikut cara belajar yang cukup efektif diterapkan pada anak usia dini, agar lebih lancar dalam
sistem belajar mengajar.
Kenali Gaya Belajarnya
Belajar ini bisa meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan pada anak, baik secara rohani maupun jasmani agar nantinya lebih siap lagi untuk menerima pembelajaran di jenjang selanjutnya. Biasanya usia dini anak disebut sebagai golden age, karena segala jenis rangsangan atau pembelajaran dapat lebih mudah dicerna dan dipahami.
Namun sebelumnya, kamu
perlu mengenali terlebih dulu gaya belajar anak usia dini. Kamu bisa
melihat seperti apa gaya yang dominan mereka timbulkan, karena setiap anak
pasti memiliki gaya belajar yang berbeda satu sama lain. Pengamatan sederhana
ini bisa dilakukan melalui berbagai cara, misalnya ketika orang tua
menceritakan sebuah dongeng, apakah anak tertarik pada isi cerita atau gambar
dan sebagainya.
Jadi dari berbagai
tindakan tersebut, orang tua sedikitnya bisa mengetahui apakah sang anak
memiliki ketertarikan lebih jika belajar dengan metode visual atau melihat,
melalui metode audio atau mendengar, bahkan metode gesture atau dengan bantuan gerakan tubuh. Semua tipe ini sangat
penting untuk diketahui, agar selanjutnya para orang tua dapat mengerti apa
yang mereka inginkan.
Menyenangkan
Belajar dengan alat peraga |
Selanjutnya cara belajar
yang efektif untuk diberikan pada anak usia dini yaitu pembelajaran yang
dikemas dengan menyenangkan dan tidak membosankan. Bisa kita lihat, kini
rata-rata setiap pendidikan pra sekolah pasti menerapkan sistem belajar seperti
ini.
Contohnya para guru akan
memberikan materi yang unik, seperti nyanyian atau lagu anak yang mengandung
unsur mendidik, pemberian materi yang dipertegas dengan gesture,
menggunakan alat bantu atau peraga seperti gambar, dan masih banyak lagi cara
lainnya.
Ciptakan Rasa Aman
Membimbing anak belajar |
Salah satu cara yang
dapat memudahkan proses belajar anak usia dini
yaitu adanya rasa aman bagi mereka. Rasa ini akan bersangkutan pula dengan
psikologis anak nantinya. Oleh karena itu, anak-anak akan lebih menyukai sistem
belajar yang menyenangkan, serta ringan.
Ringan yang dimaksud
tentunya tidak berat bagi anak. Janganlah dalam usia itu mereka dijejali materi
belajar yang membebani karena tidak sesuai dengan faktor usianya. Ada hal
tertentu yang harus dipahami orang dewasa tentang dunia anak sejatinya
bagaimana.
Belajar Bersosialisasi
Sistem belajar yang
efektif ini juga sangat perlu diterapkan. Belajar bersosialisasi mempunyai
andil yang cukup besar bagi perkembangan anak selanjutnya. Anak bisa semakin
bersosialisasi, ramah terhadap sesama, dan aktif. Bahkan sosialisasi yang
dibentuk sejak dini merupakan keharusan, dan sangat penting bagi kehidupan anak
kelak dalam bermasyarakat.
Para guru bisa
menerapkan sistem belajar pada anak usia dini ini dengan membentuk
kelompok belajar bagi mereka. Jadi, anak secara tidak langsung belajar
bersosialisasi melalui pemecahan suatu masalah, atau tugas yang diberikan oleh
gurunya secara bersama dengan teman sebayanya.
Tampil percaya diri berkat latihan |
Itulah beberapa hal singkat
yang bisa kami ulas mengenai cara atau sistem pendidikan yang efektif untuk
diterapkan pada anak usia dini. Dengan mengetahui hal ini, tentunya baik
orang tua atau para guru bisa lebih mudah memberikan bahan ajarnya kepada anak.
Sehingga anak mampu belajar dengan menyerap materi yang sesuai dengan
usianya.
Biarkan dunia anak yang
ceria mewarnai hidup kita. Karena kebahagiaan mereka sejatinya adalah kebahagiaan
kita sebagai pengantar mereka menuju fase demi fase kehidupan.
Salam.
@rohyatisofjan
Foto koleksi pribadi
#parenting
Saya ngikutin tulisan mb Rohyati karena pas lagi pny baby nih. Cmn si baby gak betah lama2 pada satu mainan. cepat beralih pada hal lain
BalasHapusHe he, bayi mah mudah bosan pada benda mati jadi maunya hal baru, gitu terus sampai dia punya minat baru untuk disukainya seiring bertambahnya umur.
HapusNikmati saja masa itu.
Tantangan bagi saya seorang ibu adalah karena saya sejujurnya kurang sabar kalau disuruh jadi guru.
BalasHapusKasian juga anak-anak saya punya mamak kayak saya hahaha.Udahlah kurang sabar, plus kurang kreatif pula.
Sering banget saya mencatat ide-ide kreatif buat main bareng anak, tapi selalu nggak jadi dipraktekin, udah keburu malas.
Padahal mengajari anak di usia dini itu penting banget ya
Saya juga merasa kurang kala Palung masih kecil tidak diajak lakukan kegiatan yang semestinya dia peroleh sebagai bagian untuk menumbuhkembangkan kemampuan kognitifnya.
HapusSecara motorik dia lumayan tapi kurang kreatif. Mari kita berjuang agar anak-anak kita jadi insan yang dinamis sekaligus berani menemukan potensi diri dengan mencoba hal baru.
huhuhu sama mba, si kakak juga gitu.
HapusDia pinter, mudah mengerti suatu penjelasan, mudah nangkap.
tapi kurang kreatif atau mungkin males kali ya.
Dikit-dikit nanya, nggak mau coba dulu.
Mamaknya juga memang kadang terjebak di masa kecil, merasa dulu masa kecil semua usaha sendiri, kadang gregetan liat anak apa2 gak mau kreatif huhuhu
Wah saya terinspirasi nih mau coba cara yg mba sarankan, ide papan tulisnya boleh juga :)
BalasHapusHoreee si kecil sdh berani tampil dan percaya diri ya mbk. Ini udh kece bgd nih alhmdulillah. Btw suka bgd dg kalimat penutupmu mbk "kebahagiaan mereka sejatinya adalah kebahagiaan kita sebagai pengantar mereka menuju fase demi fase kehidupan".
BalasHapusDi usia ini adalah masa2 golden age bagi anak2 yah mba, sebagai ibu pntg banget memerhatikan cara mendidik di usia ini, sebagai calon ibu aq noted tips2nya ��
BalasHapusBelajar memang musti fun dan anak - anak musti diajak ngobrol enaknya gimana yaaa mba
BalasHapusSetuju banget, anak2 harus bisa merasa nyaman dulu baru bisa belajar dengan baik Terima kasih untuk tips nya mbak :)
BalasHapusHarus telaten ya mba utk tau tipe belajar anak seperti apa supaya apa yg dipelajari bisa mereka tangkap dg efektif. Bab sosialisasi sedang jadi pe er ku banget nih.
BalasHapusSalah satu cara yang efektif memang dengan mengenali gaya belajar. Bahkan sesama sodara kandung pun bisa berbeda-beda
BalasHapusGaya belajar anak ini besar banget pengaruhnya ya, mba. Saya berasa banget, jika sesuai, anak cepat nangkap dan tinggal lama diingatannya. Tapi apabila kurang sesuai, mau diulang berkali-kali agak susah mereka pahami.
BalasHapusSi kecil di keluarga kami baru saja mulai masuk PAUD nih. Jadi pengen mengamati juga gaya belajarnya agar dapat membersamainya belajar sesuai dengan type nya
BalasHapusTFS mba..
Setuju kak, dunia anak ya bermain jadi jangan paksa buat belajar ya, kalo emang mau ajak belajar ya kudu nyesuain ama dunia mereka
BalasHapusAku setuju banget, anak tidak hanya perlu diajarkan mengenai baca tulis saja tetapi juga sosialiasi.... makasih tups cara belajae efektif untuk anak
BalasHapusBener mba, mengajar anak harus penuh kesabaran agar anak makin cinta pada apa yang dipelajarinya. Dan saya setuju bahwa anak harus dilatih bersosialisasi agar kelak bisa menjalin hubungan lebih luas dengan berbagai teman.
BalasHapusDewi setuju banget, sedari dini anak perlu banyaj belajar khususnya dari lingkungan keluarga��
BalasHapusPerkembangan setiap anak berbeda ya apalagi watak dan perilakunya. Pemahaman orang tua atau guru terhadap anak memang perlu supaya bisa mengenal metode belajar seperti apa yang baik diterapkan kepada anak.
BalasHapuskebahagiaan mereka sejatinya adalah kebahagiaan kita sebagai pengantar mereka menuju fase demi fase kehidupan.
BalasHapusAku setuju banget mbak dg kalimat inih... Kita sbg orang tua gak oleh egois ya.. Karena anak adalah amanah, bukan milik kita sepenuhnya.
Anak-anak ku beda karakter kalau belajar, yang satu lebih fokus kalau denger musik dan yang satu harus tenang hehe. Tapi tetap ya kenyamanan juga yang bikin mereka fokus.
BalasHapusIya setuju nih..hrs menyenangkan hrs tau gaya belajarnya supaya anak2 kita jd pembelajar yg baik dlm hidupnya .��
BalasHapusmengajar anak usia balita memang butuh kreativitas dan kesabaran yaa, Mba, karena anak di usia segitu mood-nya suka gak tentu :)
BalasHapusDampingi anak belajar memang gampang-gampang susah. Gampangnya gak perlu mikir yang kejauhan, mereka justru efektif dengan cara yang sederhana. Seperti sambil bermain. Tapi susahnya, kita kadang banyak urusan. Huhuhu... aku masih harus banyak belajar deh buat bisa dampingin anak-anak belajar
BalasHapusNah tentang pembelajaran yang dikemas dengan menyenangkan dan tidak bikin bosen anak niy, aku banget. Ya karena aku gak mau kalo anak jadi bosen dan trus malas gitu belajarnya
BalasHapusMengenali cara belajar anak dan itu yang terpenting mbak, tidak semua cara belajar anak sama. Dan setiap anak membutuhkan perhatian yang lebih dari orang tua ya mbak.
BalasHapusMasyaAllah adek udah berani pegang mic. Bundanya keren banget ini dalam mendidiknya. Hehehe ... semangat selalu ya Mba. AKu jadi belajar banyak nih.
BalasHapusFase kehidupan yang paling bahagia dalam hidup yaa...anak-anak ini yaa..
BalasHapusGak kepikiran apa-apa selain bermain, bermain dan bermain.
Sungguh jangan kau renggut masa kecil anak-anakmu karena kelak akan kau temukan anak-anak dalam tubuh orang dewasa.
Setuju banget mengenai pentingnya mengenali gaya belajar anak. Dulu waktu Audi kecil, aku menerapkan cara belajar seperti kebanyakan anak, duduk di meja belajar, baca bukunya. Ternyata anakku susah kalau belajar dengan membaca. Dia lebih cepat menangkap dengan mendengar suara atau melihat (audio visual). Sejak diubah gaya belajarnya, dia lebih mudah menangkap pelajaran.
BalasHapusMenarik sekali, pelan pelan saya juga menemukan beberapa poin yang sama dari tulisan ini dan mencoba mempraktekkannya. tapi jelas, praktek dan istiqomah itu jauh lebih sulit dari membacanya.. semoga kita tetap semangat ya...
BalasHapusbetul sekali mba, minggu lalu aku pun hadir di acara talkshow parenting gitu, dan benar kata psikolog kalau anak-anak boleh sekolah dini asal sesuai dengan usia dan kebutuhan anak tersebut. jangan yang dipaksa duduk lalu menghapal melulu. tapi dibuat senyaman dan semenyenagkan. :)
BalasHapusBetul mbak, baru baru ini, saya dapat informasi, kenapa anak anak SD kelas 1-3 masih kurang mandiri, dan masih suka bermain karena masih emas mereka dirampas untuk belajar. Jadilah mereka melampiaskannya saat sudah sekolah dasar.
BalasHapus